Jawab Kritik Anwar Abbas Bikin Jokowi Tak Jadi Baca Teks Pidato Acara MUI

Reporter : Sugiono
Sabtu, 11 Desember 2021 11:29
Jawab Kritik Anwar Abbas Bikin Jokowi Tak Jadi Baca Teks Pidato Acara MUI
Jokowi jawab Waketum MUI soal lahan RI dikuasai 1% penduduk.

Dream - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab kritik yang dilontarkan Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas saat jadi pembicara di acara Kongres Ekonomi Umat ke-2 MUI tahun 2021 yang digelar Jumat, 10 Desember 2021.

Dalam acara itu, Anwar mengkritik Jokowi dalam bidang pertanahan. Kata Anwar, Indeks Gini Indonesia sangat memprihatinkan yakni 0,59 persen.

Menurutnya 0,59 persen berarti 1 persen penduduk menguasai 59 persen lahan yang ada di negeri ini. Sementara yang jumlahnya sekitar 99 persen itu hanya menguasai 41 persen lahan sisanya.

1 dari 5 halaman

Jokowi pun menjawab kritik tersebut. Ayah dari Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka ini mengaku tidak menggunakan bahan sambutan yang telah disiapkan.

Jadi, Jokowi menjawab sesuai dengan kritik yang disampaikan oleh Anwar di forum tersebut karena bahan sambutan tersebut begitu banyaknya.

" Tadi saya disiapkan bahan sambutan segini banyaknya, tapi setelah saya mendengar tadi dokter buya Anwar Abbas menyampaikan itu saya engga jadi juga pegang ini. Saya akan jawab apa yang sudah disampaikan oleh doktor buya Anwar Abbas," ujar Jokowi.

2 dari 5 halaman

Jokowi kemudian meluruskan mengenai distribusi reforma agraria dengan menjelaskan mengenai masalah penguasaan lahan dan tanah.

Menurut Jokowi, sudah ada 4,3 juta hektare tanah yang telah dibagi kepada rakyat dari target 12 juta.

" Pertama yang berkaitan dengan lahan, penguasaan lahan dan penguasaan tanah. Apa yang disampaikan Buya betul, tapi bukan saya yang membagi. Ya itu saya jawab, harus saya jawab.

" Dan kita sekarang ini dalam proses mendistribusi reforma agraria yang target kita sudah mencapai 4,3 juta hektare dari target 12 juta yang ingin kita bagi," jelas Jokowi.

3 dari 5 halaman

Jokowi menyebut, saat ini pemerintah sudah memiliki bank tanah. Dia bahkan bilang bulan depan akan mulai mencabut satu persatu tanah yang ditelantarkan.

" Dan saat ini kita sudah memiliki bank tanah, akan kita lihat HGO, HGP yang ditelantaran semuanya, mungkin insya allah bulan ini akan saya mulai atau mungkin bulan depan akan saya mulai, untuk saya cabut satu persatu yang ditelantarkan.

" Karena banyak sekali. Konsesinya diberikan, sudah lebih 20 tahun, 30 tahun tapi tidak diapa-apakan, sehingga kita tidak bisa memberikan ke yang lainnya," tambahnya.

4 dari 5 halaman

Tidak hanya menjelaskan masalah penguasaan lahan dan tanah di Indonesia, Jokowi bahkan menawarkan lahan kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI). Jokowi siap menyiapkan tanah hingga 50 hektare.

" Kalau bapak ibu sekalian ada yang memerlukan lahan dengan jumlah yang sangat besar, silahkan sampaikan kepada saya, akan saya carikan, akan saya siapkan, berapa? 10 ribu hektare? Bukan meter persegi tapi hektare. 50 ribu hektare? Tapi dengan sebuah itung-itungan proposal juga yang visibel," ujarnya.

Yang penting, kata Jokowi, visi study harus jelas. Termasuk tujuan dari penggunaan lahan tersebut harus jelas.

" Akan saya berikan, saya akan berusaha untuk memberikan itu, Insya Allah. Karena saya juga punya bahan banyak stok, tapi nggak saya buka ke mana-mana.

" Kalau bapak ibu sekalian ada yang memiliki silahkan datang ke saya diantar oleh buya Anwar Abbas," ujar Jokowi.

5 dari 5 halaman

Selain masalah penguasaan lahan dan tanah, Anwar di hadapan Jokowi juga menyampaikan kritik soal kesenjangan ekonomi dan sosial di tengah masyarakat.

Menurut Anwar, kesenjangan ekonomi di era pemerintahan Jokowi ini justru semakin terjal.

" Sementara mereka-mereka yang berada di level usaha mikro dan ultra mikro, itu tampak oleh kita belum begitu terjamah terutama oleh dunia perbankan sehingga akibatnya kesenjangan ekonomi dan sosial di tengah-tengah masyarakat tampak semakin terjal.

" Dan itu bisa kita lihat dalam Indeks Gini Ekonomi kita yang berada pada angka 0,39. Kalau saya tidak salah sebelum Pak Jokowi 0,41 ya, tetapi begitu kepemimpinan negeri ini diambil oleh Pak Jokowi turun menjadi 0,39," ujar Anwar.

Sumber: Merdeka

Beri Komentar