Cerita Pilu Korban Rudapaksa Masa Kecil, 5 Tahun Nikahi Pelaku Punya 6 Anak

Bilang ke Ibu Malah Dibilang Pembohong

Bukan hanya sekali, pemuda itu memperkosa Sherry berulang-ulang setiap orangtua dan saudaranya tidak ada di rumah.

Dicekam ketakutan, Sherry menceritakan kejadian itu kepada ibunya dan memintanya untuk membantunya memahami apa yang telah dia alami.

Ternyata, tanggapan ibunya di luar dugaan Sherry. Ibunya menolak untuk memercayai cerita Sherry. Ibunya bahkan menuduh Sherry sebagai pembohong.

" Ibu berkata bahwa 'Itu tidak benar. Dia tak mungkin melakukan hal kotor semacam itu'. Ibu bahkan menyalahkan saya atas apa yang terjadi," kenang Sherry.

Penderitaan Seakan Tak Ada Habisnya

Saat itu Sherry sangat sedih karena tak punya tempat lain untuk berpaling. Sempat berpikir untuk melarikan diri dari rumah, tapi bagi anak seusianya, Sherry tak punya tempat lain untuk pergi.

Setelah berbulan-bulan dalam kekalutan dan kesedihan, Sherry akhirnya hamil. Hal itu diketahui setelah ibunya membawa Sherry periksa ke dokter.

Alih-alih diserahkan ke Dinas Sosial, Sherry diasingkan ke sebuah tempat yang jauh dari rumahnya bersama pemuda yang memerkosanya. Penderitaan Sherry tidak berakhir di sini.

Selama perjalanan dari Tampa ke Miami, pemuda itu kembali memerkosanya. Saat itu usia kandungan Sherry sudah tujuh bulan.

Dipaksa Menikah dengan Pemerkosanya

Sherry akhirnya melahirkan di rumah sakit saat tinggal bersama pemuda itu ribuan mil dari rumahnya.

Ibunya bahkan tidak pernah menjenguk putrinya yang masih kecil atau cucu perempuannya yang baru lahir.

Dua tahun kemudian Sherry dipaksa menikah dengan pemuda yang telah melakukan pelecehan dan pemerkosaan kepadanya sejak kecil.

Yang mengerikan, ibunya malah senang dengan pernikahan putrinya. Dia membuatkan kue pernikahan, gaun, dan bahkan kerudung untuk pernikahan putrinya.

Ibu dari 6 Anak Bersama Pemerkosanya

Saat itulah gadis berusia 11 tahun itu menyadari bahwa tidak ada satu pun orang yang datang untuk menyelamatkan hidupnya. Bahkan pihak pengadilan sekali pun.

Secercah harapan terakhir Sherry padam ketika hakim menolak mengeluarkan surat nikah. Sehingga ibunya pergi ke negara bagian tetangga untuk mendapatkannya.

" Negara bagian Florida mengecewakan saya. Sekolah tahu. Rumah sakit tahu. Para dokter tahu. Pengadilan tahu. Tapi tidak satu pun yang melindungi saya. Tidak satu pun," katanya.

Setiap tahun setelah pernikahannya, Sherry melahirkan bayi lagi. Pada saat berusia 16 tahun, Sherry menjadi ibu dari enam anak.

Lulus SMA di Usia 55 Tahun

Suaminya menghilang dan tiba-tiba dilaporkan dihukum penjara karena tidak membayar tunjangan anak. Saat Sherry mencoba proses perceraian, dia tidak dapat melakukannya karena usianya di bawah 18 tahun.

Akhirnya, Sherry menemukan seorang pengacara yang bersedia menangani kasusnya. Sherry bisa bercerai dari suaminya, dan menjadi ibu muda dengan enam anak.

Dan empat tahun lalu, setelah dipaksa putus sekolah selama puluhan tahun karena harus jadi istri dan ibu, Sherry akhirnya mendapatkan ijazah SMA-nya pada usia 55 tahun.

Menjadi Aktivis untuk Kesejahteraan Anak-anak

Aktivitas Sherry sekarang adalah membantu anak-anak terlantar dan mereka yang dipaksa untuk menjalani pernikahan anak di bawah umur.

Sherry saat ini menjadi ibu dari sembilan anak, nenek dari 34 cucu, buyut dari 3 cicit. Dia bersyukur bisa melalui kehidupan yang sangat kelam.

" Memang sulit, tapi saya bisa bertahan. Hal paling saya syukuri adalah saya bisa menceritakan apa yang terjadi di masa lalu saya. Untuk membantu orang lain menghadapi masalah yang sama," pungkas Sherry.

Sumber: Mirror Online