Trump Ancam Cabut Bantuan, Palestina: Yerusalem Tak Dijual!

Reporter : Ahmad Baiquni
Kamis, 4 Januari 2018 15:02
Trump Ancam Cabut Bantuan, Palestina: Yerusalem Tak Dijual!
Presiden Palestina Mahmoud Abbas menegaskan Yerusalem adalah ibukota abadi Palestina.

Dream - Presiden Palestina Mahmoud Abbas menegaskan Yerusalem tidak dijual. Pernyataan ini muncul setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam menarik bantuan finansial rutin lebih dari US$300 juta atau setara Rp4 triliun untuk Palestina.

" Yerusalem adalah ibukota abadi Palestina dan tidak dijual demi emas atau miliaran dolar," ujar juru bicara Presiden Abbas, Nabil Abu Rudeina, dikutip dari Alarabiya, Kamis, 4 Januari 2018.

Sejak pernyataan Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel pada 6 Desember lalu, Abbas menegaskan AS tidak bisa lagi berperan dalam proses penciptaan perdamaian di Timur Tengah.

Nabil mengatakan, Abbas secara tegas menyatakan Palestina tidak akan kembali pada negosiasi apapun.

" Tapi ini sudah seharusnya berdasarkan pada hukum internasional dan resolusi yang mengakui Palestina sebagai negara merdeka dengan Yerusalem timur sebagai ibukota," kata Nabil.

Sebelumnya, Trump mengeluarkan ancaman akan menarik dana bantuan negara kepada rakyat Palestina. Ancaman ini muncul usai kekalahan diplomasi AS di PBB terkait konflik Israel-Palestina.

" Kami memberikan ratusan juta dolar setiap tahun dan tidak mendapatkan apresiasi maupun penghargaan," cuit Trump di akun Twitternya.

Menurut laporan Anadolu, ancaman itu muncul menyusul kekalahan diplomasi AS di hadapan PBB terkait konflik Israel-Palestina. Ancaman itu juga dikeluarkan setelah AS menarik dana bantuan kemanusiaan sebesar US$220 juta, setara Rp2,9 triliun dengan tuduhan terorisme kepada Pakistan.

Cuitan Trump juga ditanggapi oleh pejabat senior Palestina, Hanan Ashrawi. Dia menyebut ancaman Trump merupakan bentuk pemerasan.

" Kami tidak bisa diperas," ucap Hanan.

" Presiden Trump sudah menyabotase upaya pencarian perdamaian, kemerdekaan dan keadilan kami. Kini dia berani menyalahkan warga Palestina karena tindakannya sendiri yang tidak bertanggung jawab!" tegas Hanan. (ism) 

Beri Komentar