Pohon Sahabi (merdeka.com
Dream - Sebuah pohon dikisahkan menjadi pelindung Rasulullah Muhammad SAW dari terik matahari. Pohon itu dikenal dengan pohon Sahabi yang hingga saat ini masih hidup.
Pohon Sahabi pernah menjadi tempat berteduh Rasulullah saat masih kecil. Saat itu, Muhammad kecil tengah diajak pamannya, Abu Thalib menuju Basra, Syam, yang kini dikenal dengan Suriah.
Di tengah jalan, Muhammad kecil bertemu dengan biarawan Nasrani bernama Buhaira. Melalui Bahira lah, Abu Thalib mengetahui keponakannya memiliki tanda-tanda kenabian.
© Dream
Dream - Setelah 1.400 tahunan berlalu, pohon tersebut ditemukan masih hidup. Sang penemu adalah Pangeran Ghazi bin Muhammad dari Amman, Yordania.
Pangeran Ghazi menemukan pohon rindang itu setelah mempelajari naskah kuno. Naskah itu menyebutkan Pohon Sahabi terletak di gurun pasir utara Yordania.
Penemuan pohon itu turut disaksikan Mufti Agung Suriah, Syeikh Ahmad Hassoun. Setelah diamati, pohon itu memiliki ciri-ciri yang sama dengan catatan Biarawan Bahira.
Saat ini, pohon itu dirawat secara resmi oleh Kerajaan Yordania.
Pohon ini dapat dikatakan unik dan mungkin istimewa. Pohon itu tetap hidup selama 1.400 tahun, padahal di lingkungan yang sangat panas.
Tidak ada tumbuhan lain di sekitar Pohon Sahabi, meskipun hanya sebatang rumput. Tetapi, Pohon Sahabi justru tumbuh sangat subur.
© Dream
Deam - Kisah pertemuan Muhammad kecil dengan Biarawan Buhaira tercantum dalam tiga manuskrip karya Ibn Hisham, Ibn Sa'd Al Baghdadi, dan Muhammad Ibn Jarir Al Tabari. Saat itu, Muhammad kecil baru berusia 12 tahun.
Suatu hari, Buhaira merasa akan bertemu dengan rasul terakhir. Saat berpapasan dengan kabilah dari Arab, Buhaira memandang ke arah seorang anak yang memiliki ciri seperti tertulis dalam Alkitab.
Buhaira lalu menjamu kabilah itu makan siang. Semua anggota kabilah hadir, kecuali Muhammad karena mendapat tugas menjaga unta dan barang dagangannya.
Melihat Muhammad tidak ada, Buhaira segera mencarinya. Dia lalu takjub melihat dahan-dahan Pohon Sahabi tunduk melindungi Muhammad dari sengatan matahari.
Buhaira juga melihat ada tanda lain pada diri Muhammad. Tanda itu adalah segumpal awan yang selalu berada di atas Muhammad ke manapun dia berjalan, sehingga melindunginya dari sinar matahari.
Buhaira lalu mengajak Muhammad untuk makan siang. Sembari makan, dia bertanya banyak hal kepada Muhammad dan akhirnya, biarawan itu berkata, " Inilah utusan terakhir yang dijelaskan dalam Al Kitab."
Buhaira kemudian berpesan kepada Abu Thalib agar segera kembali ke Mekah. Penyebabnya, kaum Yahudi tengah mencari Muhammad untuk dibunuh.
(ism, Sumber: mynewshub.cc)
Advertisement
Pantas AC Sering Kurang Dingin, Studi Ini Ungkap Udara Malam Hari Kian Terasa Lebih Panas

Mengintip Komunitas Sangkar Semut: Tempat Asah Bakat Anak, Punya Markas Unik di Tepi Kali Ciliwung

Daftar Barang yang Harus Dibawa Dalam Tas Siaga Bencana, Sudah Disiapkan?

FamFest 2025 Hadirkan Pengalaman Seru untuk Lebih dari 1.000 Keluarga Indonesia

Waduh! Pegawai di 5 Bidang Pekerjaan Ini Terbanyak Jadi Sasaran Empuk Loker Abal-Abal


FamFest 2025 Hadirkan Pengalaman Seru untuk Lebih dari 1.000 Keluarga Indonesia

7 Makanan Tinggi Kolagen yang Bikin Kulit Tetap Kencang dan Sehat


Dikira Kain Batik Menjulur dari Plafon Kamar Mandi Jebol, Pas Dicek Ternyata Piton Seberat 60 Kg!


Komunitas Blitar Micro Fishing Lestarikan Sungai dengan Tebar Benih Ikan Lokal

Pantas AC Sering Kurang Dingin, Studi Ini Ungkap Udara Malam Hari Kian Terasa Lebih Panas