Dream - Bagi yang sering pergi ke pusat perbelanjaan pasti tidak asing dengan permainan pencapit boneka.
Namun bukannya memberikan kemudahan pada pemain, mesin pencapit boneka itu sering menimbulkan frustasi karena sulit untuk mendapatkan satu buah boneka. Bahkan yang kecil sekalipun.
Meski kadang boneka yang diincar sudah terjepit, tetapi tiba-tiba lepas begitu akan masuk ke lubang untuk mengambil boneka yang biasanya terletak di bagian pojok.
Ternyata, permainan ini tidak seluruhnya membutuhkan keahlian apalagi ketangkasan seperti yang diiklankan.
" Bermain di mesin pencapit boneka hanya membutuhkan keberuntungan," kata Phil Edward, seorang penulis di Vox.com, situs berita online Amerika Serikat. " Karena mesin-mesin tersebut telah diatur (dicurangi, red)."
Edward telah membuat sebuah video untuk memberikan penjelasan bagaimana mesin-mesin pencapit boneka di pusat-pusat perbelanjaan telah dicurangi oleh operator untuk mengeruk keuntungan sebesar-besarnya.
Dalam video, Edward menjelaskan bahwa kekuatan pencapit di mesin tersebut bisa diatur sedemikian rupa saat mencengkeram atau menjepit boneka. Hal itu bahkan sudah diterangkan dalam buku manual dari mesin-mesin pencapit tersebut, tambah Edward.
" Kekuatan pencapit akan ditentukan dari banyaknya uang yang telah masuk ke dalam mesin permainan," katanya.
Sebagai contoh, jika harga sebuah boneka sebesar US$ 7 atau Rp 98 ribu, maka harga untuk satu kali permainan yakni US$ 0,5 atau Rp 7 ribu. Artinya pemain harus bermain lebih banyak hingga operator mendapat keuntungan 50 persen. Atau pencapit hanya memberi satu kali kesempatan untuk menang dari setiap 21 kali percobaan.
Selain itu, mesin juga berusaha membuat pemain agar selalu berpikir hampir menang. Caranya, mesin akan menjatuhkan boneka ketika mendekati lubang untuk mengambil boneka. Dengan demikian, pemain akan terus membeli koin dan dibuat penasaran karena tidak berhasil mendapatkan boneka incaran.
Namun situs The Vending Times mengatakan penjelasan Vox.com tidak lengkap karena tidak mengungkapkan elemen ketangkasan yang sebenarnya ada pada permainan pencapit boneka.
" Beberapa tahun belakangan para pemimpin industri hiburan telah mengeluarkan kebijakan yang ketat, mendorong operator untuk mengoperasikan mesin permainan dan menjalankan program berhadiah sesuai dengan hukum.
" Dan semakin banyak negara yang memantau permainan berhadiah tersebut," tambah The Vending Times.
(Sumber: Daily Mail)
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!