Bunga Oleander (www.tlclawn.com)
Dream - Kita selalu menemukan banyak tanaman bunga di sepanjang jalanan kota. Selain untuk penghijauan, tanaman bunga juga untuk mempercantik tampilan kota.
Namun bagaimana jika bunga yang ditanam itu adalah tumbuhan paling beracun? Pasti masyarakat akan geger dan takut berada di dekat jalanan, bahkan taman-taman kota.
Itulah yang kini tengah terjadi di Kota Qassin, Jeddah, Arab Saudi. Jalanan dan taman kota di sana saat ini ditumbuhi oleh tanaman beracun, oleander. Warga kaget alang kepalang.
Pantas saja warga panik. Sebab, bahaya bunga yang ditanam di sepanjang jalan dan taman-taman kota itu dampaknya sangat luar biasa. Bisa menyebabkan diare, mual, infeksi mata, hingga kematian.
Menurut laman Arab News, Senin 21 Maret 2016, Departemen Pertanian Saudi telah meminta pemerintah Kota Qassim menghentikan penanaman bunga beracun itu. Surat imbauan telah disampaikan departemen kepada Walikota Qassim, Saleh Al-Ahmad.
“ Departemen memperingatkan penyebaran tanaman, seperti tanaman oleander yang sangat beracun yang mengandungmaterial sangat beracun oleandrin dan oleandrigenin. Berpengaruh pada jantung dan menyebabkan diare, mual, sakit perut, kelainan jantung dan peradangan mata dengan kontak langsung dengan tanaman,” demikian surat dari Departemen Pertanian Saudi.
Surat itu memerintahkan penghentian penanaman bunga beracun di jalanan, taman-taman kota, dan tempat-tempat lain, terutama yang bisa dijangkau oleh anak-anak.
Sementara, pemerintah Kota Qassim tidak membantah bahwa sebagian tanaman dan bunga yang mereka tanam –sebagaimana dilarang oleh Departemen Pertanian– telah ditanam di sejumlah wilayah mereka. Saat ini mereka tengah berusaha mengganti tanaman-tanaman itu.
Tanaman oleander memang banyak ditemukan di berbagai tempat, mulai pekarangan rumah hingga taman-taman. Di Indonesia, tanaman ini juga banyak ditanam oleh warga. (Ism)
© Dream
Dream - Gympie-Gympie merupakan tanaman yang dianggap memiliki racun paling berbahaya di dunia. Tanaman ini biasanya ditemukan di hutan timur laut Australia dan Maluku Indonesia. Permukaan daun yang memiliki tinggi 1-2 meter ini berupa racun yang mampu mematikan kuda, anjing bahkan manusia.
Ada rambut-rambut halus berbentuk jarum suntik yang menutupi permukaan daun ini. Dengan sekali sentuhan rambut-rambut halus ini akan langsung menembus tubuh dan melepaskan racun mematikan yang disebut moroidin. Jika Anda berdekatan dengan tanaman ini jangan kaget bila hidung Anda seketika susah bernafas, gatal-gatal, ruam, bersin bahkan mimisan.

Menurut ahli virus Dr Mike Leahy, “ Hal pertama yang akan Anda rasakan adalah sensasi terbakar yang benar-benar intens dan rasa sakitnya akan bertambah selama setengah jam berikutnya, menjadi lebih menyakitkan dan lebih menyakitkan lagi.”
“ Tak lama setelah itu, persendian Anda mungkin akan terasa sakit, dan mungkin akan terjadi bengkak di bawah ketiak Anda, yang juga sama menyakitkannya. Dalam kasus yang parah, ini dapat menyebabkan shock, dan bahkan kematian.
Ingin tahu lebih lanjut? Yuk selengkapnya Baca di sini
Kirimkan kisah nyata inspiratif disekitamu atau yang kamu temui, ke redaksi@dream.co.id, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:
1. Lampirkan satu paragraf dari konten blog/website yang ingin dipublish
2. Sertakan link blog atau sosmed
3. Foto dengan ukuran high-res
4. Isi di luar tanggung jawab redaksi
Ayo berbagi traffic di sini!
© Dream
Dream - Insiden tewasnya Wayan Mirna Salihin yang diduga menenggak zat sianida lewat kopi di sebuah kedai kopi di Grand Indonesia, Jakarta, pada Rabu, 6 Januari 2016 masih terus bergulir.
Zat sianida yang tercampur pada kopi Mirna diketahui mencapai 3-5 gram. Dengan takaran seperti itu, hanya dalam hitungan menit korban meregang nyawa.
Selain sianida, ada beberapa zat yang dapat mematikan nyawa seseorang dalam hitungan menit. Zat-zat beracun ini ada yang buatan manusia dan 'tercipta' secara alami di alam.
Apa saja zat itu? Simak ulasannya di sini. (Ism)
© Dream
Dream - Meskipun luar biasa indah, Danau Karachay di Rusia mungkin adalah tempat yang tidak masuk dalam daftar wisata Anda.
Hanya berdiri di pinggirannya selama 1 jam, Anda sama saja disuntik radiasi dengan dosis sebesar 600 rontgen, lebih dari cukup untuk membunuh Anda.
Tingkat radiasi danau itu lebih dari 200.000 kali jumlah normal aktivitas radioaktif yang disebabkan praktik pembuangan limbah yang buruk.
Terletak jauh di kaki Gunung Ural di Rusia dan dekat dengan perbatasan Kazakhstan, Danau Karachay termasuk dalam area Mayak Production Association, salah satu fasilitas nuklir yang terbesar (dan mengalami kebocoran terbesar) di negara itu.
Dibangun pada 1940-an, setelah Perang Dunia II, Mayak adalah salah satu pabrik senjata nuklir yang paling penting bagi Rusia dan tidak dapat diakses untuk orang asing selama 45 tahun.
Tapi ketika Presiden Boris Yeltsin menandatangani sebuah dekrit pada 1992 tentang pembukaan area sekitar Mayak, ilmuwan yang berkunjung langsung menyatakan daerah itu sebagai yang paling tercemar di planet ini.
Tampaknya dalam periode panjang dari ketidakjelasannya, Mayak adalah wilayah yang banyak dikaitkan dengan kecelakaan nuklir, beberapa hampir separah krisis Chernobyl.
Awalnya insinyur nuklir di Mayak membuang limbah radioaktif di Sungai Techa. Setelah terjadi pencemaran besar-besaran di sepanjang aliran sungai, mereka berhenti membuang limbah secara langsung. Mereka membangun sistem pengolahan limbah nuklir yang melibatkan banyak drum.
Namun pada September 1957, drum-drum tersebut meledak dengan kekuatan setara dengan 85 ton TNT. Debu hasil ledakan seberat 70 ton yang mengandung zat radioaktif pun tersebar hingga seluas 9000 mil persegi. Zat radioaktif itu pun mempengaruhi pasokan makanan hampir 300 ribu warga Uni Soviet.
Dengan sistem limbah yang hancur, para insinyur nuklir ini mulai mengarahkan aliran limbah radioaktif ke Danau Karachay. Para insinyur optimis bahwa apa pun yang dibuang di danau ini akan tetap di sana secara permanen.
Selama sepuluh tahun, asumsi mereka terbukti benar. Namun saat kekeringan parah melanda Chelyabinsk, danau perlahan mulai mengering, memperlihatkan sedimen radioaktif di bagian bawah.
Debu beracun menyebar kemana-mana, membumbui sekitar 900 mil persegi tanah dengan strontium dan cesium, bersama dengan unsur-unsur berbahaya lainnya.
Sebagai hasil dari semua kontaminasi yang terjadi - ledakan pada 1957 dan kekeringan pada 1967 - sebagian besar kawasan Chelyabinsk tidak layak huni sampai hari ini.
Para ahli telah memperkirakan bahwa sekitar satu miliar galon air tanah telah tercemar limbah radioaktif. Dan sampai hari ini, penduduk setempat tetap tidak menyadari tingkat yang sebenarnya dari radioisotop dalam air dan makanan mereka.
Advertisement
Dokter Ini Jadi Satu-Satunya Pembicara Indonesia dalam Forum Kecantikan Asia Pasifik di Korsel

Pantas AC Sering Kurang Dingin, Studi Ini Ungkap Udara Malam Hari Kian Terasa Lebih Panas

Mengintip Komunitas Sangkar Semut: Tempat Asah Bakat Anak, Punya Markas Unik di Tepi Kali Ciliwung

Daftar Barang yang Harus Dibawa Dalam Tas Siaga Bencana, Sudah Disiapkan?

FamFest 2025 Hadirkan Pengalaman Seru untuk Lebih dari 1.000 Keluarga Indonesia


FamFest 2025 Hadirkan Pengalaman Seru untuk Lebih dari 1.000 Keluarga Indonesia

7 Makanan Tinggi Kolagen yang Bikin Kulit Tetap Kencang dan Sehat


Dikira Kain Batik Menjulur dari Plafon Kamar Mandi Jebol, Pas Dicek Ternyata Piton Seberat 60 Kg!

Viral Aksi Gercep Polisi Padamkan Motor Terbakar, Hitungan Detik Langsung Padam

Dokter Ini Jadi Satu-Satunya Pembicara Indonesia dalam Forum Kecantikan Asia Pasifik di Korsel

Mengenal Komunitas Bye Bye Plastic Bags, Pendirinya Gadis Bali yang Jadi Moderator Acara PBB