Tanda 'Jangan Ganggu' Tergantung di Pintu, Saat Dibuka...

Reporter : Puri Yuanita
Sabtu, 22 Oktober 2016 14:02
Tanda 'Jangan Ganggu' Tergantung di Pintu, Saat Dibuka...
Setelah pintu kamar hotel itu dibuka, ternyata di dalamnya ditemukan.......

Dream - Seorang pengusaha kaya asal Amerika Serikat membunuh wanita yang dikenalnya melalui situs kencan khusus Muslim.

Jutawan asal New York bernama Sammy Almahri mengaku mencekik pacarnya, Nadine Aburas dari Inggris, sampai mati di kamar hotel sebelum menggantung tanda 'Jangan Ganggu' di pintu.

Pengusaha properti berusia 45 tahun itu tiba-tiba mengubah berita acara pemeriksaan pada hari kedua persidangannya di Pengadilan Cardiff Crown. Sammy mengaku telah membunuh wanita cantik berusia 28 tahun itu.

Dia sebelumnya mengaku tidak sengaja membunuh Nadine, dan membantah tuduhan pembunuhan. Namun dengan pengakuan terakhirnya itu, Sammy sekarang menghadapi hukuman penjara seumur hidup.

 

1 dari 3 halaman

Dengar Suara Tuhan

Dengar Suara Tuhan © Dream

Nadine ditemukan tewas pada malam Tahun Baru 2014 oleh staf hotel di Hotel Future Inns di Cardiff Bay. Setelah kejadian, Sammy melarikan diri dari TKP dengan mobil Nadine dan langsung menuju ke Bandara Heathrow.

Hakim mengatakan bahwa Sammy, yang mengaku bekerja untuk FBI, melarikan diri setelah melakukan pembunuhan dan akhirnya ditangkap di Tanzania.

Mayat Nadine ditemukan di Hotel Future Inns di Cardiff Bay oleh duty manager saat jam makan siang pada Malam Tahun Baru 2014.

Saat itu kamar tempat menginap Sammy dan Nadine masih terkunci dan ada tanda 'Jangan Ganggu' di pintu.

Sammy sebenarnya telah melarikan diri ke Qatar dan kemudian ke Tanzania tapi tertangkap tiga minggu kemudian.

Dia pada awalnya membantah pembunuhan dengan mengklaim ia dipengaruhi oleh 'suara Tuhan' yang terngiang di kepalanya.

Tetapi persidangan terhadapnya di Pengadilan Cardiff Crown dihentikan ketika ia tiba-tiba mengakui pembunuhan itu.

 

 

2 dari 3 halaman

Asal Mula Perkenalan

Asal Mula Perkenalan © Dream

Awal mula perkenalan terjadi ketika Nadine yang tinggal sendirian di flatnya di Cardiff bertemu dengan Sammy melalui situs kencan MuslimMatch.com.

Pasangan ini kemudian menjalin hubungan asmara selama dua tahun dan saling bertemu antara Inggris dan New York setidaknya tiga kali.

Rupanya Nadine 'diperbodoh' oleh Sammy dengan gelimang uang dan hadiah mahal. " Pelaku membayar semua biaya telepon dan bensin mobil korban. Selama ini korban hidup dari tunjangan pencari kerja. Tidak diragukan lagi keuntungan finansial telah menarik perhatian korban," kata Jaksa Roger Thomas.

Namun Nadine pulang dengan bibir terluka pada pertemuan terakhir dan mulai mencari pria lain di kotanya. Sammy menjadi 'sangat cemburu' dan mulai meneror Nadine dengan pesan-pesan di ponsel dan media sosial.

" Pelaku bahkan mengancam dengan menulis 'Kamu akan di neraka'," bunyi salah satu pernyataan persidangan.

 

3 dari 3 halaman

Punya PIL?

Punya PIL? © Dream

Sammy telah mengetahui Nadine menjalin hubungan dengan pria lain sebelum memaki wanita itu dengan kata kasar. Tidak itu saja, pelaku mengirim pesan mengancam di Facebook akan mengirim foto-foto Nadine ke kakak laki-lakinya, Jamal.

Dia juga mengancam akan menyebarkan foto-foto telanjang Nadine, " Aku akan menyebarkan foto-foto ini di Facebook."

Pengadilan mengatakan pesan-pesan tersebut dibaca oleh kakak Nadine yang lain, Aman.

Sammy kemudian terbang dari New York untuk bertemu Nadine. Tapi dia langsung dipukul oleh salah satu kakak korban. Kakak korban yang lain kemudian mengancam Sammy 'jauhi adikku' sebelum mengantarnya ke Stasiun Cardiff.

Namun Sammy tidak langsung pergi, melainkan menenggak sebotol gin dan selusin gelas tequila sebelum ke Future Inns untuk menjebak Nadine.

Sammy mencekik Nadine, memandikan tubuhnya, dan meletakkan kedua tangannya di leher. Setelah itu dia menulis pesan seolah-olah Nadine bunuh diri.

Tak lama setelah jam 3.00 pagi pada tanggal 31 Desember, dia meninggalkan hotel dan memandu mobilnya ke Bandara Heathrow. Dia memesan penerbangan jam 10.35 ke Doha, Qatar.

Sementara itu, jasad Nadine ditemukan sekitar jam 12.20 pada malam Tahun Baru oleh staf hotel.

Pengadilan menyatakan Sammy akhirnya ditemukan sedang berada di Tanzania dan ditangkap menggunakan surat perintah penangkapan Interpol pada 19 Januari sebelum dibawa kembali ke Inggris.

Sammy mengklaim ia menderita 'kelainan fungsi mental'. Dia mengaku dalam keadaan tidak sadar dan mendengar 'suara Tuhan' yang menyuruhnya untuk membunuh Nadine.

Di pengadilan Sammy awalnya mengaku tidak melakukan pembunuhan karena dia menderita kelainan mental. Persidangan sebenarnya akan berakhir dalam empat minggu, namun dihentikan ketika dia tiba-tiba mengaku telah membunuh Nadine.

" Ini adalah kasus pembunuhan terhadap wanita yang tidak berdaya oleh seorang pria yang cemburu dan berbahaya," kata Jaksa Thomas.

Sammy saat ini masih dalam tahanan polisi dan diperkirakan akan menjalani hukuman bulan depan.

(Sumber: dailymail.co.uk)

Beri Komentar