Ilustrasi (Shutterstock.com)
Dream - Adopsi boneka tengah menjadi tren di sebagian masyarakat Indonesia. Bukan boneka biasa, melainkan boneka arwah atau spirit doll.
Terkait hal ini, Ketua Bidang Dakwah Majelis Ulama Indonesia, KH Cholil Nafis, menyatakan memperlakukan boneka laiknya mainan tidaklah bermasalah. Beda halnya jika memasukkan unsur gaib ke dalam boneka.
" Tidak boleh ketika kita mempersepsikan atau mengisi boneka itu dengan ruh, dengan jin, atau meyakini punya kekuatan, bisa membuat hoki, atau dijadikan seperti anak yang punya jiwa," ujar Kiai Cholil saat dihubungi Dream.co.id.
Kiai Cholil menegaskan hal itu tidak dibolehkan. Sebab, sangat berkaitan dengan dunia mistis dan melibatkan jin serta makhluk halus.
" Kita tidak tahu betul makhluk halus itu yang baik atau buruk," kata dia.
Dia juga mengingatkan setiap orang harus menangkal pengaruh jin yang mengarahkan kepada keburukan. Sebab, terkadang ada tipu daya jin atau makhluk halus.
" Apalagi sampai menyembahnya, itu sudah syirik, menyekutukan Allah," kata Kiai Cholil.
Kiai Cholil mengimbau masyarakat yang memiliki kelebihan uang lebih baik mendermakan ke orang yang tidak mampu. Mengingat saat ini banyak orang terkena dampak Covid-19.
" Kalau punya, dia maunya kasih sayang ya pada keluarga terdekat lah," kata dia.
Lebih lanjut, Kiai Cholil menyarankan lebih baik mengadopsi yatim piatu sebagai anak angkat. Daripada mengadopsi boneka arwah.
" Itu (yatim piatu) lebih baik disayangi daripada beli boneka mahal-mahal, puluhan juta dan merawatnya, dan itu malah menyimpang dari tuntunan Allah SWT," ucap Kiai Cholil.
Advertisement
Mengenal Komunitas GMDI, Generasi Muda Penjaga Budaya Kalteng


OJK: Kerugian Korban Penipuan Setahun Terakhir Capai Rp7,8 Triliun

Coba Tenangkan Diri Dulu, Begini Cara Mengatasi Gejala Serangan Jantung Saat Sendirian

Heboh Robot Humanoid IRON: Gerakan Nyaris Luwes, Sampai Perlu Dibuktikan Bukan Manusia


Honda Culture Indonesia Vol.2 Digelar di Jakarta, Ribuan Pengunjung Hadiri Pameran Komunitas Honda
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK

Proses Pembuatannya Sampai 2 Tahun, Bonvie Haircare Rilis Produk Perawatan Rambut Khusus Cowok


Siswa SMPN 19 Tangsel Diduga Korban Bullying Meninggal Dunia, Sempat Koma di RS

Pria di Rusia Saban Tahun Ganti Nama Biar Tak Ditagih Tunjangan Anak

Mengenal Komunitas GMDI, Generasi Muda Penjaga Budaya Kalteng

BGN Buka Layanan Pengaduan MBG di Call Center 127, Bisa Diakses 24 Jam