Sebelum Raib, Pesawat Malaysia Airlines MH370 Dipenuhi Racun?

Reporter : Eko Huda S
Selasa, 30 Juni 2015 10:45
Sebelum Raib, Pesawat Malaysia Airlines MH370 Dipenuhi Racun?
Dalam paparan itu, Robertson menuding baterai lithium ion sebagai biang keladi raibnya pesawat berisi 239 manusia itu.

Dream - Sejak Maret tahun lalu, keberadaan pesawat Malaysia Airline MH 370 masih menjadi misteri. Pencarian terus dilakukan. Berbagai teori juga sudah dikemukakan. Namun hasilnya tetap nihil.

Teori terbaru dikeluarkan oleh pilot sekaligus mekanik penerbangan Amerika Serikat, Bruce Robertson. Teori tersebut dipaparkan secara panjang lebar dalam website MH370, www.mh370site.com.

Dalam paparan itu, Robertson menuding baterai lithium ion sebagai biang keladi raibnya pesawat berisi 239 manusia itu. Teori yang menyebut baterai lithium ion ini memang sudah disebut-sebut sebelumnya.

Tapi, dalam teori ini, Robertson memaparkan lebih detail bagaimana baterai menjadi awal hilangnya Boeing 777-200ER itu. Berdasarkan ringkasan teori, dia menyebut baterai lithium ion di dalam kargo bereaksi. Terbakar. Kemudian menyebarkan gas monoksida yang mematikan ke sekujur kabin.

Pilot Zaharie Ahmad Shah menyerah. Racun gas karbon monoksida merenggut kesadaran. Tapi Kopilot Fariq Abdul Hamid mampu bertahan. Dia ambil alih kendali. Memutar arah ke barat. Namun akhirnya Fariq tak tahan juga dengan gas mematikan itu.

“ Sistim otomatis pesawat mengambil alih kendali selama berjam-jam kemudian,” tulis Robertson sebagaimana dikutip Dream dari www.mh370site.com, Senin 29 Juni 2015.

Pesawat itu kemudian belok ke kiri. Dan terus mengudara tanpa kendali. Terbang secara auto pilot. Sebelum akhirnya jatuh ke Samudera Hindia Selatan.

Menurut Robertson, pesawat it jatuh di Samudera Hindia Selatan, di sebelah barat Pateau Zenith, barat Exmouth, Australia. Atau 21 derajat Lintang Selatan dan 103 derajat Bujur Timur.

Wilayah di Plateau Zenith merupakan lokasi pencariaan pada Maret dan April 2014. Karena ping locator mendeteksi sinyal di sekitarnya. Ping itu sangat penting untuk mendapatkan di mana lokasi pesawat itu.

Namun sayang, lokasi itu diabaikan karena tantangan yang besar dalam hitung-hitungan matematis. “ Terlalu banyak uang dan waktu yang terbuang dalam pencarian yang tak membuahkan hasil di area yang jauh ke barat daya, barat Perth,” tulis Robertson.

Menurut dia, penjelasannya ini sekaligus menepis dugaan adanya konspirasi maupun kejahatan terkait hilangnya pesawat yang tengah terbang dari Kuala Lumpur menuju Beijing, China, itu.

“ Hanya kecelakaan industrial sederhana yang memerlukan waktu bagi sistim otomaris untuk menyelamatkan situasi. Burung yang terluka itu telah melakukan yang terbaik untuk bertahan, namun tidak bisa,” tambah Robertson.  Baca Juga: Pendaratan Pesawat yang Bikin Deg-degan Mereka Melihat Pesawat MH370 Sebelum Raib Detik-detik Mencekam Jatuhnya Pesawat Germanwings Seorang Pilot Sudah Ramalkan Tragedi Germangwings? Malaysia Pastikan Hilangnya MH370 karena Kecelakaan Pesan Haru Anak Pramugara MH370 untuk Putri Pilot AirAsia

Beri Komentar