Banjir Darah Di Jalan-jalan Kota Dhaka (Foto: Indiatimes.com)
Dream - Saat Idul Adha tiba, negara-negara dengan penduduk mayoritas Islam akan bersuka cita. Para warga berbondong-bondong memotong hewan kurban untuk menjalankan syariat yang sudah ditentukan dalam agama. Termasuk juga warga Kota Dhaka.
Namun, ibukota Bangladesh itu baru-baru ini memperlihatkan sebuah pemandangan aneh. Bersamaan dengan Idul Adha yang jatuh pada Selasa, hujan deras melanda.
Akibatnya, darah hewan kurban di sekitar Dhaka yang tersapu air menciptakan 'sungai darah' di jalan-jalan.
Karena sistem drainase yang buruk dan masalah genangan air yang akut, jalan-jalan di Kota Dhaka bagaikan terendam darah.
© Dream
Banyak warga mengkritik pemerintah Kota Dhaka atas rusaknya sistem drainase, yang telah lama menjadi masalah. Tetapi pemerintah menyatakan bahwa mereka telah menyediakan tempat khusus untuk menyembelih hewan kurban.
Namun banyak warga memilih menyembelih hewan kurban di sembarang tempat, baik di pinggir jalan atau di depan rumah mereka. Alasannya, tempat yang disediakan pemerintah terlalu jauh.
(Sumber: indiatimes.com)
© Dream
Dream – Warga di kota Norilsk, Rusia, geger. Sebab, air di Sungai Daldykan di dekat kota mereka mendadak berubah merah. Semerah darah!
Sebagian penduduk ketakutan. Berbagai spekulasi bermunculan. Di antara mereka mengira perang nuklir akan meletus.
Tetapi, sebagian yakin perubahan warna tersebut disebabkan oleh kecelakaan pabrik pengolahan nikel. Warga khawatir kecelakaan tersebut mencemari sungai dan saluran air lainnya di seluruh negeri.
Perubahan warna air tersebut pertama kali terlihat di dekat sebuah pabrik peleburan Nadezhda Metallurgical Plant, milik perusahaan Norilsk Nikel.
Kota terpencil Norilsk terletak di Lingkaran Kutub Utara dan lebih dari seperempat penduduk kota yang berjumlah 210.000 jiwa bekerja di pabrik tersebut.
Nadezhda Metallurgical adalah tambang nikel terbesar ke lima di dunia dan lebih dari setengah produksinya adalah palladium yang digunakan untuk membuat knalpot mobil dan perhiasan.
Banyak warga yang memposting status ke media sosial merasa prihatin dengan perubahan warna Sungai Daldykan. Beberapa mengatakan mereka yakin limpasan tersebut berasal dari pabrik peleburan di dekatnya, sementara yang lain percaya bijih mineral telah bocor ke dalam air.
Beberapa komentator di Typical Norilsk, yang merupakan bagian dari situs jejaring sosial Rusia VK, mengatakan perubahan warna air itu adalah 'tanda dari Tuhan bahwa perang nuklir akan segera terjadi. Sementara yang lain menyebutnya sebagai 'sungai darah'.
ABC News menulis, mantan pekerja pabrik, Evgeny Belikov, mengatakan penampungan di dekat dengan pabrik juga berwarna merah darah dan pekerja biasa menyebutnya 'laut merah'.
" Di musim dingin, saljunya juga berwarna merah. Di satu sisi terlihat indah, tapi di sisi lain menakutkan karena itu adalah bahan kimia," kata Belikov.
Menurut Siberian Times, saat ini sedang dilakukan penyelidikan yang mengaitkan perubahan air sungai dan produksi Nadezhda Metallurgical yang dikurangi.
" Sampai hari ini, Divisi Kutub Utara Norilsk Nickel tidak menemukan kebocoran limbah industri ke Sungai Daldykan," kata seorang juru bicara Nadezhda Metallurgical.
" Namun, pemantauan lingkungan di sekitar sungai dan fasilitas produksi perusahaan tetap dilakukan, termasuk menggunakan helikopter."
Advertisement

Nikita Willy Bagikan Pola Makan Issa yang Bisa Tingkatkan Berat Badan
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics



Warung Ayam yang Didatangi Menkeu Purbaya Makin Laris, Antreannya Panjang Banget

Film Abadi Nan Jaya Zombienya Indonesia: Sinopsis, Daftar Pemain, dan Link Streaming

Mengenal Pewarna Karmin Berbahan Dasar Serangga, Apakah Halal?

Hadapi Cuaca Panas Ekstrem, Ini Pentingnya Pilih Air Minum Berkualitas