Ilustrasi
Dream - Melalui analisis big data, seseorang bisa mendapatkan informasi secara cepat dalam jumlah yang besar.
Seperti pada pekan lalu, hasil analisis terhadap big data menunjukkan bahwa sebagian besar pengemudi taksi dan layanan limousin di New York City memiliki nama depan Muhammad.
Hal ini mengungkapkan bahwa sebagian besar pengemudi taksi dan layanan limousin di New City adalah muslim.
Temuan ini diungkap oleh Noah Deneu, seorang insinyur listrik dan pengguna Reddit. Deneu mengatakan, melalui analisis big data, ia bisa memantau aktivitas pengemudi saat tiba waktu salat lima waktu.
Dalam pengamatannya, Deneu menemukan bahwa selama jam-jam salat, para sopir taksi tidak melakukan aktivitasnya selama 30 hingga 45 menit.
Dari pola yang didapatnya, Deneu bisa menunjukkan ada 4 orang sopir taksi yang tak beraktivitas karena menjalankan salat.
" Ini adalah proyek sampingan yang mungkin menarik. Tapi bisa baik atau buruk," katanya. Deneu menambahkan bahwa banyak sekali data pribadi berkeliaran di big data yang seharusnya anonim.
Ternyata ini bukan kali pertama data sopir taksi bocor ke publik yang kemungkinan bisa disalahgunakan.
Vijay Pandurangan, pengembang software, telah mengingatkan data pribadi sopir taksi bisa disalahgunakan.
Data tersebut bisa dimanfaatkan untuk mengungkap identitas, pendapatan tahunan hingga alamat mereka.
Pada tahun lalu, pecandu data Chris Whong mendapatkan 20 Gb Data yang berisi informasi detail dari 173 juta sopir taksi di New City pada 2013.
Sementara itu Anthony Tockar, pegawai magang perusahaan analisis data Neustar, mengklaim bisa mengungkap bisa menunjukkan data taksi mana saja yang menjadi langganan selebriti populer. Termasuk siapa saja yang menjadi pelanggan Larry Flynt's Hustler Club di Hell's Kitchen, Manhattan.
(Sumber: Mashable)
Advertisement
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas