Dream - Tim gabungan pencarian Kapal Motor KM) Sinar Bangun kembali terhalang kendala setelah menemukan bangkai kapal di kedalaman 450 meter Danau Toba.
Selain kesulitan mengangkat bangkai kapal, halangan tersebut yakni adanya jurang dengan kedalaman 600 meter.
" Daerah situ juga ada jurang kedalamannya lebih dari 600 meter. Jadi kalau sampai masuk ke sana makin sulit lagi (evakuasi). Jadi kita memang harus dipikirkan planning bagaimana mengangkatnya," ujar Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjo.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, korban KM Sinar Bangun yang diduga sudah meninggal jasadnya tidak mengampung karena suhu di dalam air terlalu dingin.
© Dream
Hal tersebut diketahui setelah Soerjanto berkonsultasi dengan dokter forensik Universitas Indonesia. Jika suhu dingin, jasad makhluk hidup yang tenggelam tidak dapat mengapung.
" Jadi kenapa jasad ini tidak muncul ke atas. Saya tanya ‘dok ini kenapa kok para jasad ini nggak naik ke atas?’ (dijawab) kalau termperaturnya dingin di dasar danau, itu seperti kita menaruh makan di kulkas jadi reaksi pembusukannya itu lambat, jadi kenapa jasad itu bisa naik karena kita butuh berat jenis kita harus lebih ringan dari air," ucap dia.
© Dream
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi menyampaikan Remotely Operated Underwater Vehicle (ROUV) atau robot di bawah air berhasil menangkap gambar jasad korban dan sepeda motor terkait kecelakaan KM Sinar Bangun. Posisi objek ini berada di kedalaman 450 meter.
" Ini salah satu korban manusia di kedalaman 450 meter. Ini gambar menggunakan ROUV. Kita ambil gambarnya tadi siang. Ini (menunjukkan gambar) adalah sepeda motor, ini ada pelat motornya, setangnya. Jadi kita firm dengan ROUV bisa melihat benda tersebut dari KM Sinar Bangun" .
© Dream
Hingga kini, jumlah korban yang ditemukan baru berjumlah 24 orang, tiga diantaranya meninggal dunia. Jumlah tersebut masih jauh dari data korban hilang yang dilaporkan oleh keluarga yakni sebanyak ratusan orang.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut KM Sinar Bangun dianggap lalai karena tidak memiliki data manifest. Kapal tersebut hanya berkapasitas 43 penumpang.
Advertisement
Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari
