Badai di Mesir Bikin Kalajengking Berbahaya Dunia Berkeliaran, 3 Warga Tewas Tersengat

Reporter : Ahmad Baiquni
Kamis, 18 November 2021 18:01
Badai di Mesir Bikin Kalajengking Berbahaya Dunia Berkeliaran, 3 Warga Tewas Tersengat
Lebih dari 400 orang dilaporkan mendapat perawatan anti-bisa akibat tersengat kalajengking.

Dream - Hujan lebat dan banjir akibat badai yang melanda Aswan, Mesir, membawa ancaman lain bagi penduduk setempat. Fenomena alam yang terjadi awal pekan itu telah membuat kawanan kalajengking panik dan mencari perlindungan rumah penduduk.

Kemunculan sejumlah kalajengking tersebut menjadi ancaman bagi penduduk Aswan. Tiga orang dilaporkan tewas dan 400 lebih mendapat perawatan anti-bisa di rumah sakit akibat sengatan kalajengking, menurut media Pemerintah.

Namun, penjabat Menteri Kesehatan Mesir, Khalid Abdel-Ghafar, menyatakan tidak ada kematian yang dilaporkan akibat sengatan tersebut. Kementerian Kesehatan memastikan memiliki stok anti-bisa yang cukup besar, sekitar 3.350 dosis tersedia di Aswan.

Sejumlah penduduk yang tersengat kalajengking mengaku mengalami sejumlah gejala termasuk sakit parah. Di antaranya demam, berkeringat, muntah, diare, tremor otot, dan kepala berkedut.

1 dari 2 halaman

Kalajengking Aswan Terkenal Mematikan

Pegunungan Aswan adalah rumah bagi kalajengking ekor gemuk Arab, atau Androctonus crassicauda ​​yang diterjemahkan dari bahasa Yunani menjadi " pembunuh manusia" .

Serangga ini dianggap sebagai kalajengking paling berbahaya di dunia. Racunnhya sangat mematikan dan dapat membunuh orang dewasa dalam waktu satu jam setelah disengat.

Sengatan mereka diketahui menyebabkan beberapa kematian manusia dalam setahun. Kalajengking memiliki panjang 8-10 cm.

 

2 dari 2 halaman

Berburu Mengandalkan Getaran dan Suara

Hewan kecil ini bergantung pada getaran dan suara untuk menemukan mangsanya. Kalajengking jenis ini dikenal memiliki penglihatan, pendengaran, dan penciuman yang buruk.

Foto dan rekaman video yang beredar di media sosial menunjukkan jalan-jalan yang tergenang air dan merusak rumah, kendaraan, dan lahan pertanian.

Harian Al-Ahram melaporkan kematian tersebut, dengan mengutip pernyataan Wakil Sekretaris Menteri Kesehatan Mesir, Ehab Hanafy. Namun, tidak menjelaskan penyebab kematian para korban.

Curah hujan juga menyebabkan listrik padam, dikutip dari Aljazeera.

Beri Komentar