Komisioner PBB: Indonesia Harus Jadi Contoh Islam Bagi Dunia

Reporter : Ahmad Baiquni
Rabu, 7 Februari 2018 15:00
Komisioner PBB: Indonesia Harus Jadi Contoh Islam Bagi Dunia
Indonesia dikenal sebagai negara dengan umat Islam yang menganut paham moderat.

Dream - Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Zeid Ra'ad Al Hussein terkesima dengan model masyarakat Islam di Indonesia. Dia berharap Indonesia bisa menjadi contoh wajah Islam yang damai bagi dunia.

" Sesuatu yang kita harapkan dari Indonesia, bagaimana Indonesia bisa berdiri sebagai contoh Islam bagi dunia," ujar Zeid saat bertemu dengan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin pada Selasa kemarin, dikutip dari kemenag.go.id.

Zeid memuji posisi Indonesia yang mendukung HAM. " Ini sesuatu yang sangat kami hargai," terang dia.

Dalam kesempatan yang sama, Lukman menjelaskan Indonesia serius mengkampanyekan gerakan moderasi agama. Kampanye ini untuk menghindari sikap ekstrem dalam beragama baik konservatif maupun liberal.

Lukman menjelaskan bangsa Indonesia sangat religius. Kemenag juga terus berupaya kehidupan keagamaan bangsa Indonesia yang selama ini berjalan moderat tetap terjaga.

" Kami dengan dukungan ormas dan tokoh agama berupaya agar kutub ekstrem yang terlalu konservatif dan liberal ini bisa kembali di tengah. Jadi dua hal ini bukan untuk diperhadapkan, tapi disinergikan, saling mengisi dan melengkapi," kata Lukman.

Khusus soal isu Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT), Lukman menegaskan tidak ada satupun agama di dunia ini menolerir hubungan seksual sesama jenis. Meski begitu, masyarakat Indonesia tidak boleh menjalankan pengucilan maupun persekusi terhadap pelaku LGBT.

" Kami di Kemenag mempromosikan ajakan agar tokoh agama dan ormas keagamaan merangkul dan mendampingi mereka (agar kembali ke ajaran agama), bukan mengucilkan atau merendahkan atau mentolerir tindakan kekerasan kepada mereka," tutur Lukman.

Lebih lanjut, Lukman mengatakan agama harus menjadi faktor untuk melindungi kaum minoritas. " Sebab agama hakikatnya adalah mengayomi dan melindungi," tutur dia.

Pertemuan antara Komisioner HAM PBB dengan Menag juga dihadiri delegasi Chief of Asia Pacific and Middle East Field Operations Francesco Motta, Official Spokesperson of the HC Ravina Shamdasani, Regional Representative Cynthia Veliko, Human Rights Officer Shivani Verma.

Hadir juga Wakil Tetap Indonesia untuk PBB di Jenewa Hasan Kleib dan Direktur HAM dan Kemanusiaan Dicky Komar.

Sementara Lukman didampingi Staf Ahli Bidang Hukum dan HAM Janedjri M Gaffar, Kepala Badan Litbang dan Diklat Abd Rahman Mas’ud, dan Kepala Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Muharram Marzuki.

Pertemuan ini membahas sejumlah isu seperti gerakan moderasi Arab Saudi dari beberapa kondisi kehidupan keagamaan di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia.

(Sah)

 

Beri Komentar