Yang Dilakukan Pembunuh Deudeuh Selama Pelarian

Reporter : Sandy Mahaputra
Jumat, 17 April 2015 08:41
Yang Dilakukan Pembunuh Deudeuh Selama Pelarian
Pelaku ketakutan apalagi pemberitaan soal Deudeuh makin gencar.

Dream - M Prio Santoso (24), pelaku pembunuhan Deudeuh Alfisahrin (26) rupanya tak terlalu yakin pelariannya bisa berjalan mulus. Yang terjadi sebaliknya, malah meninggalkan jejak dari polisi.

Saban hari pelaku mengaku ketakutan usai menghabisi nyawa korban. Ia terus memantau perkembangan kasus Deudeuh lewat media televisi dan online, untuk menentukan langkah selanjutnya.

Diketahui setelah membunuh Duedeuh, Prio membawa barang-barang berharga milik korban. Ia kabur begitu melihat indekos korban sudah sepi.

Dalam perjalanannya pulang ke rumah di Bojonggede, Bogor, pelaku sempat membuang kunci kosan korban.

" Saya pulang ke rumah terus sempat beli tas di stasiun Bojong untuk membawa laptop supaya tidak dicurigai sang istri," ujar Prio yang kini mendekam di tahanan Polda Metro Jaya.

Dari situ pemberitaan soal Deudeuh makin gencar. " Saya sudah yakin sih akan tertangkap. Makanya saya tak mau juga kabur jauh," ungkap ayah satu anak itu.

Tapi Prio tetap berusaha menghilangkan jejak. Dia membuang seluruh kartu yang ada di dalam empat ponsel korban yang ia bawa kabur.

Lalu ia juga mengganti kartu ponselnya yang digunakan untuk menelepon korban " Saya punya dua kartu ponsel. Nah yang untuk menelepon korban sudah tak saya pakai lagi. Saya hanya pakai yang bisa untuk berhubungan dengan keluarga termasuk istri."

Pri sempat berniat menjual barang-barang milik korban untuk keperluan dia. Mengingat sang istri tengah hamil dan orangtuanya sedang sakit.

Tapi niat tersebut diurungkan lantaran takut ketahuan. Barang-barang itu lantas disimpan di rumah pelaku, tanpa diketahui sang istri.

Pelarian guru privat bimbingan belajar (bimbel) ini akhirnya berakhir. Dia ditangkap tanpa perlawanan di rumahnya, Rabu dini hari 16 April 2015. Polisi juga berhasil mengamankan barang-barang milik korban yang diambil pelaku.

Kanit I Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Budi Towoliu mengatakan akan segera melakukan rekonstruksi pada pekan depan. " Hari ini dilakukan pra rekonstruksi," tuturnya.

Saat ini, motif korban belum berubah. Dia membunuh karena sakit hati karena diejek badannya bau, dekil dan kotor.

" Untuk pasal perampokannya kita kenakan karena dia memang membawa kabur barang-barang korban," kata Budi. (Ism) 

 

1 dari 3 halaman

Gigit Tangan Pelaku

Gigit Tangan Pelaku © Dream

Gigit Tangan Pelaku

Dream - Deudeuh Alfi Sahrin (26 tahun) alias Tata Chubby sempat mengigit tangan pelaku RS saat dicekik di kamar kosnya Jalan Tebet Utara 15 C No. 28 RT 07/10 Kel. Tebet Timur, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.

Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Ajun Komisaris Besar Polisi, Albert Tedy Sianipar mengatakan, tersangka mencekik korban karena tersinggung korban mengatakan dia bau badan ketika sedang berhubungan.

Tapi korban sempat melakukan perlawanan dengan menggigit tangan tersangka. Pelaku yang emosi semakin mengencangkan cekikan, hingga akhirnya Deudeuh terbaring lemas dan tak tersadarkan diri karena kehabisan nafas di atas ranjang.

Ketika tahu korban belum meninggal, tersangka lalu mengambil kabel pengering rambut dan melilitkan di leher korban hingga tewas.

" Tersangka juga sempat menyumpalkan kaos kaki miliknya ke mulut korban. Pembunuhan terjadi sekitar pukul 19.00-20.00 WIB," kata Albert dalam keterangan pers di Mapolda Metro Jaya, Rabu 15 April 2015.

Setelah memastikan korban tewas, RS langsung melarikan diri dengan membawa kabur uang dan barang-barang korban, yakni empat handphone, iPad, laptop dan uang 2,8 juta. Semuanya belum sempat digunakan sehingga berhasil disita secara utuh oleh polisi.

" Saya sempat mendengar ada yang mengetuk pintu, tapi saya diamin. Setelah merasa aman saya langsung keluar dan kabur ke Bogor naik kereta," kata tersangka RS yang dihadirkan polisi.

RS diketahui bekerja sebagai guru privat di sebuah bimbingan belajar (bimbel) di kawasan Kedoya, Jakarta Barat.

Dia ditangkap pada Rabu dini hari tadi sekitar pukul 03.30 WIB di kawasan Batu Tapak, Bojonggede, Bogor. RS dikenakan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan 365 KUHP tentang perampokan dengan ancaman hukuman penjara 20 tahun. (Ism)

2 dari 3 halaman

Ungkapan Perasaan Deudeuh Sebelum Dibunuh

Ungkapan Perasaan Deudeuh Sebelum Dibunuh © Dream

Ungkapan Perasaan Deudeuh Sebelum Dibunuh

Dream - Sebelum dibunuh di kamar kosnya, Deudeuh Alfisahrin (26) sempat mengungkapnya perasaan dia lewat akun Twitter-nya, @Tataa_Chubby.

Deudeuh sudah mengisyaratkan akan libur. Ia sempat berkicau keinginan untuk libur selama beberapa hari dari pekerjaannya.

Ibu satu anak itu menargetkan menyelesaikan semua pekerjaannya pada Selasa 14 April 2015, lalu akan libur panjang hingga Senin 27 April 2015.

Satu hari sebelum peristiwa pembunuhan, Deudeuh sempat menulis permintaan maaf.

" Cuma bisa berdoa, maaf belom bs bikin bangga,"  cuit Deudeuh 10 April 2015. Tidak jelas kepada siapa permintaan maaf itu ditujukan.

" Minyak wanginya nempel binggoooo,"  tulis dia pada tweet selanjutnya di hari yang sama.

Deudeuh juga pernah memposting sebuah gambar yang bertuliskan; " Nerakaku bukan urusanmu. Apalagi surga belum tentu jadi tempatmu" .

Di lingkungan indekos Jalan Tebet Utara, 15-C, Nomor 28, RT 7/10, Tebet Timur, Jakarta Selatan, Deudeuh dikenal dikenal pendiam dan tertutup.

Selama ini diketahui jarang pergi, tapi kerap menerima tamu lelaki di kamar, terkadang juga ada perempuan. Namun Deudeh dikenal cukup ramah.

Deudeuh tewas dibunuh M Prio Santoso, 24 tahun, yang tak lain adalah pelanggannya sendiri. Adapun motif pelaku membunuh lantaran kesal dibilang bau badan oleh korban saat sedang bercinta.

Prio ditangkap tanpa perlawanan pada Rabu dini hari kemarin sekitar pukul 03.30 WIB di kawasan Batu Tapak, Bojonggede, Bogor.

Pelaku yang bekerja sebagai guru privat di sebuah bimbingan belajar (bimbel) di kawasan Kedoya, Jakarta Barat, dikenakan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan 365 KUHP tentang perampokan dengan ancaman hukuman penjara 20 tahun.

3 dari 3 halaman

Bau Badan Berujung Maut

Bau Badan Berujung Maut © Dream

Bau Badan Berujung Maut 

Dream - Aparat Sub Direktorat Kejahatan dengan Kekerasan, Ditreskrimum Polda Metro Jaya berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan Deudeuh Alfisahrin, 26 tahun, wanita yang ditemukan tewas di kamar kosnya di Tebet, Jakarta Selatan.

Pelaku ditangkap di tempat persembunyiannya di kawasan Bogor, Jawa Barat, pada Rabu dini hari tadi.

" ‎Iya benar, pelaku sudah ditangkap," ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Herry Heryawan dikutip Dream dari laman humaspoldametrojaya.blogspot.com, hari ini.

Namun, Herry enggan memberikan penjelasan lebih jauh tentang identitas pelaku. Kata dia, saat ini polisi masih mengembangkan kasus tersebut untuk menguak motif pembunuhan korban.

Deudeuh Alfisahrin ditemukan tewas di kamar kosnya di Jalan Tebet Timur 15 C No. 28 RT 07/10 Kel. Tebet Timur, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (11/4/2015) malam.

Saat ditemukan, wanita cantik beranak satu ini tewas dalam keadaan mulut tersumpal kaos kaki berwarna hitam dan leher dijerat pakai kabel.

Lalu, apa motif si pembunuh yang berinisial RS itu? Diduga, kata Herry, pelaku sakit hati karena berkali-kali diolok-olok korban soal bau badan. (Ism)

Beri Komentar