Cameron Hunter (abc.net.au)
Dream - Roda kehidupan selalu berputar. Dahulu mungkin kaya raya, tapi kini hidup miskin tanpa tempat tinggal.
Mungkin ini pelajaran yang bisa dipetik dari kisah Cameron Hunter, pria asal Darwin, Australia. Dulu ia hidup bergelimpangan harta, punya mobil mahal merek Porsche dan tingga di sebuah rumah mewah.
Tapi 20 tahun kemudian, kehidupannya berbanding terbalik 180 derajat. Sekarang, Hunter terpaksa tinggal di sebuah hostel untuk tunawisma.
" Saya dulu punya segalanya tetapi situasi dapat berubah," kata Hunter kepada radio ABC Darwin dikutip Dream.co.id, Jumat 9 April 2015.
Beberapa barang yang merupakan saksi bisu kejayaannya adalah sebuah foto tahun 1997 yang memperlihatkan Hunter muda tersenyum di samping mobil Porsche berwarna biru royal.
Setelah menjual mobil tersebut, Hunter kemudian secara bertahap jatuh ke dalam pola hidup hura-hura di kota-kota di seluruh dunia.
" Itu seperti mati pelan-pelan. Akhirnya saya hanya punya sepotong pakaian yang harus saya pakai selama satu minggu," katanya.
Lahir di Selandia Baru, Hunter yang masih 20-an menjual mobilnya dan terbang ke Eropa.
Di sana dia menjadi tunawisma di Perancis selama dua tahun sebelum terdampar di Thailand. Dia akhirnya dideportasi dari Thailand setelah dua tahun hidup di jalanan negara tersebut.
" Saya dideportasi ke Australia dan mendapat pekerjaan di pertambangan Kalgoorlie, Australia Barat," katanya.
Hunter sempat membeli rumah namun tidak bisa melanjutkan cicilan karena kehilangan pekerjaan.
" Punggung saya cedera dan saya menderita hernia. Sejak itu saya hidup tak tentu arah hingga kemudian tinggal di penampungan ini."
Hunter kemudian datang ke Darwin pada 2003 dan sejak itu keluar-masuk perusahaan. " Mungkin saya sudah 100 kali ganti pekerjaan sejak menjadi tunawisma," katanya.
Tahun lalu, setelah kembali menjadi tunawisma, Hunter mengajukan bantuan tempat tinggal ke Bahkita Centre di Darwin. " Sejak itu saya tinggal di hostel dan sekarang bekerja paruh waktu menjadi pegawai pembukuan."
Hunter mengaku kini dia membangun dan menata kembali hidupnya.
" Ada banyak pekerjaan yang harus saya kerjakan di sini karena saya sudah di awal usia 40-an," kata Hunter yang dahulu memiliki banyak usaha bisnis. (Ism)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR