Gelombang Tinggi (Foto: Shutterstock.com)
Dream - Gelombang tinggi berpotensi masih terjadi beberapa kawasan perairan Indonesia. Masyarakat tinggal maupun beraktivitas di laut diminta untuk waspada.
Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat adanya potensi gelombang tinggi terhitung pada 21-24 Januari 2019. Tinggi gelombang mencapai 4-6 meter dan masuk kategori 'berbahaya'.
Dalam akun Instagram BMKG, @infobmkg, penyebab gelombang tinggi yaitu adanya tekanan rendah 1004 hPa di perairan timur Filipina, 1007 hPa di Laut Arafuru bagian barat dan Samudra Hindia Barat Daya Banten.
Kecepatan angin di wilayah utara Indonesia dari arah barat laut hingga timur laut sebesar 5-25 knot. Untuk Wilayah selatan Indonesia dari arah barat data-barat laut kecepatan angin berkisar 5-30 knot.
" Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi serta wilayah pelayaran padat seperti Laut Jawa agar tetap selalu waspada," demikian peringatan BMKG.
Hembusan angin terkencang bakal terjadi di Perairan Enggano- Bengkulu, Laut Natuna Utara, Laut Jawa, Selat Makassar bagian selatan, dan Laut Flores.
Beberapa wilayah diprediksi terjadinya gelombang 4-6 meter sebagai berikut.
1. Laut Natuna Utara
2. Perairan barat Sulawesi Selatan,
3. Selat Makassar bagian selatan,
4. perairan Kepulauan Sabalana hingga kepulauan Selayar.
Dream - Ancaman gelombang tinggi masih belum menjauh dari Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi gelombang tinggi antara 2.5-4 meter akan melanda sejumlah wilayah perairan Indonesia mulai 17 hingga 20 Januari 2019.
BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada karena potensi tinggi gelombangyang muncul dalam status berbahaya dan waspada.
Dalam rilis BMKG, potensi gelombang masuk status bahaya jika ketinggian yang muncul mencapai 2,50-4 meter. Sedangkan status waspada yaitu gelombang dengan tinggi 1,25-2,50 meter.
Berdasarkan pantauan BMKG, terdapat pola tekanan rendah di Samudra Hindia barat Mentawai dan di Samudra Hindia selatan NTT, membentuk palung tekanan rendah. Angin berembuh dari Barat ke utara dengan kecepatan bervariasi.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Cina selatan, Laut Natuna Utara, Laut Jawa, Perairan barat Lampung, Selat Makassar bagian selatan, Perairan Kepulauan Selayar.
" Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di wilayah-wilayah tersebut," demikian keterangan tertulis BMKG.
BMKG mengimbau masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di sekitar area berpeluang terjadinya gelombang tinggi untuk selalu waspada. Juga kepada para pengguna moda transportasi laut.
Potensi gelombang tinggi dalam status berbahaya terjadi di wilayah berikut.
1. Perairan Barat Kep. Mentawai,
2. Perairan Bengkulu hingga P. Enggano,
3. Perairan Barat Lampung,
4. Samudera Hindia Barat Kepulauau Mentawai hingga Lampung,
5. Selat Sunda bagian Selatan,
6. Perairan Selatan Pulau Jawa hingga Pulau Sumbawa,
7. Selat Bali - Lombok - Alas bagian Selatan.
Dream - Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi munculnya gelombang tinggi di sejumlah kawasan perairan Indonesia. Peringatan ini berlaku terhitung mulai 10 Januari 2019 pukul 07.00 WIB hingga 13 Januari 2019 pukul 07.00 WIB.
Melalui keterangan tertulis, BMKG menyatakan status ketinggian gelombang bervariatif, mulai 'Waspada' hingga 'Berbahaya'.
" Harap diperhatikan risiko tinggi (gelombang) terhadap keselamatan pelayaran," demikian pernyataan BMKG di laman resmi bmkg.go.id.
BMKG mengimbau masyarakat dan kapal yang melintas untuk berhati-hati. Terutama jika berada di kawasan yang terdapat dalam daftar.
" Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," demikian lanjut pernyataan tersebut.
Khusus untuk gelombang dalam status 'Berbahaya' dengan ketinggian antara 2,5-4 meter diprediksi muncul di enam kawasan meliputi:
1. Laut Natuna Utara,
2. Perairan Kep. Sangihe-Talaud,
3. Laut Maluku bagian utara,
4. Perairan utara Halmahera,
5. Laut Halmahera,
6. Samudera Pasifik utara Halmahera hingga Biak.
Sedangkan untuk level 'Waspada', gelombang laut dengan ketinggian antara 1,25-2,50 meter diprediksi terjadi di 23 kawasan perairan. Kawasan tersebut meliputi:
1. Selat Malaka bagian utara
2. Perairan Sabang-Banda Aceh
3. Perairan Barat Aceh
4. Perairan barat P. Simeulue hingga Kep. Mentawai
5. Perairan Bengkulu
6. Perairan barat Lampung
7. Samudra Hindia barat Sumatera
8. Selat Sunda bagian selatan
9. Perairan selatan Jawa hingga Sumbawa
10. Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan
11. Samudera Hindia selatan Jawa hingga NTT
12. Perairan Selatan Pulau Sumba-Rote-Kupang
13. Laut Timor
14. Laut Natuna Utara
15. Perairan Kepulauan Anambas hingga Kep Natuna
16. Laut Natuna
17. Perairan Timur Bintan-Lingga
18. Selat Makassar Bagian Tengah dan Utara
19. Laut Sulawesi
18. Perairan utara Sulawesi
19. Laut Maluku bagian selatan
21. Perairan utara Kep. Banggai hingga Sula
22. Perairan Biak hingga Jayapura
23. Laut Arafuru Bagian Barat.
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati