Lucas Patchett Dan Temannya, Nicholas Marchesi (orangeskylaundry.com.au)
Dream - Bisnis laundry alias tukang cuci sudah menjamur di kota-kota di Indonesia. Hal serupa juga terjadi di Australia.
Tarif laundry ada yang murah ada yang selangit. Banyak juga masyarakat kurang mampu, seperti tunawisma, yang tidak mampu membayar jasa laundry.
Namun usaha dua mahasiswa tampan di Brisbane, Australia menyediakan laundry keliling untuk para tunawisma alias gelandangan patut diacungi jempol.
Lucas Patchett dan temannya, Nicholas Marchesi, menyulap sebuah mobil van tua menjadi laundry keliling bagi sekitar 300-an tunawisma di Central Business District kota Brisbane secara gratis.
Ide itu mereka dapat setelah mereka liburan di luar negeri. Ketika pulang pada Juli lalu, mereka langsung tancap gas dan mendirikan jasa laundry bernama Orange Sky Laundry.
Setelah membeli sebuah mobil van tua, mereka mendapat bantuan dua mesin cuci besar dan dua pengering. Orange Sky Laundry mampu mencuci dan mengeringkan 20 kilogram pakaian dalam waktu satu jam.

" Yang paling sulit adalah memasukkan mesin cuci ke dalam mobil. Kami harus banyak melakukan perubahan di dalam interior mobil agar mesin cuci bisa pas," kata Lucas.
Lucas mengatakan untuk mencuci, air diambilkan dari pompa air di taman-taman atau pusat bisnis lainnya. Orange Sky Laundry beroperasi lima hari dalam seminggu.
Untuk sementara laundry keliling yang bersifat uji coba ini hanya melayani lima titik di distrik tersebut. Saat ini biaya cuci pakaian di laundry di Brisbane adalah AUD 5 hingga AUD 6.
" Untuk sementara memang terlihat berantakan tapi setelah orang-orang mengerti maksudnya, kami mendapat tanggapan positif."
Lucas berencana menjadikan kelompok penjual makanan lokal sebagai mitra Orange Sky Laundry. Dengan demikian, para tunawisma bisa makan sambil menunggu pakaian mereka dicuci.
Lucas mengakui sulit menyesuaikan jadwal dengan tunawisma karena mereka terlihat ragu-ragu pada awalnya. Namun setelah Lucas mengajak bicara, mereka sangat senang dan antusias dengan jasa cuci pakaian gratis yang ditawarkan. Lucas sangat senang bisa berbagi dengan orang-orang seperti mereka.
Lucas dan Nicholas berharap bisa menyediakan laundry keliling gratis ini hingga akhir 2015. Mereka juga berharap mendapat banyak dukungan, terutama dari anak-anak sekolah.
" Tujuan utama saya adalah meningkatkan standar kesehatan dan kebersihan para tunawisma," kata Lucas. Dan itu nampaknya sudah berhasil.
(Ism, Sumber: odditycentral.com)
Advertisement
Isi Lengkap Fatwa MUI yang Menyatakan Rumah Tinggal Tak Layak Ditagih PBB Berulang Kali

Eksis Sejak 2012, Komunitas Fotografi di Bandung Ini Punya Nama Unik

Di Tengah Hujan Abu Semeru, Kurir Ini Tetap Melaju Antarkan Paket

3,5 Miliar Data Akun WhatsApp Berpotensi Bocor, Peneliti Ungkap Celah Serius di Sistem Keamanan

Status Tanggap Darurat Semeru Diperpanjang, Pemerintah Lumajang Fokus pada Keselamatan Warga


Beda Usia 25 Tahun, Olla Ramlan dan Tristan Molina Asyik Liburan Mesra di Gili Meno

Inara Rusli Dilaporkan Polisi, Diduga Jadi Wanita Lain Dipernikahan Wardatina Mawa

Status Tanggap Darurat Semeru Diperpanjang, Pemerintah Lumajang Fokus pada Keselamatan Warga

3,5 Miliar Data Akun WhatsApp Berpotensi Bocor, Peneliti Ungkap Celah Serius di Sistem Keamanan

Siapkan Liburan Keluarga yang Sehat: Ide Destinasi Ramah Anak dan Cara Penuhi Nutrisi Si Kecil

Keindahan Wastra dari Timur Indonesia Hadir Lewat Pagelaran `Aku, Wastra, Kisah`

Isi Lengkap Fatwa MUI yang Menyatakan Rumah Tinggal Tak Layak Ditagih PBB Berulang Kali