Tabrakan Asteroid di Laut Picu Tsunami Dahsyat

Reporter : Sandy Mahaputra
Kamis, 8 Januari 2015 13:33
Tabrakan Asteroid di Laut Picu Tsunami Dahsyat
Para ilmuwan membeberkan efek dari batu angkasa yang menabrak Bumi tepat di samudera.

Dream - Ilmuwan baru-baru memperlihatkan sebuah simulasi komputer bagaimana jika sebuah batu angkasa menabrak Bumi tepat di samudera. Terlihat efeknya memicu gelombang maut yang mampu membanjiri garis pantai Amerika Serikat.

Dalam simulasi yang dibuat Lawrence Livermore National Laboratory di California, bila sebuah asteroid menghantam benua Amerika di lepas pantai Maryland, maka akan terjadi tsunami setinggi 7 meter.

Gelombang setinggi itu akan membanjiri kota-kota mulai New York hingga Georgia dan membutuhkan waktu berjam-jam untuk surut.

Sebuah simulasi tabrakan asteroid yang mirip di pantai California, juga akan membanjiri pembangkit-pembangkit tenaga listrik di sepanjang pantai negara bagian itu.

" Namun orang-orang tak perlu khawatir. Banyak simulasi yang menggunakan model yang tidak nyata untuk menunjukkan bagaimana gelombang mampu membelah samudera. Selain itu, gelombang akibat tabrakan asteroid di masa lalu belum pernah menyebabkan tsunami," kata H. Jay Melosh, ilmuwan angkasa luar di Purdue University di Indiana yang mempelajari tabrakan namun tidak terlibat dalam penelitian simulasi tersebut.

" Itu hanyalah bahaya yang dilebih-lebihkan," katanya. Melosh mengaku telah mengembangkan kalkulator untuk memperkirakan efek asteroid.

Tabrakan asteroid seperti yang terjadi di Chicxulub, Meksiko 65 juta tahun yang lalu yang diduga menjadi penyebab musnahnya dinosaurus, sangat jarang terjadi.

Namun batuan angkasa yang lebih kecil, seperti meteor yang mengguncang Chelyabinsk di Rusia pada 2013 lalu, dapat menyebabkan kerusakan properti yang besar dan menghantam Bumi setiap beberapa dekade.

Untuk meneliti ancaman dari tabrakan kecil itu terhadap pantai Amerika, Shoueil Ezzedine, ahli matematika di Lawrence Livermore National Laboratory bersama koleganya membuat simulasi komputer untuk meniru bagaimana tabrakan asteroid dengan diameter 50 meter terhadap samudera bisa mempengaruhi gelombang.

Dalam simulasi terpisah, Ezzedine juga menemukan efek yang sama dari tabrakan asteroid di Pantai Barat Amerika. Dia menemukan bahwa tabrakan tertentu bisa menimbulkan gelombang setinggi 3 meter.

" Itu bukan berita bagus. Banyak pembangkit listrik terdapat di sana," kata Ezzedine kepada Live Science seperti dikutip Dream.co.id, Kamis 8 Januari 2015.

Tetapi banyak ahli berpikir risiko tsunami yang disebabkan tabrakan asteroid terlalu berlebihan.

Sebuah studi terbaru yang akan dipublikasikan dalam jurnal Earth and Planetary Sciences menemukan bahwa dampak Eltanin, yang meninggalkan kawah besar di dasar laut lepas pantai Chili 2,1 juta tahun yang lalu, tidak menyebabkan tsunami.

Asteroid yang menyebabkan dampak ini kemungkinan berdiameter 1,5 sampai 2 kilometer, jauh lebih besar dari batu-batu yang dimodelkan Ezzedine dalam simulasinya.

Jika batu besar seperti itu tidak menyebabkan masalah, kemungkinan batu angkasa yang relatif lebih kecil seperti yang disimulasikan tak akan menimbulkan gelombang raksasa. (Ism)

Beri Komentar