Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (Shutterstock.com)
Dream - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengajak semua negara untuk beralih kepada ekonomi Islam. Dia menyatakan perangkat dalam Islam menjadi 'kunci' untuk bisa keluar dari kesengsaraan ekonomi yang kini tengah dihadapi dunia.
" Pendanaan berlebihan telah menciptakan model ekonomi membengkak, yang hanya peduli pada pendapatan yang diterima tanpa mementingkan modal kemanusiaan dan sosial," ujar Erdogan saat menjadi narasumber pada Konferensi Internasional ke-12 tentang Ekonomi dan Keuangan Islam, dikutip dari Anadolu Agency.
Erdogan melihat saat ini perekonomian dunia tengah jatuh dalam krisis akibat pandemi Covid-19. Dia juga menyoroti janji-janji kesejahteraan yang ditawarkan sistem ekonomi global, yang justru menimbulkan kesenjangan.
" Bertentangan dengan apa yang dijanjikan, distribusi pendapatan dan kekayaan secara bertahap memburuk di seluruh dunia, dan kesenjangan antara negara-negara melebar," kata dia.
" Setiap krisis yang bermula dari sektor finansial dengan cepat menyebar ke sektor riil dan menciptakan pasukan pengangguran baru," ucap Erdogan.
Awal tahun ini, lembaga pemeringkat Moody memprediksi aset perbankan Islam Turki meningkat dua kali lipat dalam satu dekade ke depan. Ini akibat inisiatif pemerintah dalam mendorong pertumbuhan di sektor ini.
Turki telah menempatkan diri untuk menjadi pusat partisipasi perbankan dan keuangan Islam dunia. Juga telah memberikan bantuan medis kepada 125 negara.
Erdogan mengatakan Turki telah menjadi salah satu negara yang melewati periode pandemi dengan kerusakan ekonomi paling kecil. Kebutuhan dalam negeri berhasil dipenuhi secara mandiri.
Pada kuartal pertama 2020, Turki mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,5 persen. Erdogan menyatakan pertumbuhan tersebut menjadi pembeda Turki dengan negara-negara lain tidak hanya di sektor kesehatan melainkan juga ekonomi.
" Dengan terwujudnya kalender normalisasi, sektor produksi, perdagangan, dan pariwisata mulai bangkit," kata dia.
Pada Sabtu pekan lalu, Turki mengonfirmasi hampir 176.700 kasus positif Covid-19, dengan angka kesembuhan sebanyak 150 ribu pasien. Covid-19 telah menewaskan 4.800 orang di negara tersebut.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN