Pegawai Pecatan KPK Beralih Profesi Merintis Usaha Nasi Goreng (Twitter @paijodirajo)
Dream - Salah satu pegawai pecatan KPK, Juliandi Tigor Simanjuntak, memutuskan beralih profesi. Dia kini memiliki usaha nasi goreng.
Kabar ini disampaikan rekan Tigor yang juga dipecat KPK, Aulia Postiera, di akun Twitter @paijodirajo. Tigor dan Aulia adalah sebagian dari mereka yang dipecat KPK pada masa kepemimpinan Firli Bahuri akibat tak lulus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
" Juliandi Tigor Simanjuntak nama lengkapnya, mantan Fungsional Biro Hukum KPK. Aktivis gereja yang rendah hati. Sesuai namanya, dia lelaki yang tegar dan penuh semangat. Sementara ini, mengisi harinya dengan jualan nasi goreng di dekat rumahnya," tulis Aulia.
Dia menyatakan pemecatan bukan hal yang patut disesali. Demikian pula, keputusan Tigor berjualan nasi goreng menandakan rekannya itu sudah berada di jalan yang benar.
Menurut Aulia, yang hina adalah para koruptor. Mereka mencuri uang rakyat dan mengkhianati sumpah jabatan.
Sementara orang seperti Tigor justru harus jadi korban pemecatan. Padahal sosok Tigor punya dedikasi sangat tinggi dalam pemberantasan korupsi.
" Dedikasinya selama belasan tahun dihancurkan hanya dengan dua hari tes yang terbukti telah melanggar HAM serta terdapat maladministrasi dan pelanggaran etik," kata dia.
Aulia juga membuat sindiran dengan membandingkan nasi goreng Tigor dengan buatan Firli. Diketahui, Firli sempat mengundang wartawan untuk menyaksikan aksinya memasak nasi goreng.
" O iya, nasgor ala Bang Tigor tentunya jelas lebih lezat dan profesional jika dibandingkan dengan nasgor abal-abal yg cuma modal pencitraan ini. Sukses dan semangat terus, Bang Tigor!" cuit dia.
Aulia juga menyertakan tangkapan layar pemberitaan sebuah media online. Dalam gambar tersebut, terlihat Firli sedang mengenakan kostum koki saat membuat nasi goreng.
O iya, nasgor ala Bang Tigor tentunya jelas lebih lezat dan profesional jika dibandingkan dengan nasgor abal-abal yg cuma modal pencitraan ini.
Sukses dan semangat terus, Bang Tigor! pic.twitter.com/fY41FsIHi1— paijodirajo (@paijodirajo)October 10, 2021
Dream - Sejumlah pegawai yang dipecat karena tidak lolos Tes Wawancara Kebangsaan (TWK) mendatangi bekas kantor KPK. Mereka menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara sekaligus mengembalikan kartu identitas kepada institusi yang pernah menaungi mereka.
" Kita lapor LHKPN, dan kita balikin laptop itu, semua peralatan (punya) kantor gitu, termasuk mengembalikan id (identitas)," ujar Giri Suprapdiono, mantan Direktur Sosialisasi Kampanye Antikorupsi KPK.
Di hari terakhirnya sebagai abdi negara di KPK, Giri mengaku masih ada beberapa pekerjaan yang perlu diselesaikan. Pekerjaan tersebut berupa pengisian dokumen yang harus selesai secepatnya.
" Kita harus balikin asuransi kita, jadi semua yang apa kita dapatkan dari KPK dikembalikan hari ini," ucap Giri.
Sayangnya, akses Giri dan sejumlah pegawai pecatan lain ke gedung KPK sudah diputus. Giri pun mengaku kecewa.
" Pagi tadi kelihatannya ada beberapa akses diblok juga, tapi kita protes, mestinya kan harus sampai sore ini mestinya," kata dia.
Sebanyak 58 pegawai KPK resmi mengakhiri masa baktinya setelah terbit surat dari pimpinan berisi pemecatan. Pemecatan ini ternyata berjalan lebih cepat dari rencana awal yaitu pada November 2021.
Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, keputusan pemecatan ini dipercepat sesuai dengan aturan yang berlaku. Dia beralasan Undang-undang memberikan batas waktu pengangkatan pegawai menjadi ASN yaitu dua tahun.
" Namanya paling lama bisa dua tahun, kalau cepat, ya, Alhamdulillah," kata Ghufron.
Dia menyatakan langkah KPK sudah sejalan dengan Pasal 69 poin b dan c UU Nomor 19 Tahun 2019 tentang KPK. Beleid itu menyebutkan seluruh pegawai KPK harus berstatus ASN.
KPK, kata Ghufron, memiliki waktu hingga 31 Oktober 2021 untuk menyelesaikan proses alih status pegawai ke ASN. Dalam perjalanannya, proses tersebut berjalan lebih cepat.
" Jadi ini bukan percepatan, tapi ini dalam dursai yang dimandatkan dalam UU," ucap dia, dikutip dari Liputan6.com.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR