Ilustrasi Paru-paru Pasien Covid-19 (Foto : Shutterstock)
Dream- Virus Covid-19 merupakan pemicu penyakit yang menyerang sistem pernapasan manusia. Dalam sistem ini, paru-paru yang menjadi organ paling terdampak Covid-19. Virus corona bisa membuat paru-paru kehilangan fungsinya dan rusak. Di kasus terparah, virus corona menyebabkan kegagalan fungsi paru hingga kematian.
Menurut studi dari Universitas Umea Swedia, hasil autopsi dari beberapa pasien Covid-19 yang meninggal telah menunjukkan paru-paru dipenuhi dengan cairan jeli bening. Menurut para peneliti, cairan tersebut sangat mirip dengan paru-paru seseorang yang telah tenggelam.
Dari hasil analisis terhadap cairan gel tersebut, terungkap bahwa gel itu terdiri dari zat yang disebut Hyaluronan, yang biasanya ditemukan di jaringan ikat.
Dilansir dari laman Mirror, kehadiran Hyaluronan adalah hal yang normal dalam tubuh manusia dengan berbagai fungsi di jaringan yang berbeda. Hyaluronan umumnya bertindak sebagai karakteristik yang berguna dalam jaringan ikat. Hyaluronan terlibat dalam tahap awal penyembuhan luka.

Hyaluronan juga diproduksi secara sintetis dalam industri kecantikan untuk augmentasi bibir dan perawatan anti keriput. Karena hyaluronan dapat mengikat sejumlah besar air di jaringan molekul panjang, Hyaluronan membentuk zat seperti jeli. Dan proses inilah yang memicu kekacauan di alveoli paru-paru pasien Covid-19.
Karena penuh cairan, fungsi paru-paru untuk mengambil oksigen jadi berkurang. Itulah mengapa pasien akan kesulitan saat bernafas. Pasien biasanya diberi bantuan oksigen agar asupan oksigen tetap cukup. Dalam hal ini pasien membutuhkan perawatan ventilator. Atau dalam kasus terburuk, meninggal karena gagal napas.
Saat ini, obat yang disebut Hymecromone digunakan untuk memperlambat produksi Hyaluronan pada penyakit lain, seperti serangan kandung empedu. Ada juga enzim yang secara efektif yang dapat memecah Hyaluronan.

Ada pula obat Kortison yang mengurangi produksi Hyaluronan. Dalam sebuah penelitian di Inggris, data awal menunjukkan efek positif pada perawatan dengan obat kortison Dexamethasone pada pasien Covid-19 yang sakit parah.
“ Sudah ada terapi yang memperlambat produksi jeli tubuh atau memecah jeli melalui enzim. Temuan itu dapat menjelaskan alasan kortison tampaknya berpengaruh pada Covid-19,” kata peneliti Universitas Umeå, Urban Hellman.
“ Sebelumnya diasumsikan, hasil awal yang menjanjikan akan dikaitkan dengan sifat anti-inflamasi kortison secara umum, namun keyakinan lain, kortison juga dapat mengurangi produksi hyaluronan yang dapat mengurangi jumlah jeli di paru-paru," imbuh dia.
Sumber : Mirror.co.uk
Advertisement
Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang

Anggota DPR Minta Menteri Kehutanan Raja Juli Mundur!

Salut! Praz Teguh Tembus Aras Napal, Daerah di Sumut yang Terisolir karena Banjir Bandang


PLN Percepat Pemulihan Jaringan Listrik di 3 Wilayah Bencana
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6

Potret Persaingan Panas di The Nationals Campus League Futsal 2025

PNS Dihukum Penjara 5 Tahun Setelah Makan Gaji Buta 10 Tahun

Ada Kuota 5 Persen Jemaah Haji Lansia di Setiap Provinsi, Ini Ketentuannya

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang