Trump!!! Bacalah Kisah Menggetarkan dari Irak Ini

Reporter : Syahid Latif
Jumat, 3 Februari 2017 11:02
Trump!!! Bacalah Kisah Menggetarkan dari Irak Ini
Trump telah membunuh mimpi banyak imigran.

Dream - Banyak warga Amerika Serikat menentang kebijakan Presiden Donald Trump yang menolak kedatangan imigran dari tujuh negara dengan penduduk mayoritas Muslim. Salah satu kecaman datang dari veteran perang Irak, Dylan Park-Pettiford.

Pria keturunan Korea Selatan, sekaligus cucu dari seorang kakek yang tewas dibunuh karena isu rasisme, Dylan menyebut kebijakan Trump sebagai langkah mundur. " Kita telah mundur 50 tahun dalam waktu kurang dari dua pekan," kata dia, sebagaimana dikutip Dream dari laman Mashable, Jumat 3 Februari 2017.

Mantan tentara AS itu mengritik kebijakan Trump ini dengan kisah pengalamannya selama bertugas di Irak. Di negeri 1001 Malam itu, Dylan berteman dengan bocah lokal bernama Brahim.

Menurut Dylan, Brahim hanyalah remaja biasa di Irak. Namun memiliki peran yang sangat penting bagi pasukan AS di sana. Dia menjadi penerjemah yang tak tergantikan. Dylan telah menjadi teman setia Brahim.

Bagi Brahim, kata Dylan, menjadi relawan penerjemah memang mendatangkan keuntungan secara materi. Dia mendapat upah untuk hidupnya, bersama tujuh orang anggota keluarga yang tinggal dalam satu tempat tidur.

Tapi rupanya tak hanya soal uang. Bagi Brahim, menjadi relawan penerjemah juga berarti jaminan masa depan, yaitu bisa masuk ke tanah Abang Sam. Menjadi imigran.

Brahim kembali menjadi pemandu Dylan pada tahun berikutnya. Brahim juga mejadi intel yang menyuplai sejumlah informasi rahasia, itu artinya berpengaruh besar pada keselamatan Dylan dan prajurit-prajurit AS di lapangan.

Tapi sayang, persahabatan Dylan dan Brahim kemudian berakhir. Mereka kehilangan kontak. Dylan pikir Brahim telah tewas di tanah yang memang koyak oleh perang itu. Saban hari penduduk di sana memang karib dengan dentuman bom dan desingan peluru.

" Pada akhir perjalanan saya di Irak, saya tahu saya telah meninggalkannya hingga mati. Saya tahu saya tidak pernah melihatnya lagi. Betapa bocah yang sangat baik hati," tulis Dylan pada akun Twitter.

 

1 dari 1 halaman

Tercengang Setelah 5 Tahun, Ternyata...

Tercengang Setelah 5 Tahun, Ternyata... © Dream

Lima tahun kemudian Dylan pulang ke Phoenix, AS, untuk memakamkan sang adik yang meninggal karena kecelakaan mobil. Sesampai di bandara, dia menumpang taksi menuju ke rumahnya. Seperti biasa, dia ngobrol dengan sang sopir.

" Saya bilang ke dia saya baru saja keluar dari dinas militer dan sebagainya. Dia bilang, 'oh bagus. Saya suka militer. Kamu bisa bepergian ke manapun'," Dylan mengenang percakapan itu.

Dan Dylan menanggapi sang sopir, " Pasti, bisa pergi ke segala penjuru dunia. Afrika, Afghanistan, Irak, dan sebagainya. Dia bilang, 'Oh, saya dari Irak! Daerah mana?"

Dylan pun mengaku baru saja dari wilayah Kirkuk. Dan sopir itu berkata, " Saya dari Kirkuk." Keduanya lantas saling terdiam. Lama.

Tak lama kemudian sopir itu menghentikan mobil. Dia lantas keluar dan menghampiri Dylan dan berkata, " Dylan, kamu masih ingat saya? Ini saya, Brahim."

Lewat cerita itu, Dylan menyuguhkan kisah nyata bahwa imigran tak selamanya menjadi beban, apalagi menakutkan.

Namun kini Trump telah membunuh mimpi orang-orang seperti Brahim. Imigran dari Irak menjadi salah satu yang dilarang Trump. Bacalah kisah ini Trump!!!

Beri Komentar