Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Uji Klinis Tahap 3 Obat Covid-19 Unair Selesai, Efektivitas Capai 90 Persen

Uji Klinis Tahap 3 Obat Covid-19 Unair Selesai, Efektivitas Capai 90 Persen Obat Covid-19 Temuan Unair (Liputan6.com)

Dream - Kepala Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Universitas Airlangga, Purwati, mengatakan pihaknya telah menyelesaikan uji klinis obat untuk Covid-19. Tingkat efektivitas untuk kesembuhan pasien cukup tinggi.

Dalam uji pemberian obat kepada pasien pada kurun waktu 1-3 hari, obat dapat mematikan virus corona hingga 90 persen. Data ini didapatkan melalui uji Polymerase Chain Reaction (PCR).

"Efikasi obah tadi sudah kami paparan. Untuk perbaikan klinis dalam 1 sampai 3 hari itu 90 persen," ujar Purwati, dlkutip dari Liputan6.com.

Dalam sejumlah kondisi, efektivitas obat bahkan mencapai 98,9 persen. Ini menandakan virus yang terdapat dalam tubuh pasien hampir seluruhnya mati dalam waktu singkat.

 

Menurut Purwati, obat tersebut sudah menjalani uji klinis tahap 1, 2, dan 3. Masih akan dilakukan uji klinis tahap 4 sebelum diproduksi massal.

"Jadi untuk memperoleh izin edar itu jenisnya sampai 3," kata dia.

Purwati juga memastikan obat penawar Covid-19 tidak berbahaya untuk dikonsumsi. Meski begitu, ada efek samping dari obat tersebut.

"Setiap sesuatu obat pasti ada efek sampingnya, setidaknya uji toksisitas dari kombinasi obat yang kita lakukan, maka di situ efek samping ditemukan tidak terlalu toksit," ucap dia.

 

Apalagi jika dosis diberikan lebih rendah dibandingkan kombinasi tiga obat tunggal yang direkomendasikan Unair. Hasil rekam jantung, liver, dan ginjal pasien dalam 7 hati pemberian obat masih aman.

"Alhamdulillah, terjadi perbaikan dari fungsi liver, jadi relatif aman untuk digunakan," kata Purwati.

Riset obat ini dijalankan Unair bersama dengan TNI Angkatan Darat, Badan Intelijen Negara (BIN), dan Polri. Hampir dapat dipastikan ini akan menjadi obat pertama di dunia untuk penyakit Covid-19.

"Karena ini akan menjadi obat baru maka diharapkan ini akan menjadi obat Covid-19 pertama di dunia," ujar Rektor Unair, Mohammad Nasih.

 

Obat tersebut terdiri dari kombinasi Lopinavir/Ritonavir dan Azithromycin, Lopinavir/Ritonavir dan Doxycycline, serta Hydrochloroquine dan Azithromyci.

Di luar negeri, tiga obat tersebut diberikan satu per satu kepada pasien. Kemudian Unair membuat kombinasi dari ketiganya menjadi satu obat.

"Setelah kami kombinasikan, daya penyembuhannya meningkat dengan sangat tajam dan baik. Untuk kombinasi tertentu itu sampai 98 persen efektivitas," kata Nasih.

Meski obat ini kombinasi, BPOM menetapkan sebagai obat baru.

Menurut Nasih, penelitian sudah dijalankan sejak Maret 2020 dengan seluruh prosedur mengikuti persyaratan BPOM. Kini obat tersebut tinggal menunggu izin edar dari BPOM.

"Yang perlu ditekankan adalah untuk produksi dan edarnya kita tetap masih menunggu izin produksi dan edar BPOM. Artinya obat ini belum akan diproduksi sepanjang belum ada izin BPOM," kata dia.

Sumber: Liputan6.com.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bukan Demam dan Anosmia, Ini Gejala Covid-19 Sub Varian JN1

Bukan Demam dan Anosmia, Ini Gejala Covid-19 Sub Varian JN1

Varian covid-19 memiliki gejala yang berbeda. Ini menjadi penyebab vaksin lama tidak efektif digunakan kembali.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Dibuat Keheranan oleh Pria yang Mendapat Vaksinasi Covid-19 Sebanyak 127 Kali Selama 2 Tahun Lebih

Ilmuwan Dibuat Keheranan oleh Pria yang Mendapat Vaksinasi Covid-19 Sebanyak 127 Kali Selama 2 Tahun Lebih

Jika dihitung harian, maka pria tersebut rata-rata mendapatkan empat dosis suntikan vaksin Covid-19 per hari.

Baca Selengkapnya
Kabar Terkini Ningsih Tinampi yang Pernah Terkenal karena Bisa Obati Pasien Covid-19

Kabar Terkini Ningsih Tinampi yang Pernah Terkenal karena Bisa Obati Pasien Covid-19

Yuk Intip kabar Terbaru Ningsih Tinampi yang dulu viral bisa obati pasien covid-19.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kasus Covid-19 Varian JN.1 Sedang Naik, Hindari 5 Tempat dengan Risiko Penularan Tertinggi

Kasus Covid-19 Varian JN.1 Sedang Naik, Hindari 5 Tempat dengan Risiko Penularan Tertinggi

Beberapa tempat memiliki jumlah virus lebih tinggi dibandingkan area lain. Kamu wajib meningkatkan daya tahan tubuh jika ingin mengunjunginya.

Baca Selengkapnya
5 Asupan yang Bantu Redakan Flu, Konsumsi Saat Tak Enak Badan

5 Asupan yang Bantu Redakan Flu, Konsumsi Saat Tak Enak Badan

Dengan memberikan tubuh istirahat yang cukup, flu dapat mereda dengan sendirinya.

Baca Selengkapnya
Viral Oknum Dokter Cabuli Istri Pasien yang Sedang Hamil, Ini Penjelasan IDI Sumsel

Viral Oknum Dokter Cabuli Istri Pasien yang Sedang Hamil, Ini Penjelasan IDI Sumsel

Seorang oknum dokter dilaporkan polisi usai diduga cabuli istri pasien, modus tawarkan suntik vitamin

Baca Selengkapnya
Vaksin Covid-19 Kini Berbayar, Ini Daftar Kelompok yang Bisa Dapat Gratis

Vaksin Covid-19 Kini Berbayar, Ini Daftar Kelompok yang Bisa Dapat Gratis

Meskipun vaksin Covid019 sudah berbayar, ada kelompok yang bisa mendapatkan gratis

Baca Selengkapnya
Lagi, Direktur WHO Peringatkan Seluruh Negara Harus Bersiap Hadapi Penyakit X

Lagi, Direktur WHO Peringatkan Seluruh Negara Harus Bersiap Hadapi Penyakit X

Penyakit X adalah virus “penampung” hipotetis yang belum terbentuk, namun para ilmuwan mengatakan penyakit ini bisa 20 kali lebih mematikan daripada COVID-19.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Naik Kereta Api Wajib Pakai Masker

Kasus Covid-19 Meningkat, Naik Kereta Api Wajib Pakai Masker

PT KAI juga mengingatkan penumpang untuk menjaga kebersihan

Baca Selengkapnya