Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Muhammadiyah Minta Penghapusan Ujian Nasional Dikaji Mendalam

Muhammadiyah Minta Penghapusan Ujian Nasional Dikaji Mendalam Ketua Umum PP Muhammadiyah H. Haedar Nashir (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Dream - Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengkajian keputusan menghapus Ujian Nasional (UN) pada 2021.

"Yang menyangkut UN atau yang lain-lain maka kaji secara saksama, mendalam, agar keputusan yang diambil tidak seperti selama ini, muncul di opini masyarakat yaitu tiap ganti menteri ganti kebijakan," ujar Haedar, Selasa 17 Desember 2019.

Menurut Haedar, kajian itu perlu dilakukan karena pendidikan merupakan kebutuhan dasar yang juga diatur dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

Haedar meminta, segala kebijakan harus memerhatikan pendidikan karakter dan budi pekerti. Dengan aspek tersebut, kata dia, diharapkan Indonesia dapat menghasilkan generasi yang baik akhlaknya.

"Tidak hanya skill, maka kebijakan-kebijakan pendidikan tentu harus manusiawi Indonesia yang utuh, baik fisik maupun jiwa," kata dia.

Kemendikbud, tambah dia, diharapkan meminta masukan dari berbagai pihak. Sehingga, kebijakan yang diambil juga dapat berdampak positif terhadap dunia pendidikan Indonesia.

"Bila perlu minta masukan berbagai pihak. Tetapi, kalau kita tidak saksama, perubahan itu akan bermasalah dikemudikan hari," ucap dia.

Jokowi Dukung Nadiem Makarim Hapus Ujian Nasional

Dream - Jokowi mendukung langkah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makariem, yang akan menghapus pelaksanaan Ujian Nasional (UN) mulai 2021. Dia setuju UN digantikan dengan asesmen kompetensi minimum.

"Sudah diputuskan oleh Mendikbud. Bahwa UN mulai 2021 sudah dihapus. Artinya sudah tidak ada UN lagi tahun 2021," kata Jokowi, ikutip dari Liputan6.com, Kamis 12 November 2019.

Presiden bernama lengkap Joko Widodo itu menegaskan dukungannya terhadap kebijakan Nadiem. "Nanti sudah dihitung, saya kira kita mendukung apa yang sudah diputuskan Mendikbud," ucap dia.

Menurut Jokowi, asesmen akan diterapkan kepada sekolah dan guru serta ada survei karakter. Hasil asesmen dapat dijadikan bahan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana tingkat sekolah di Indonesia.

"Artinya mau tidak mau nanti setiap sekolah akan ada angka-angkanya. Yang angkanya di bawah grade tentu saja harus diperbaiki dan diinjeksi sehingga bisa naik levelnya. Akan kelihatan sekolah mana yang perlu disuntik," ujar dia.

Jokowi mengatakan, kebijakan tersebut sepenuhnya ada di pemerintah pusat. Menurut dia, apabila kebijakan tersebut membuat kualitas pendidikan di Indonesia meningkat, maka akan terus dilanjutkan.

"Bisa saja nanti misalnya, perhitungan Kemendikbud seperti apa, guru ditarik lagi ke pusat. Bisa saja dilakukan. Ini hanya geser anggaran dari daerah ke pusat. Itu saja," kata dia.

Sumber: Liputan6.com/Lizsa Egeham

UN 2020 Jadi yang Terakhir, Ini Pengganti Ujian Nasional 2021

Dream - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menyebut, Ujian Nasional (UN) pada 2020 akan menjadi yang terakhir. Pada 2021, UN akan digantikan dengan Asesmen Kompentensi Minimum dan Survei Karakter.

"Penyelenggaraan UN tahun 2021, akan diubah menjadi Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter, yang terdiri dari kemampuan bernalar menggunakan bahasa (literasi), kemampuan bernalar menggunakan matematika (numerasi), dan penguatan pendidikan karakter," kata Nadiem, Rabu, 11 Desember 2019.

Nadiem mengatakan, UN dianggap kurang ideal untuk mengukur prestasi belajar. Materi UN, kata dia, dianggap terlalu padat, sehingga cenderung berfokus pada hafalan, bukan kompetensi.

"Ini sudah menjadi beban stres antara guru dan orang tua. Karena sebenarnya ini berubah menjadi indikator keberhasilan siswa sebagai individu," ujar dia.

Nadiem mengatakan, kondisi itu menjauhkan semangat UN untuk asesmen sistem pendidikan. Lebih jauh, dia menyoroti aspek kognitif dari UN.

Dia menyebut, UN tidak menyentuk aspek kognitif, namun lebih kepada penguasaan materi.

"Dan belum menyentuh karakter siswa secara lebih holistik," kata dia.

(Sah, Sumber: Liputan6.com/Yopi Makdori)

Ma`ruf Amin Minta Nadiem Makarim Kaji Rencana Penghapusan Ujian Nasional

Dream - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, mengkaji secara matang wacana penghapusan Ujian Nasional (UN). 

"Itu harus dikaji, dikaji dulu seperti apa yang memang bisa. Kan itu tidak mudah," ujar Amin, dikutip dari Merdeka.com, Rabu, 4 Desember 2019.

Menurut Ma'ruf, selama ini UN menjadi alat ukur standardisasi kemampuan siswa di Indonesia. Meskipun standar itu tidak bisa diterapkan di semua daerah. "Nah kita sekarang carilah itu," tambah dia.

Ma'ruf berharap, Nadiem memberi solusi terbaik untuk perbaikan pendidikan Indonesia. "Kita harapkan nanti melalui Mendikbud akan bisa ditemukan untuk mengganti dari pada UN," ucap dia.

Pengkajian

Beberapa waktu lalu, Nadiem mengatakan akan mengkaji wacana penghapusan ujian nasional (UN).

"Sedang dikaji masih didalami tim, ditunggu ya karena enggak makan waktu terlalu lama," kata Nadiem.

Dia mengatakan, wacana penghapusan UN menampung aspirasi dari masyarakat, misalnya dari guru, murid, dan orangtua. Mereka menginginkan suatu perbaikan di dalam sistem pendidikan.

"Bukan ingin menghapuskan tapi menghindari hal-hal yang negatif dari sisi stres kayak menghukum siswa yang mungkin dari bidang itu," ucap dia.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kewajiban Mendidik Anak dalam Islam, 5 Hal Inilah yang Harus Diajarkan Orang Tua

Kewajiban Mendidik Anak dalam Islam, 5 Hal Inilah yang Harus Diajarkan Orang Tua

Pendidikan akan berpengaruh pada pembentukan karakter dan moral anak.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.