Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia Dan Kebudayaan Muhadjir Effendy (Kemenko PMK)
Dream - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, mengatakan, Covid-19 telah menimbulkan kondisi yang selalu berubah. Sehingga memaksa Pemerintah untuk selalu mengubah langkah penanganannya.
Muhadjir bahkan menilai teori herd immunity telah terpatahkan oleh Covid-19, terlihat dari banyaknya orang terinfeksi virus corona meski sudah mendapatkan vaksinasi secara penuh.
" Teori herd immunity yang telah terbukti ampuh dalam penanganan wabah-wabah sebelumnya kini terpatahkan oleh Covid-19," ujar Muhadjir.
Menurut dia, asumsi yang terbangun yaitu kekebalan kelompok akan terjadi jika minimal 70 persen populasi sudah tervaksinasi. Sementara 30 persen masyarakat yang belum divaksin akan terbentengi oleh mereka yang sudah terjangkit maupun divaksinasi.
" Kenyataannya, jangankan yang belum divaksin, yang sudah vaksin pun bisa terserang Covid-19," kata dia.
Menghadapi hal ini, Muhadjir menyatakan semua pihak harus mendapat pemahaman mengenai pentingnya kebijakan yang tepat. Pemerintah pun, kata dia, menerapkan kebijakan yang dinamis sesuai keadaan.
" Di dalam kacamata orang dianggap selalu berubah-ubah, sebenarnya ini tidak lepas dari keadaan perilaku Covid-19," ucap Muhadjir.
Selanjutnya, dia menerangkan Covid-19 telah memberikan penyadaran kepada semua pihak terhadap banyak hal. Salah satunya, penyadaran akan infrastruktur kesehatan Indonesia yang ternyata kurang baik.
" Justru dengan Covid-19 ini kita bisa bergegas untuk membangun infrastruktur kesehatan kita agar betul-betul bisa lebih andal di masa depan," ucap Muhadjir, dikutip dari Kemenko PMK.
Dream - Kementeria Kesehatan melaporkan jumlah vaksinasi Covid-19 yang gencar dilakukan di Indonesia telah mencapai 100 juta dosis pada akhir Agustus 2021. Total angka itu berasal dari gabungan hasil vaksinasi dosis I dan II serta booster untuk para tenaga kesehatan.
" Berita baik bahwa sesuai dengan peta jalan kita, tanggal 31 Agustus kemarin kita mencapai 100 juta dosis vaksin Covid-19," ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, dalam konferensi pers disiarkan kanal Kementerian Kesehatan.
Jik diuraikan berdasarkan penerimanya, vaksinasi suntikan dosis pertama saat ini telah mencapai 63,4 juta dosis. Sementara dosis kedua sudah diberikan sebanyak 36,05 dosis dan booster sebanyak 640.532 dosis.
" Tentunya kalau kita melihat tadi kami sampaikan untuk tenaga kesehatan dosis ketiga sudah mencapai 640 ribu dan dosis pertama dan kedua sudah mencapai angka 100 persen," kata Nadia.
Namun demikian, masih ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Pemerintah. Pekerjaan rumah tersebut yaitu vaksinasi lanjut usia yang kini baru sebanyak 5,3 juta dosis.
" PR kita adalah lansia karena baru 5,3 juta (dosis) ata 24,5 persen dari sasaran 21,5 juta untuk mendapatkan dosis pertama," kata dia.
Sementara untuk petugas publik, jumlah penerima dosis pertama sudah melampaui target. Sedangkan vaksinasi masyarakat umum sudah sebanyak 31 juta dosis.
" Untuk remaja, 2,6 juta dosis serta vaksinasi gotong royong ada 810 ribu dosis pertama yang telah disuntikkan," kata dia.
Dream - Pemerintah mengoptimalkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk proses tracing. Ke depan, aplikasi tersebut akan ditambahkan dengan notifikasi warna hitam bagi pengguna yang positif Covid-19 maupun pernah kontak erat dengan pasien.
" Akan ditambahkan kategori warna hitam pada orang yang teridentifikasi positif atau kontak erat," ujar Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Luhut menyatakan perubahan ini perlu dilakukan untuk mencegah pengguna positif Covid-19 bebas berada di tempat umum. Khususnya di mall, pusat olahraga, serta restoran dan tempat makan lainnya.
" Jika orang-orang ini masih maksa melakukan aktivitas di ruang publik, maka mereka harus dikarantina terpusat," kata Luhut.
Sebelumnya, aplikasi PeduliLindungi menggunakan penanda berupa merah, kuning dan hijau. Warna-warna ini untuk menandai lokasi di mana pengguna berada apakah masuk zona terdampak, waspada maupun aman.
Luhut mengatakan hingga 29 Agustus 2021 sudah banyak masyarakat yang menggunakan aplikasi PeduliLindungi untuk screening. Aplikasi ini digunakan pada berbagai sektor.
" Per 29 Agustus kemarin total masyarakat yang melakukan screening penggunaan PeduliLindungi di beberapa sektor seperti perbelanjaan, industri, olahraga, dan lainnya telah mencapai 13,6 juta orang," kata Luhut, dalam konferensi pers disiarkan Sekretariat Presiden.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN