Semangat Pantang Menyerah Mbah Siti, Penjual Peyek Undur-undur
Dream - Usianya sudah tidak lagi muda. Keriput telah memenuhi sebagian besar kulit tubuh, mulai dari wajah hingga kaki. Pun dengan rambut yang sudah sepenuhnya memutih.
Kulit keriput itu berwarna coklat gelap, pertanda kerap tersengat matahari. Meski begitu, Mbah Siti tidak pernah mau berhenti dari kebiasaannya berjualan peyek undur-undur, serangga yang berjalan mundur dengan habitat hidup di lahan pasir.
Setiap hari, Mbah Siti menempati salah satu sudut tempat parkir Pantai Parangtritis. Dia memulai aktivitas berdagangnya dengan berangkat pada pukul 05.00 WIB dari rumahnya menuju kawasan wisata pantai yang terkenal di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Mbah Siti akan duduk dan menjajakan dagangannya hingga terjual semua. Sembari menunggu pembeli, Mbah Siti biasa mengusir kejenuhan dengan bercengkrama bersama teman-temannya.
Tatkala ada calon pembeli, Mbah Siti berusaha menawarkan dagangannya. Peyek undur-undur, peyek teri, peyek kacang hijau, hingga kacang rebus. Dia mematok harga yang sangat murah. Hanya Rp2.000 setiap bungkusnya.
Meski peluang dagangannya terbeli tidak terlalu besar, senyum selalu merekah pada bibirnya. Senyum ini seperti pertanda Mbah Siti tidak mau menyerah pada usia dan ingin terus berusaha.
Saat jarum jam menunjuk pukul 10.00 WIB, Mbah Siti akan mengakhiri aktivitas dagangnya. Biasanya, pada jam tersebut dagangan yang dijajakan Mbah Siti sudah ludes terjual.
Tetapi, ada kalanya Mbah Siti terpaksa pulang dengan sedikit kekecewaan setelah seharian berdagang. Mbah Siti pernah pulang hingga sore hari selama sepekan penuh lantaran dagangannya tidak habis terjual.
Meski begitu, semburat senyum tetap dia tampakkan di wajahnya yang telah renta. Dalam hatinya, ada keyakinan rezeki mungkin akan tiba di keesokan harinya.
Untuk mengetahui kisah Mbah Siti selengkapnya, baca pada tautan ini.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua Bersaudara Masih Main Jelang Maghrib, Adik Tiba-tiba Kaku Lihat Pohon Pisang Depan Rumah, Ternyata Ada Kisah Seram di Baliknya
Ayahnya kemudian bercerita tentang pohon pisang di depan rumah yang membuat Fawwaz ketakutan setengah mati.
Baca Selengkapnya10 Hari Ngeluh Sakit Perut, Wanita Syok Baru Menyadari Bayinya Tumbuh dalam Usus
Ia mengaku terus mengalami nyeri hebat pada bagian perut.
Baca Selengkapnya81 Tahun Berpisah, Pertemuan Saudara Kembar di Usia Senja Ini Penuh Haru, Cuma Punya Kenangan Masa Kecil
81 Tahun Berpisah, Pertemuan Saudara Kembar di Usia Senja Ini Penuh Haru, Cuma Punya Kenangan Masa Kecil
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dulu Terkenal, Kini Kontrakan 1.000 Pintu Berubah Menyeramkan, Dibiarkan Kosong dan Terbengkalai Setelah Terjadi Pembunuhan
Deretan potret kondisi kontrakan 1.000 pintu yang dulu terkenal di Bekasi, kini berubah jadi seram.
Baca SelengkapnyaCurhat Sedih Pengantin Makeupnya Rusak karena Ulah Tamu
Pengantin menangis sesenggukan karena riasan hancur akibat ulah tamu. MUA pun membersihkan noda dan memperbaiki riasannya.
Baca SelengkapnyaMomen Ibu Peluk Pria Mirip Anaknya yang Meninggal Ini Bikin Hati Pilu, Wajahnya bak Saudara Kembar!
Sambil memeluk erat sang ibu memohon agar pria tersebut tidak pergi
Baca SelengkapnyaSedapnya Serabi Tepung, Bikin untuk Camilan Akhir Pekan
Biasanya, serabi disajikan dengan taburan kelapa parut atau gula kelapa, memberikan sentuhan manis yang menggoda.
Baca SelengkapnyaGelap Mata Nenek Bunuh Suami Gegara Kartu Pos dari Wanita yang Dikencaninya 60 Tahun Silam
Bertha menghadapi dakwaan percobaan pembunuhan dan penyerangan terhadap seseorang berusia 65 tahun
Baca SelengkapnyaNgakak Parah! Emak-Emak Mau Tampil Cetar, Lihat Bulu Mata Palsunya Malah Bikin Tepok Jidat
Bulu mata palsu harus ditempatkan dengan di posisi yang seharusnya. Jika tak terbiasa atau mengerti teknik memasang, akan jadi bahan tertawaan orang.
Baca Selengkapnya