Ilustrasi (Shutterstock.com)
Dream - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengonfirmasi tewasnya pimpinan ISIS, Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi, dalam sebuah penyergapan di Suriah.
Menurut Biden, al-Qurayshi tewas dalam penyergapan yang dilakukan oleh pasukan AS pada operasi khusus malam hari.
Dia mengatakan, al-Qurayshi tewas seperti pendahulunya, Abu Bakr al-Baghdadi, yaitu meledakkan diri. Ledakan bom bunuh diri itu juga menewaskan keluarga al-Qurayshi, termasuk anak-anak dan perempuan.
" Berkat keberanian pasukan kami, pemimpin teroris yang mengerikan ini tidak ada lagi," kata Biden di Gedung Putih.
Dia mengatakan al-Qurayshi bertanggung jawab atas serangan penjara, serta genosida terhadap orang-orang Yazidi di Irak pada tahun 2014 .
Sekitar 50 pasukan operasi khusus AS mendarat dengan helikopter dan menyerang sebuah rumah di sudut Suriah yang dikuasai pemberontak. Terjadi bentrok selama dua jam.
Menurut penduduk setempat, tembak-menembak terus terjadi selama penyergapan, kemudian terdengar ledakan mengguncang kota Atmeh, dekat perbatasan Turki.
Wilayah itu merupakan sebuah daerah yang dipenuhi dengan kamp-kamp pengungsi akibat perang saudara Suriah. Menurut sebuah laporan, al-Qurayshi tinggal di rumah sewa dan hidup low profile.
Menurut AS, al-Qurayshi meledakkan diri seperti al-Baghdadi untuk menghindari penangkapan oleh tentara AS. AKaibat ledakan, rumah yang dikelilingi pohon zaitun berantakan.
Al-Qurayshi merupakan pria kelahiran Mosul, Irak, 45 tahun silam. Dia ditunjuk sebagai pemimpin ISIS menggantikan al-Baghdadi pada 13 Oktober 2019.
Tidak seperti al-Baghdadi yang beberapa kali tampil dalam video ceramah saat awal-awal berdirinya ISIS, al-Qurayshi lebih sulit dipahami dan jarang terlihat di depan umum.
Al-Qurayshi merupakan mantan perwira Angkatan Darat Irak di bawah kekuasaan Saddam Hussain. Dia dijebloskan ke penjara setelah invasi AS.
Di dalam penjara itulah al-Qurayshi bertemu al-Baghdadi yang juga berada di bawah tahanan AS.
Al-Qurayshi bergabung dengan Al-Qaida setelah dibebaskan dari penjara, namun kemudian beralih ke ISIS pada tahun 2014.
Beberapa laporan mengatakan bahwa al-Baghdadi sendiri telah mencalonkan al-Qurayshi untuk menggantikannya. (Sumber: Indiatimes.com)
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya