Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas
Dream - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi mengajak para pelajar mengikuti program 'Ziarah Kebangsaan' ke makam tokoh bangsa. Para pelajar diajak berziarah ke makam proklamator Soekarno, pendiri Nahdlatul Ulama Hasyim Asyari, dan Presiden keempat Indonesia Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menjelaskan program 'Ziarah Kebangsaan' ini sengaja dibuat untuk menumbuhkan rasa kebangsaan para siswa. Rencananya acara ini akan dibuat secara berkala dan periodik.
" Ini sebagai upaya menanamkan rasa kebangsaan. Rasanya sudah lama anak-anak muda kita tak diajak untuk menumbuhkan rasa kebangsaan dengan aktivitas selain upacara atau seminar saja," ujar Anas kepada Merdeka.com.
Anas yakin 'Ziarah Kebangsaan' menjadi efektif untuk menanamkan rasa kebangsaan. Sebab, disepanjang perjalanan akan disiapkan bacaan mengenai nilai-nilai kebangsaan dan kerja sama antarkelompok.
" Bungkusnya traveling tapi isinya kebangsaan," ujar dia.
Anas berharap para pelajar dapat menyerap keteladanan dari para tokoh yang diziarahi. Pemikiran dan kiprah para tokoh besar itu telah memberi bukti besarnya rasa kebangsaan tanpa mempertentangkan antara menjadi agamis dan menjadi nasionalis.
Dia menyontohkan mengenai kiprah Bung Karno di dunia internasional.
" Bung Karno itu Presiden pertama yang mengutip ayat Quran saat berbicara di PBB, disaksikan seluruh dunia. Bung Karno juga meminta fatwa keagamaan dari Mbah Hasyim soal nasionalisme di era penjajahan," ujar Anas.
Sementara itu, kata Anas, kiprah Hasyim Asyari sebagai pemimpin Islam yang mengajarkan pentingnya komitmen kebangsaan tidak boleh dipandang sebelah mata. " Mbah Hasyim menegaskan bahwa cinta Tanah Air sebagian dari iman," ujar Anas.
Demikian pula KH Wahid Hasyim dan Gus Dur adalah ulama sekaligus tokoh bangsa yang rasa kebangsaan dan penghargaannya terhadap kebhinekaan tak perlu diragukan lagi.
Dia berharap para pelajar dapat memetik pemikiran dan kiprah para tokoh tersebut. Sehingga, kaum muda bisa belajar bahwa komitmen kebangsaan yang utuh harus lahir secara ideologis dan berlandaskan keimanan.