Ridwal Kamil Kecele Dengan Anak Kecil

Reporter : Maulana Kautsar
Minggu, 26 Juli 2015 15:25
Ridwal Kamil Kecele Dengan Anak Kecil
Lagi-lagi Walikota Bandung ini membuat ramai jagad sosial media.

Dream - Tidak sedikit orang-orang penting, dari selebritis hingga pejabat akan merasa antusias jika sudah berhadapan dengan kamera.

Tetapi, apa jadinya jika si punya kamera malah melakukan aktivitas lain, semisal bermain permainan di telepon genggamnya?

Itulah yang dialami Walikota Bandung Ridwan Kamil. Dalam akun Facebooknya, pria yang akrab dipanggil Kang Emil itu menuliskan kisah lucunya saat menjalankan program Sapa Warga di Kecamatan Cicendo, Bandung dua hari yang lalu.

Di akun Facebook resminya, Ridwan menggugah foto kejadian itu dan menuliskan status,

'Kemarin di program sapa warga di Kecamatan Cicendo. Udah berbusa-busa bersemangat menerangkan ini itu, kirain direkam difoto, ternyata si anak ini lagi maen game *he he nasib. sabar.'

Komentar dari pengikut Ridwan segera bermunculan. Salah satunya dari akun Hendra Kurniawan Mrd. Menurutnya, lelucon Kang Emil itu sangat khas Sunda. Akun tersebut menulis,

'Hahaha bisa saja aja kang Emil ini bcandaannya hehehe Orang Sunda gtu (Suka Becanda)'

Tapi, ada pula pengikut Ridwan di Facebook yang menyindirnya. Akun bernama Zulkifli Joel misalnya menyebut jika Ridwan Kamil terlalu percaya diri.

'Ridwan Kamil nya aja ke pedean..ada misi yg sangat besar di balik pencitraan..yaitu misi memperkaya diri,' tulisnya.

Status Ridwan di sosial media Facebook di-like sebanyak 55.920 dan dibagi sebanyak 2.434 pengikutnya.

1 dari 4 halaman

Lawan Arus, Pemotor 'Disemprot' Ridwan Kamil

Lawan Arus, Pemotor 'Disemprot' Ridwan Kamil © Dream

Dream- Walikota Bandung Ridwan Kamil mengunggah fotonya tengah menghukum pengendara motor dengan memintanya melakukan push up di akun Facebook-nya. Apa sebabnya?

Dalam keterangannya, Emil, sapaan Ridwan Kamil, mengaku berang dengan tingkah laku pemotor tersebut yang melawan arus.

" Tadi pagi menghukum pemotor yang melawan arus dengan seenaknya," tegas Emil dalam akun FB Ridwan Kamil, Rabu, 22 Juli 2015.

Emil semakin berang setelah mengetahui bahwa pengendara itu merupakan warga terpelajar yang telah mengenyam bangku kuliah di salah satu universitas ternama di Bandung. " Pas dicek, ternyata sarjana ekonomi dari universitas ternama di Bandung," ujarnya.

" Ternyata kepintaran tidak berbanding lurus dengan kedisiplinan sederhana," sindir Emil.

Emil meminta agar seluruh warga Bandung menaati peraturan dan tidak mencoba melanggarnya. " Tong macem2 lah di Bandung ayeuna mah. Awas! Omat!" ujarnya dalam Bahasa Sunda yang berarti " Jangan macam-macam sekarang di Bandung. Awas! Camkan!"

2 dari 4 halaman

Ridwan Kamil Murka

Ridwan Kamil Murka © Dream

Dream - Vandalisme belakangan merebak di Bandung setelah penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika. Seluruh properti yang mempercantik Kota Kembang itu dirusak oleh anak-anak muda. Hanya demi alasan eksis.

Hal itu membuat Walikota Bandung Ridwan Kamil naik pitam. Kerja kerasnya bersama banyak pihak untuk membenahi wajah Bandung, rusak hanya dalam sekejap.

" Wajah-wajah terpelajar, tapi brengsek,"  ujar Ridwan dalam akun twitternya @ridwankamil,Kamis, 30 April 2015.

Kalimat itu diunggah sebagai komentar atas foto yang diposting akun @ndadz. Dalam foto itu terlihat beberapa tulisan penanda peserta KAA yang harusnya tidak bisa diambil, justru digunakan beberapa anak muda untuk berfoto. Dilepas dari tembok tulisan semua negara peserta KAA. 

Postingan itu membuat Ridwan geram. Seketika ia menulis kalimat kasar untuk menunjukkan amarah.

" Kamu bikin malu! Do you how much I fight day and night for these things to be there!!??"  tulis walikota yang karib disapa Kang Emil ini. 

3 dari 4 halaman

Ridwan Kamil Ngepel Jalan Braga Usai Jumatan

Ridwan Kamil Ngepel Jalan Braga Usai Jumatan © Dream

Dream - Walikota Bandung, Ridwan Kamil, beberapa hari lalu sempat marah akibat ulah vandalisme sebagian anak muda. Ulah tersebut membuat wajah Bandung yang telah cantik rusak parah.

Sebagai hukuman, Ridwan mewajibkan pelaku perusakan untuk mengepel Jalan Braga, usai salat Jumat, siang ini. Selain itu, Ridwan juga mengajak masyarakat Bandung untuk tutur mengepel jalan tersebut.

" Selamat pagi warga Bandung, hayu sehari #‎JumatBersepeda untuk mengurangi beban lalu lintas. Hari ini selain rutinitas #‎GerakanPungutSampah juga mari gotong royong #‎NgepelBraga setelah Jumatan. Mangga bagi yang cinta Bandung dan mau turun tangan, bawa alat cuci sendiri ya," tulis Ridwan dalam akun Fanspage Facebook Ridwan Kamil Untuk Bandung, sebagaimana diakses Dream pada Jumat, 1 Mei 2015.

Instruksi itu juga ia tulis dalam akun twitter. Ia meminta masyarakat Bandung berpartisipasi tidak hanya dengan tenaga, melainkan membawa alat pel sendiri.

" Yang mau #ngepelbraga, dilarang modal hore dan keprok. Bawa sendiri alat dan air/ember dll. bada Jumatan kita mulai. #haturnuhun," tulis Ridwan.

4 dari 4 halaman

Keunikan Masjid Rancangan Walikota Bandung Diakui Dunia

Keunikan Masjid Rancangan Walikota Bandung Diakui Dunia © Dream

Dream - Bentuknya unik serta berbeda dari kebanyakan Masjid yang ada di Indonesia. Sekilas hanya seperti kubus besar, tanpa ada kubah. Dari luar terlihat garis-garis hitam di sekujur dinding Masjid.

Ya, itu adalah rupa Masjid Al-Irsyad. Desainnya memang dirancang mirip Kabah. Warna dasarnya abu-abu, penataan batu bata (concrete block) pada keseluruhan dinding terlihat sangat mengagumkan, membentuk kaligrafi tiga dimensi kalimat As-Syahadah.

Masjid ini diarsiteki langsung Walikota Bandung, Ridwan Kamil. Pembangunan masjid yang menelam biaya sekitar Rp7 miliar itu dimulai sejak 7 September 2009 dan rampung pada Agustus 2010.

Mempunyai luas 1.871 meter persegi, Masjid ini hanya memiliki tiga warna yaitu putih, hitam dan abu-abu. Di bagian interior, terpasang 99 lampu sebagai simbol 99 nama-nama Allah atau Asmaul Husna. Masing-masing lampu yang berbentuk kotak itu memiliki sebuah tulisan nama Allah.

Masjid Al-Irsyad tidak memiliki tiang atau pilar di tengah untuk menopang atap, sehingga terasa begitu luas. Hanya empat sisi dinding yang menjadi pembatas sekaligus penopang atapnya. Masjid ini mampu menampung sekitar 1.500 jamaah.

Di bagian mimbar sengaja tanpa dinding, untuk menggambarkan bahwa setiap makhluk yang salat dia akan menghadap Allah. Lansekap dan ruang terbuka, sengaja dirancang berbentuk garis-garis melingkar yang mengelilingi bangunan masjid--terinspirasi dari konsep tawaf yang mengelilingi Kabah.

Maka tak heran kalau bangunan ini langsung mendapatkan penghargaan " The Best 5 World Building of The Year 2011" , sebagai salah satu desain terbaik tempat beribadah di dunia dari lima tempat ibadah yang ada di dunia.

Masjid yang berada di kota Baru Parahyangan, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat ini menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan dengan Al Irsyad Satya Islamic School (berafiliasi dengan Madrasah Al-Irsyad Al-Islamiyah of Singapore).

Beri Komentar