Jenazah Berenang Yang Hendak Dimakamkan (Sumber: Grobogan Today)
Dream - Seorang warga di Desa Kalirejo, Kecamatan Wirosari, Grobogan, Jawa Tengah, menjadi korban derasnya arus Sungai Lusi. Dia terseret arus saat menemani 'berenang' jenazah yang hendak dimakamkan, pada Rabu 8 Februari 2017.
Peristiwa nahas itu bermula saat korban, yang bernama Jumeno, ikut mengantarkan jenazah menyeberangi Sungai Lusi. Jumeno turut rombongan menyeberangkan keranda yang ditaruh di atas paralon itu.
Saat keranda jenazah sudah sampai di tengah sungai, Jumeno tiba-tiba terseret arus. Beberapa warga yang berusaha meraih tangan Jumeno, namun tidak tertolong.
“ Saya sudah mau meraih tangannya, tapi tak tertolong,” jelas Masruri, salah satu warga yang turut mengantarkan jenazah.
Tim SAR bersama warga berusaha mencari Jumeno, namun tak kunjung menemukannya. Curah hujan yang cukup tinggi membuat kondisi sungai sedang penuh air dan arusnya cukup deras sehingga menyulitkan proses pencarian.
Untuk selengkapnya dapat di baca di tautan berikut ini
Dream - Nabi Muhammad SAW merupakan manusia terpilih yang menjadi penyampai pesan kepada umatnya. Salah satunya kisah mengenai jenazah yang dilindungi sayap malaikat.
Jenazah yang dilindungi sayap malaikat tersebut ialah milik Abdullah bin Amru bin Harram. Abdullah bin Amru meninggal saat berperang melawan kaum musrikin di perang Uhud.
Abdullah bin Amru merupakan sosok yang termasuk ke dalam golongan 70 orang dalam pembaiatan Rasulullah SAW di Aqobah Kedua.
Tidak hanya itu, Abdullah dipercaya menjadi salah satu ketua dari 12 ketua yang ikut dalam pembaiatan Rasulullah itu.
Abdullah bin Amru juga pernah turut serta dalam perang Badar yang berhasil dimenangkan oleh kaum Muslimin. Dia tampil dengan gagah berani kala berada di medan perang.
Tapi, saat di Perang Uhud, dia meninggal di medan perang. Sebelum pergi ke medan perang tersebut, dia berkata, " Aku tidak ingin melihat aku terbunuh di perang ini tapi aku berharap menjadi orang pertama yang mati syahid diantara orang-orang Muslim."
Tetapi, pada keesokan harinya umat Islam keluar dari rumah mereka untuk menghadapi kaum kafir Quraisy.
Dalam perang itu Rasulullah menjadi pemimpin perang yang sangat ulung. Sayang, kaum muslimin mengalami kekalahan atas kaum Quraisy.
Penyebab utamanya adalah para pemanah melanggar perintah dari Rasulullah SAW untuk tetap berjaga di tempat mereka. Karena ketidakpatuhan ini, akhirnya kaum Quraisy berhasil menggempur habis-habisan umat Islam.
Abdullah bin Amru bin Harram termasuk satu di antara para syuhada yang gugur dalam perang ini.
Menderita kekalahan, umat Islam pun mulai mengumpulkan pasukan yang telah wafat setelah perang tersebut usai. Jabir, putra Abdullan bin Amru menangisi ayahnya yang wafat.
Rasulullah SAW juga turut berbelasungkawa atas kejadian ini. Tidak hanya itu, beliau juga merasa bangga kepada Abu Jabir hingga beliau bertakziah ke rumah keluarga Abdullah bin Amru bin Harram.
Pada waktu Rasulullah SAW melihat Jabir dan keluarganya sedang menangis, kemudian beliau bersabda, " Kalian menangis atau tidak menangis, para malaikat akan melindunginya dengan sayap-sayapnya."
Untuk baca selengkapnya, klik tautan ini
Dream - Guyuran hujan lebat menyebabkan arus air yang deras saat memasuki tanah pemakaman Islam Kubur Datuk di Tumpat, Kelantan, Malaysia.
Akibatnya lebih dari 100 kuburan rusak karena kijing (batu penutup makam yang menyatu dengan batu nisannya) dan batu nisan ikut hanyut terbawa arus.
Yang paling menyedihkan ketika empat jenazah muncul ke permukaan setelah liang lahat di tanah berpasir ikut terkikis sedalam 1,3 meter akibat terbawa arus deras.
Penghulu Kampung Kubur Datuk, Rosli Mohd Nor mengatakan, dia melihat kejadian batu nisan tercabut dan kijing berserakan setelah Subuh tadi.
" Agak terkejut ketika batu nisan tercabut, kijing berubah posisinya. Bahkan ada yang pecah dan hanyut.
" Saat saya periksa pemakaman itu, ada area yang tergenang air dan air itulah yang menyebabkan pemakaman ini terkikis karena membentuk jalur air yang panjangnya satu meter dan dalam 2 cm," katanya.
Rosli khawatir arus deras air hujan makin merusak pemakaman tersebut. Karena itu, dia bersama lebih dari 100 penduduk sekitar Kubur Datuk bergotong-royong membangun saluran air untuk menghindari arus deras itu menimpa kuburan.
Katanya, setiap keranda yang muncul ke permukaan ditanam kembali dan batu nisan yang tercabut dikembalikan ke tempat asalnya.
(Sumber: eberita.org)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR