Nila Tanzil. (foto: Instagram.com/Nilatanzil)
Dream - Nila Tanzil, wanita yang memiliki hobi berkeliling menjelajahi Indonesia menelurkan sebuah buku yang berjudul Lembar-lembar Pelangi.
Cerita yang terinspirasi dari pengalaman mendidik dan membantu anak-anak di kawasan Indonesia Timur untuk membaca ini dirangkai dalam buka setebal 258 lembar.
“ Pengalaman ke berbagai daerah terpencil menyadarkan saya betapa potensial anak-anak Indonesia Timur. Dengan mendapatkan akses untuk membaca buku, mereka akan meraih mimpi-mimpi besarnya," ungkap Nila melalui siaran pers yang diterima Dream, Senin, 10 Oktober 2016.
Nila yang juga pendiri Taman Bacaan Pelangi ini menjelaskan dalam satu buku Lembar-lembar Pelangi ini bercerita mengenai pengalaman yang menyenangkan, mengharukan, menyedihkan dan penuh kejutan.
Lewat Taman Bacaan Pelangi, ia ingin menumbuhkan minat baca dan mengembangkan kebiasaan membaca ke seluruh pelosok negeri. Kini sudah ada 39 perpustakaan Taman Bacaan Pelangi yang tersebar di 15 pulau Indonesia Timur.
" Saya ingin semua anak Indonesia memiliki akses buku, tanpa terkecuali," katanya.(Sah)
Advertisement
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
75 Ucapan Hari Santri Nasional 2025 yang Penuh Makna dan Bisa Jadi Caption Media Sosial
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Clara Shinta Ungkap Rumah Tangganya di Ujung Tanduk, Akui Sulit Bertahan karena Komunikasi Buruk