Ilustrasi Menu Makan MBG
DREAM.CO.ID - Beberapa hari belakangan ini, kasus keracunan yang diduga akibat makanan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) terjadi di beberapa kota. Tak tanggung-tanggung, dalam satu daerah korbannya mencapai ratusan orang.
Pemerintah Kabupaten Bandung Barat bahkan dikabarkan berencana memberlakukan Status Kejadian Luar Biasa (KLB) setelah 301 siswa sekolah diduga mengalami keracuan usai menyantap makanan dalam program MBG.
Banyaknya siswa yang menjadi korban keracunan makanan juga menjadi perhatian serius dari DPR RI. Ketua DPR RI, Puan Maharani bahkan meminta pemerintah untuk mengevaluasi program MBG secara menyeluruh. Ia berharap masalah ini tak membuat beberapa pihak saling menyalahkan.
" Memang evaluasinya harus dilakukan secara total. Jangan saling menyalahkan, kita evaluasi bersama," ungkap Puan usai memimpin rapat paripurna DPR, Selasa, 23 September 2025.
Menurut Puan, evaluasi yang dilakukan harus bersifat total, mencakup semua rantai penyediaan makanan. Hal ini mencakup standar dapur produksi, proses distribusi, hingga mekanisme pengawasan di sekolah penerima. Dengan demikian, akar persoalan bisa ditemukan secara jelas dan perbaikan dapat dilakukan secara menyeluruh.
Puan juga menegaskan bahwa program MBG merupakan salah satu kebijakan strategis pemerintah untuk meningkatkan kualitas gizi anak bangsa. Oleh karena itu, keberhasilan program ini sangat penting dan harus dijaga melalui pengawasan yang ketat serta komitmen dari seluruh pihak yang terlibat.
“ Marilah kita bekerja bersama dalam membangun bangsa dan negara dengan bergotong royong. Fokus kita adalah memperbaiki, bukan mencari kambing hitam,” ujarnya.
Tak hanya meminta pemerintah melakukan evaluasi, Puan juga mengaku bahwa DPR akan turun tangan langsung ke lapangan dan dapur penyedia MBG. Tujuannya tentu saja untuk melakukan pengawasan. Puan ingin memastikan di mana akar masalah program MBG yang kini tengah menjadi sorotan.
" Kami akan melakukan pengawasan ke tempat-tempat yang ada masalah dapur-dapur MBG-nya untuk melihat secara langsung, apakah masalahnya di dapur atau sekolahnya. Melihat dari hulu itu masalahnya seperti apa," terang dia.
Menurut Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), tercatat bahwa lonjakan kasus siswa keracunan program MBG hingga saat ini sudah mencapai lebih dari seribu hanya dalam sepekan. Angka ini tentu sangat besar.
Dari data yang tercatat hingga tanggal 14 September lalu, siswa keracunan MBG sudah mencapai 5.360 kasus. Jumlahnya terus bertambah hingga 21 September menjadi 6.452 kasus atau bertambah hingga 1.092 kasus haanya dalam sepekan.
Advertisement
Curhatan Sedih Tasya Farasya Hadapi Sidang Cerainya dengan Ahmad Assegaf
Komunitas Marah-Marah di Platform X Diteliti Mahasiswa UGM, Ini Hasilnya!
4 Temuan Jepang yang Kini Sangat Populer dan Dipakai Seluruh Dunia
Menkeu Purbaya Nilai Inflasi Singapura-Malaysia Lebih Jelek Dibanding RI
5 Jenis Olahraga Ringan Cocok Buat Si Penderita Darah Rendah, Bebas Kliyengan!
Rahasia di Balik Kulit Wajah Sehat dan Glowing ala Nikita Willy
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
VinFast Rilis Harga Langganan Baterai untuk Mobil Listrik, Ini Daftarnya
Mewah dan Hebohnya Pesta Khitan Anak Lurah Cimanggis Banjir Komentar Pedas Netizen
7 Akibat Kebiasaan Telat Makan, Jangan Sampai Berujung Fatal
Curhatan Sedih Tasya Farasya Hadapi Sidang Cerainya dengan Ahmad Assegaf
Pacific Paint Gandeng Slank: Warna Alam Indonesia Jadi Inspirasi Kolaborasi Legendaris
Komunitas Marah-Marah di Platform X Diteliti Mahasiswa UGM, Ini Hasilnya!