Kepiluan Umar bin Khattab Selamatkan Tiga Prajurit Perang Uhud

Reporter : Ahmad Baiquni
Selasa, 16 Januari 2018 18:02
Kepiluan Umar bin Khattab Selamatkan Tiga Prajurit Perang Uhud
Masing-masing prajurit itu lebih mementingkan saudara ketimbang dirinya.

Dream - Perang Uhud, salah satu peristiwa memilukan dalam sejarah Islam. Banyak sahabat meninggal dalam perang ini dan umat Islam menderita kekalahan dari kaum Quraisy.

Ketika Perang Uhud berakhir, belum semua jenazah korban ditemukan. Ketika hari sudah petang, Umar bin Khattab RA pergi ke Bukit Uhud mencari jenazah ataupun korban yang masih bisa diselamatkan.

Tiba-tiba Umar mendengar suara seseorang menyebut nama Allah berulang-ulang diselingi permintaan akan air. Umar langsung menuju asal suara itu.

Dia menjumpai seorang prajurit Muslim masih muda dalam kondisi terluka parah. Umar pun berjongkok, mengangkat kepala pemuda itu, berusaha memberinya minum.

Ketika air sudah mendekati mulut pemuda itu, terdengar lagi suara orang memanggil-manggil nama Allah dan meminta air. Pemuda itu memberi isyarat membatalkan keinginannya kepada Umar.

Pemuda itu kemudian meminta Umar untuk menemui orang kedua. Dia berkata kepada Umar, barangkali orang tersebut lebih membutuhkan air daripada dirinya.

Umar membaringkan kembali pemuda itu dan bergegas menuju asal suara. Dia menjumpai seorang prajurit berusia setengah tua dengan tangan terkatung, pertanda memohon.

Bibir prajurit itu kering dan pecah-pecah. Wajahnya dipenuhi darah.

Umar pun mengangkat kepala prajurit setengah tua itu dan menyodorkan tempat air ke bibirnya. Air belum sempat menetes, suara memanggil-manggil nama Allah kembali terdengar.

Suara itu terdengar begitu memilukan. Prajurit setengah tua itu pun meminta Umar mencari asal suara itu.

" Berikan air ini kepada saudaraku itu. Mungkin ia lebih menderita daripada aku," kata prajurit itu kepada Umar.

Umar bangkit dan mencari sumber suara yang berada di seberangnya. Dia pun mendapati seorang prajurit Muslim tua tergeletak lemah.

Segera Umar berjongkok dan menolong prajurit itu. Sayangnya, prajurit tua itu lebih dulu meninggal dunia.

Umar tentu sedih, namun ia ingat ada pemuda yang tadi meminta air. Dia pun langsung kembali menemui pemuda dengan langkah tergopoh-gopoh.

Umar pun mendapati pemuda itu telah tiada. Kesedihannya makin bertambah tatkala Umar teringkat ada satu prajurit lagi yang perlu diselamatkan. Segeralah Umar menuju prajurit kedua.

Sesampai di tempat prajurit kedua tergeletak, Umar hanya berdiri terpaku. Prajurit kedua juga telah meninggal dunia.

Selengkapnya...

Beri Komentar