Dream - Banyak kisah perjalanan hidup muslim atau muslimah yang memberikan pelajaran serta hikmah untuk umat setelahnya. Melalui kisah tersebut, umat Islam bisa meneladani hal baik dan mempraktikkannya dalam kehidupan.
Tak terkecuali kisah seputar ibadah haji. Sebagai salah satu ruku Islam, ibadah haji merupakan kewajiban bagi setiap penganut Islam yang mampu menjalankannya.
Kisah ini disampaikan oleh Abdullah bin al-Mubarak al-Hanzhali al-Marwazi. Ia adalah seorang ahli hadis terkenal asal Khurasan. Ia juga seorang pengusaha sukses yang sering menjalankan ibadah haji serta berjihad di jalan Allah SWT.
Saat menjalani ibadah haji, dia membagikan keuntungan dari usaha perniagaannya dengan berbagi kepada murid serta fakir miskin di sekitar kota Mekah.
Dalam salah satu perjalanan hajinya, Abdullah mendapat pengalaman yang sangat berharga dan penuh hikmah.
Di saat musim haji tiba, sesuai dengan kegemarannya, Abdullah bin al-Mubarak berniat untuk menunaikan ibadah haji. Dia sudah menabung uang senilai 500 dinar sebagai bekal untuk menunaikan haji.
Ia pun berangkat ke Mekah dengan niat menjalankan ibadah haji dengan sebaik mungkin. Setelah berhaji, ia bermimpi melihat dua malaikat turun dari langit dan makhluk Allah SWT itu saling berbincang.
Abdullah mencuri dengar percakapan yang dibicarakan oleh kedua malaikat tersebut.
" Berapa jumlah orang yang menunaikan ibadah haji pada tahun ini?" tanya salah satu malaikat.
" Enam ratus ribu." jawab salah satu malaikat.
" Berapa yang diterima hajinya?" tanya malaikat yang sebelumnya.
" Tidak ada yang diterima." jawab malaikat satunya.
Mendengar percakapan itu, tubuh Abdullah pun gemetar dan menangis.
Ia berpikir, " Semua orang yang ada di sini telah datang dari berbagai penjuru bumi. Dengan kesulitan yang besar dan keletihan semuanya menjadi sia-sia?"
Kedua malaikat itu melanjutkan percakapannya sembari tetap didengarkan Abdullah.
Meski tak semua orang yang berhaji diterima ibadahnya, malaikat itu mengatakan terdapat satu orang yang kebetulan tidak pergi haji.
" Kecuali hanya seorang tukang sepatu di Damaskus yang dipanggil Ali bin Muwaffaq. Dia tidak datang menunaikan ibadah haji, tetapi ibadah hajinya diterima dan seluruh dosanya telah diampuni. Bahkan berkat dialah seluruh jemaah haji ini diterima oleh Allah SWT."
Mendengar percakapan itu, Abdullah Ibnu Mubarak yang sedang tertidur itu tiba-tiba terbangun.
Ia memutuskan untuk langsung berangkat ke Damaskus dengan tujuan menemui Ali bin Muwaffaq setelah menyelesaikan ibadah haji.
Abdullah berhasil menemukan Muwaffaq di rumahnya yang ada di Damaskus.
Setelah mengucapkan salam, pintu rumahnya pun dibuka dan Abdullah menceritakan tentang mimpinya itu. Muwaffaq langsung menangis dan pingsan.
Setelah sadar, Muwaffaq pun menceritakan tentang hajinya itu. Bahwa selama 40 tahun ia memiliki keinginan untuk menunaikan ibadah haji. Bahkan ia sudah berhasil menjual sepatunya hingga terkumpul uang sebanyak 350 dirham.
Namun, saat itu istrinya yang sedang hamil mencium aroma masakan tetangganya dan ingin mencicipi masakan tersebut. Muwaffaq pun menuju rumah tetangganya dan mengatakan maksud kedatangannya.
Tetangganya justru menangis karena sudah tiga hari ini anaknya tidak makan. Ia melihat keledai mati dan memotongnya untuk kemudian dimasak.
" Sudah tiga hari ini anakku tidak makan apa-apa. Hari ini aku melihat keledai mati tergeletak dan memotongnya kemudian memasaknya untuk mereka. Ini bukan makanan yang halal bagimu," jelas tetangga Muwaffaq.
Muwaffaq pun sedih dan memutuskan untuk memberikan tabungan hajinya kepada tetangga yang sedang membutuhkan.
" Belanjakan uang ini untuk anakmu." ucap Muwaffaq kepada tetangganya sambil dalam hati berkata 'Inilah hajiku'.
Setelah mendengarkan penjelasan Muwaffaq, Abdullah mengatakan:
" Malaikat berbicara dengan nyata di dalam mimpiku dan Penguasa Kerajaan surga adalah benar keputusan-Nya."
Melalui kisah tersebut mengandung hikmah yang sangat luar biasa bagi umat Islam, terutama bagi mereka yang hendak menunaikan ibadah haji. Yakni untuk memperhatikan nasib dari tetangganya terlebih dahulu.
Apakah hidup tetangganya sudah tercukupi atau belum saat hendak berangkat haji. Karena membantu tetangga yang sedang kesulitan adalah amalan yang lebih utama.
Advertisement
Waspada, Ini yang Terjadi Pada Tubuh saat Kamu Marah
Respons Tuntutan, DPR RI Siap Bahas RUU Perampasan Aset
5 Komunitas Parenting di Indonesia, Ada Mendongeng hingga MPASI
Banyak Pedagang Hengkang, Gubernur Pramono Gratiskan Sewa Kios 2 Bulan di Blok M Hub
Mahasiswa Makan Nasi Lele Sebungkus Berdua Saat Demo, Netizen: Makan Aja Telat, Masa Bakar Halte
Palet Warna Brave Pink dan Hero Green Bertebaran di Medsos, Jadi Simbol Gerakan `Reset Indonesia`
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Eko Patrio Disorot, Parto Malah Kena Apes Dimaki Orang Tak Dikenal
Luna Maya: Ultah ke-42, Penuh Cinta dan Cerita Baru di Layar Lebar
Potret Davina Karamoy Saat Liburan ke Dubai, Tampil Eksotis!
Didanai Rp83 Miliar dari Google, ASEAN Foundation Cetak 550 Ribu Pasukan Pembasmi Penipuan Online