Pengabdian Liza Putrie Noviana, Nakes Pertama Wisma Atlet Gugur Karena Covid-19

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Jumat, 25 Juni 2021 14:35
Pengabdian Liza Putrie Noviana, Nakes Pertama Wisma Atlet Gugur Karena Covid-19
Liza Putrie Noviana yang selama ini berjibaku menyelamatkan banyak nyawa terpapar Covid-19, harus kembali ke pangkuan Yang Maha Esa akibat penyakit mematikan tersebut.

Dream - Kabar duka datang dari Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat. Liza Putrie Noviana AMK, 33 tahun, yang selama ini berjibaku menyelamatkan banyak nyawa terpapar Covid-19 di RSD tersebut harus kembali ke pangkuan Yang Maha Esa akibat penyakit mematikan tersebut.

Panglima Daerah Militer Jakarta Raya (Pangdam Jaya) Mayjen Mulyo Aji, secara khusus memimpin upacara penghormatan yang dilangsungkan pada Kamis malam, 24 Juni 2021 di halaman Tower I RSD Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.

Selain diisi dengan kegiatan sholat jenazah, prosesi menyalakan lilin dilakukan sebagai simbol duka dari para Nakes dan relawan yang sehari-hari bekerja di RSD itu.

Pangdam Jaya mengungkapkan bahwa Liza merupakan tenaga kesehatan pertama di RSDC Wisma Atlet yang gugur akibat Covid-19.

" Meninggalkan seorang suami dan dua orang anak," ujarnya.

1 dari 7 halaman

Kronologi Perawatan Nakes Liza

Mulyo Aji menjelaskan, Liza telah masuk ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSDC Wisma Atlet sejak Kamis, 3 Juni 2021. Namun, kondisi mendiang terus memburuk ditunjukkan dengan turunnya angka saturasi oksigen, demam, sesak napas, dan batuk berdahak.

Mendiang Liza juga sempat dirawat di ruangan HCU dan ICU, serta menggunakan ventilator.

Liza, kata Mulyo Aji, sempat dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Persahabatan pada Selasa, 8 Juni 2021. Namun nyawanya tak bisa diselamatkan. Liza dinyatakan meninggal dunia pada Kamis, 24 Juni 2021.

Usai acara penghormatan, jenazah Liza pun dibawa menggunakan ambulans untuk dimakamkan kemungkinan di daerah tempat tinggalnya di Cilacap, Jawa Tengah.

(Sah, Sumber: Liputan6.com)

2 dari 7 halaman

Keteririsan Tempat Tidur 75%, RSD Wisma Atlet Sempat Tunda Terima Pasien

Dream - Pengelola Rumah Sakir Darurat (RSD) Wisma Atlet, Jakarta memutuskan menunda dahulu penerimaan pasien COvid-19 yang akan dirawat. Tindakan ini dilakukan seiring dilakukannya pengaturan tempat tidur yang akan digunakan. 

Menurut Koordinator Humas dan Komandan Lapangan RSD Wisma Atlet Letnan Kolonel Laut M Arifin, sebelum terjadinya peningkatan kasus Covid-19, kondisi RSD Wisma Atlet memang hampir tak pernah mengalami antrean pasien.

Namun dalam beberapa pekan terakhir, antrean mulai muncul dan mengakibatkan beberapa pasien harus menunggu antrean di lantai RSD. Bangku bangku yang sediakan petugas ternyata tidak dapat menampung jumlah pengantre.

" Pagi ini saya kendalikan dulu enggak ada yang ngirim (pasien) dulu mau persiapan atur bed. Siang kayaknya baru pada mau ngirim (pasien)," kata Arifin saat dihubungi Liputan6.com, Selasa, 15 Juni 20210.

Arifin melaporkan antrean panjang hingga dini hari sempat terjadi kemarin (Senin, 14 Juni 2021). Di hari itu, sebanyak hampir 600 pasien masuk ke RSD Wisma Atlet. Sementara tingkat keterisian kamar diakui sudah hampir penuh. 

" Iya intinya untuk ketersediaan (kamar isolasi) sudah lampu kuning menjelang merah," jelas dia.

Sebelumnya, Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah dalam Rapat Koordinasi Satgas Nasional menyatakan tingakt keterisian di RSD Wisma Atlet meningkat signifikan.

Keteririsan puncak BOR terjadi pada 1 Desember 2020 lalu mencapai 88,63 persen. Kemudian di Januari 2021, terjadi penurunan ke angka 84 persen dan turun kembali ke posisi 79 persen pada Februari 2021.

" Saat ini, kalau kita melihat data, ternyata ada kenaikan mulai naik pada tanggal 19 Mei 2021 atau sekitar satu pekan setelah libur Idulfitri," tutur Dewi.

Data terbaru pada 12 Juni 2021 kemarin mencatat tingkat keterisian di RSD Wisma Atlet sudah mencapai 75,19 persen.

(Sah, Sumber: liputan6.com)

3 dari 7 halaman

Viral Video Kondisi RS Wisma Atlet, Antrean Pasien Penuhi Ruang Tunggu

Dream - Musisi sekaligus dokter bedah, Teuku Adifitrian alias Tompi menjadi salah satu figur publik yang menaruh perhatian besar soal wabah Covid-19 di Tanah Air. Memiliki pengalaman ibu kandung yang meninggal lantaran terpapar virus Sars-Cov2, Tompi tak henti mengimbau bahaya dari pandemi Covid-19.

Melalui akun Twitter pribadinya @dr_tompi, pria 42 tahun itu mengaku menerima sebuah kiriman video tentang kondisi ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Jakarta.

Dalam unggahannya, ia menyebut kondisi tersebut sangat mengkhawatirkan dan meminta masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.

" Mendapat sebaran video IGD wisma atlit semalam... sangat mengkhawatirkan. Stay safe semua. PROKES PERKETAT! ," tulis keterangan cuitan, Selasa 15 Juni 2021.

 

 

4 dari 7 halaman

Kondisi RSD Wisma Atlet

Dalam video diduga kondisi di Wisma Atlet, terlihat puluhan orang tengah duduk di bangsal dekat meja pendaftaraan. Beberapa orang tampak sedang dilayani petugas dengan rekaman layar komputer di depannya. 

Tompi mengatakan unggahan itu bukan bermaksud untuk menyebarkan ketakutan kepada masyarakat. Pelantun Sedari Dulu itu berharap masyarakat lebih sadar bahwa kondisi saat ini semakin sulit untuk mendapat penanganan kesehatan.

" Video ini sy gak tau siapa yg rekam, tp semoga bs menjadi pengingat kita semua ya. Bukan untuk menakut2i tp TOLONG PAKE MASKER krn kl ampe sakit dapat ruangannya susah," sambungnya.

 

5 dari 7 halaman

Kasus Aktif Meningkat

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyatakan kenaikan kasus Covid-19 di Ibu Kota mengalami kenaikan selama dua Minggu terakhir. Dia juga menyebut penambahan kasus harian Covid-19 di Jakarta juga telah menyentuh 2.000 setiap harinya.

" Selama dua minggu ini, kenaikannya konstan dan cenderung mengalami lonjakan hingga per 14 Juni 2021 kasus aktif di Jakarta mencapai angka 19.096 atau naik 9.000-an kasus," kata Widyastuti dalam keterangan tertulis, Selasa (15/6).

Lanjut dia, saat ini hal lain yang mengkhawatirkan penanganan kasus Covid-19 di Jakarta yakni adanya varian baru. Sebab varian baru tersebut memiliki kemampuan tersendiri untuk menginfeksi.

" Meskipun menurut penelitian terakhir, seluruh varian masih dapat diantisipasi dengan vaksin, tetapi ini benar-benar harus kita waspadai bersama," papar Widyastuti.

 

6 dari 7 halaman

Ingatkan Bahaya Genting

Seperti yang diketahui kasus Covid-19 di Indonesia memang mengalami peningkatan selama beberapa hari terakhir.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan, saat ini Ibu kota memasuki masa genting bila peningkatan kasus Covid-19 yang meledak dalam sepekan terakhir tidak terkendali.

" Bila kondisi skrg tidak terkendali kita akan masuk fase genting," kata Anies Baswedan dikutip dari Merdeka.com, Senin 14 Juni 2021.

Menurut informasi Satgas Covid-19, jumlah kasus harian per Senin sore, 14 Juni 2021 sebanyak 8.189 sehingga total menjadi 1.919.547.

7 dari 7 halaman

Videonya

Video kondisi IGD RSD Wisma Atlet

 

Beri Komentar