Masya Allah, Ini Kisah Rasul Melihat Keindahan Lailatul Qadar

Reporter : Syahid Latif
Senin, 27 Juni 2016 03:37
Masya Allah, Ini Kisah Rasul Melihat Keindahan Lailatul Qadar
Saat itu langit mendung tidak berbintang. Angin pun meniup tubuh-tubuh yang memenuhi masjid. Saat Rasul dan para sahabat bersujud, tiba-tiba....

Dream - Keinginan untuk mendapatkan hikmah dan berkah Lailatul Qadar ini bukanlah sesuatu yang tidak beralasan. Rasulullah SAW sendiri menyeru kepada umatnya untuk menyongsong malam seribu bulan ini.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari, Rasulullah SAW bersabda, “ Carilah di sepuluh hari terakhir, jika tidak mampu maka jangan sampai terluput tujuh hari sisanya.” (HR Bukhari 4/221 dan Muslim 1165).

Malam yang istimewa itu masih merupakan tanda tanya, dan tidak diketahui secara pasti kapan datangnya. Namun, menjelang akhir Ramadhan, Rasulullah SAW biasanya lebih fokus beribadah, terutama sepuluh malam terakhir. Hal ini sebagaimana yang disebutkan ‘Aisyah:

“ Nabi Muhammad SAW ketika memasuki sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan memilih fokus beribadah, mengisi malamnya dengan dengan ibadah, dan membangunkan keluarganya untuk ikut beribadah,” (HR Al-Bukhari).

Dalam sebuah kisah diceritakan bahwa Rasulullah Saw sedang duduk i’tikaf semalam suntuk pada hari-hari terakhir bulan suci Ramadhan. Para sahabat pun tidak sedikit yang mengikuti apa yang dilakukan Rasulullah.

Ketika Rasulullah berdiri shalat, para sahabat juga menuanaikan shalat. Ketika beliau menegadahkan tangannya untuk berdoa, para sahabat pun serempak mengamininya.

Saat itu langit mendung tidak berbintang. Angin pun meniup tubuh-tubuh yang memenuhi masjid. Dalam riwayat tersebut malam itu adalah malam ke-27 dari bulan Ramadhan.

Disaat Rasulullah Saw dan para sahabat sujud, tiba-tiba....

1 dari 3 halaman

Saat Rasulullah Bersujud, Tiba-tiba...

Saat Rasulullah Bersujud, Tiba-tiba... © Dream

Disaat Rasulullah Saw dan para sahabat sujud, tiba-tiba hujan turun cukup deras. Masjid yang tidak beratap itu menjadi tergenang air hujan. Salah seorang sahabat ada yang ingin membatalkan shalatnya, ia bermaksud ingin berteduh dan lari dari shaf, namun niat itu digagalkan karena dia melihat Rasulullah Saw dan sahabat lainnya tetap sujud dengan khusuk tidak bergerak.

Air hujan pun semakin menggenangi masjid dan membasahi seluruh tubuh Rasulullah SAW dan para sahabatnya yang berada di dalam masjid tersebut, akan tetapi Rasulullah Saw dan para sahabat tetap sujud dan tidak beranjak sedikitpun dari tempatnya.

Beliau basah kuyup dalam sujud. Namun sama sekali tidak bergerak. seolah-olah beliau sedang asyik masuk kedalam suatu alam yang melupakan segala-galanya. Beliau sedang masuk kedalam suatu alam keindahan. Beliau sedang diliputi oleh cahaya Ilahi.

Kisah nabi melihat Lailatul Qadar, baca selengkapnya di sini

2 dari 3 halaman

Tanda-tanda Datangnya Lailatul Qadar

Tanda-tanda Datangnya Lailatul Qadar © Dream

Dream - Sepuluh hari terakhir Ramadan akan tiba tidak lama lagi. Pada waktu ini, banyak pahala disebar melebihi hari-hari lain.

Terdapat satu malam begitu istimewa pada sepuluh hari terakhir Ramadan. Malam itu mengandung keberkahan seribu bulan, yang dikenal dengan malam lailatul qadar.

Setiap Muslim dianjurkan meningkatkan ibadah dan amal saleh dalam waktu sepuluh hari terakhir ini. Salah satu tujuannya agar tidak kehilangan malam lailatul qadar.

Dikutip dari rumaysho.com, malam lailatul qadar memiliki ciri tersendiri. Ciri ini menjadi tanda yang membedakan malam penuh keberkahan tersebut dengan malam-malam lainnya.

Berikut tanda malam lailatul qadar tersebut:

1. Udara dan angin sekitar terasa tenang. Tanda ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan Ath Thoyalisi.

" Dari Ibnu Abbas RA berkata, Rasulullah SAW bersabda, 'Lailatul qadar adalah malam yang penuh kelembutan, cerah, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar lemah dan nampak kemerah-merahan.” Haytsami mengatakan periwayatnya adalah tsiqoh atau terpercaya.

2. Malaikat menurunkan ketenangan sehingga manusia merasakan ketenangan dan kelezatan dalam beribadah. Tidak seperti ibadah pada hari-hari lainnya.

3. Manusia dapat melihat malam ini dalam mimpinya seperti terjadi pada sebagian sahabat Rasulullah SAW.

4. Matahari terbit dalam keadaan jernih pada pagi harinya, tidak ada sinar.

" Dari Abi bin Ka’ab, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, 'Subuh hari dari malam lailatul qadar matahari terbit tanpa sinar, seolah-olah mirip bejana hingga matahari itu naik'." (HR Muslim).

(Ism, Sumber: rumaysho.com)

3 dari 3 halaman

Penjelasan Ilmiah Malam Lailatul Qadar

Penjelasan Ilmiah Malam Lailatul Qadar © Dream

Dream - Lailatul Qadar. Inilah malam yang paling diburu oleh umat muslim. Banyak yang berharap bisa berjumpa dengan malam yang datang pada saat-saat tertentu saja di bulan Ramadan.

Malam itu memang istimewa. Dalam Alquran disebut malam itu lebih baik dari seribu bulan. Doa yang dipanjatkan pada malam itu akan dikabulkan. Sehingga tak heran banyak Muslim yang berlomba mencari Lailatul Qadar.

Namun, kapan Lailatul Qadar datang. Tak ada yang tahu pasti. Tapi Nabi Muhammad dalam sejumlah riwayat memberikan tanda-tanda datangnya Lailatul Qadar, diantaranya udara dan suasana pagi yang tenang, matahari cerah tapi tidak panas, udara terasa tenang, bulan terlihat separuh dan hari ganjil.

Lantas adakah penjelasan dari sisi sains untuk melihat tanda-tanda datangnya malam Lailatul Qadar?

Menurut Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin, susah untuk menemukan ciri-ciri dari terjadinya malam Lailatul Qadar. Apalagi jika dikaitkan dengan sisi sains untuk melihat pertanda itu dari alam.

" Tanda-tanda seperti tidak adanya angin, langit cerah atau lainnya, tidak bisa dijelaskan melalui sains. Itu lebih ke arah perasaan masing-masing saat mendapatkan malam Lailatul Qadar," kata Thomas saat dihubungi Dream, Selasa 14 Juli 2015.

Kata Thomas, datangnya malam Lailatul Qadar itu lebih bersifat pribadi atau personal. " Ketenangan yang dialami umat muslim ini berdasarkan dari yang dirasakannya, bukan dari datangnya tanda-tanda alam" . (Ism0 

Beri Komentar