3 Fakta Unik Si Anak Tengah, Punya Ketrampilan Sosial Tinggi

Reporter : Mutia Nugraheni
Jumat, 3 Maret 2023 11:36
3 Fakta Unik Si Anak Tengah, Punya Ketrampilan Sosial Tinggi
Kamu anak tengah? Yuk cek faktanya berikut ini

Dream - Pola asuh dalam keluarga sangat membentuk kepribadian seseorang, satu hal yang juga berperan adalah urutan lahir. Pernahkah Sahabat Dream memperhatikan kecenderungan si anak tengah?

Biasanya, mereka yang merupakan anak tengah, memiliki sikap paling ramah, toleransinya lebih tinggi dan mudah bersahabat. Hal ini bukan tanpa sebab, tapi ada beberapa yang kondisi yang tipikal dialami anak tengah dalam keluarga dan membentuknya demikian.

Simak tiga fakta unik si anak tengah yang membuat mereka memiliki keterampilan sosial lebih baik. 

1. Urutan Kelahiran Membentuk Peran Anak Dalam Keluarga

Menurut Alfred Adler seorang pakar psikologi, urutan kelahiran anak mempengaruhi peran integralnya dalam keluarga. Hal ini menjelaskan bahwa meskipun saudara kandung memiliki orangtua dan tempat tinggal di lingkungan yang sama, tapi akan memiliki kepribadian yang sangat berbeda-beda.

nak-anak sering kali menunjukkan sikap untuk mendapatkan perhatian dari orangtua. Sehingga anak-anak berpegang teguh pada peran tertentu dan memperoleh sifat maupun karakteristik kepribadian yang ada di sekitarnya.

Bagaimana hal ini dapat mempengaruhi kepribadian setiap anak? Anak sulung dinilai memiliki kesempatan untuk untuk memilih kepribadian dan peran mereka terlebih dahulu yang biasanya mereka teladani dari orangtua mereka. Anak sulung cenderung lebih rajin dan memperoleh sifat-sifat yang lebih serius seperti kecerdasan, ketaatan, dan tanggung jawab.

Mungkin hal ini terjadi karena orangtua seringkali lebih ketat dengan anak pertama mereka dibandingkan dengan anak mereka yang lain.

Anak terakhir mendapat perhatian paling banyak dari orangtua mereka. Orangtua jauh lebih lunak terhadap anak bungsu dan cenderung memberikan apa pun yang mereka inginkan, karena dianggap orang paling kecil di dalam keluarga.

Bagaimana dengan anak tengah? Anak tengah cenderung membandingkan diri mereka dengan kakaknya. Mereka biasanya menghormati kakak mereka dan tetap berusaha berhubungan dengan yang adik terkecil. Ibaratnya, anak tengah menjadi jembatan atau perekat yang membuat keluarga terikat dengan baik.

 

1 dari 5 halaman

2. Terjepit di Antara Saudaranya

Hal ini dimaksudkan bahwa anak tengah tidak memiliki prioritas seperti anak sulung dan anak bungsu, sehingga mereka cenderung merasa tersisih atau terjebak di tengah kedua saudaranya.

Orangtua dianggap lebih fokus pada anak sulung, ini bisa dianggap sebagai kurangnya perhatian yang berdampak buruk pada 'nilai diri' anak tengah. Hal itu membuat mereka lebih mandiri dan banyak mencari koneksi di luar keluarga. Beberapa penelitian, menunjukkan bahwa mereka lebih memiliki pikiran yang terbuka dibandingkan dengan saudaranya. 

 

 

2 dari 5 halaman

3. Kehidupan Sosial yang Seru

Anak tengah mungkin memiliki lebih banyak grup teman dan grup sosial lain dibandingkan dengan anak sulung dan bungsu. Hal ini bisa terjadi karena mereka tidak memiliki ikatan yang paling dekat dengan orang tua dan saudara mereka.

Anak tegah lebih memilih untuk mencari keintiman di tempat atau lingkungan yang lain. Mereka juga cenderung lebih mudah bergaul dengan banyak orang, hebat dalam bernegosiasi, dan dapat menjadi penengah.

Mereka juga dipercaya untuk memecahkan sebuah masalah, baik di dalam keluarga maupun di luar keluarga, sehingga anak tengah mempelajari ketrampilan interaksional yang berharga. Hal tersebut menjadi potensi anak tengah memiliki lingkaran besar di lingkungan sosialnya. 

Anak tengah juga berorientasi pada teman sebaya, oleh karenanya mereka memiliki banyak teman. Anak tengah juga lebih mudah dalam mengembangkan sifat kemandirian, keterbukaan pikiran, hingga diplomasi.

Bagaimana menurut kamu situasi si anak tengah ini?

Laporan Devi Tri Aprilianza / Sumber: Mom Junction

3 dari 5 halaman

Ayah Bunda, Kenali Tanda Hubungan Kakak Adik yang Tidak Sehat

Dream - Perselisihan kakak beradik memang jadi suatu hal yang wajar. Mulai dari berebut mainan, saling melempar tanggung jawab dan kesalahan atau ketika mereka sedang tak mau diganggu.

Pertengkaran anak-anak di rumah bisa mereda dengan sendirinya. Kadang juga sampai orangtua harus turun tangan memisahkan. Dalam kondisi ini ayah bunda memang harus lebih bijak, tidak langsung menyalahkan.

Berusahalah untuk lebih peka terhadap situasi agar kakak dan adik tetap merasa diperlakukan adil. Bila memang anak tak bisa menyelesaikan konflik dengan saudarannya sendiri bisa jadi hubungan keduanya memang sedang tidak sehat.

Apa saja tandanya? Yuk simak

1. Miskomunikasi, persaingan, dan perasaan terluka terus memicu banyak interaksi negatif kakak beradik anak-anak
2. Anak-anak terlalu reaktif satu sama lain sehingga menimbulkan permusuhan
3. Anak-anak tidak menghormati, menyadari, atau mendukung perasaan, kebutuhan, atau perbedaan satu sama lain
4. Anak-anak merasa diintimidasi satu sama lain.
5. Anak-anak mulai memukul, mencubit, menonjok, atau bahkan terlibat dalam pertengkaran fisik lain
6. Kakak beradik jarang bersenang-senang bersama dan mengatakan atau melakukan hal-hal yang menyakitkan keduanya, seperti saling mengejek, saling menjatuhkan, mengganggu aktivitas satu sama lain, membentak, membanting pintu, atau bahkan saling mengambil barang.
7. Anak-anak mencoba saling menyelahkan satu sama lain dan saling mencari kebenaran.

Selengkapnya baca di Diadona.id

4 dari 5 halaman

Sikap Orangtua yang Membandingkan Bisa Picu Konflik Sengit Kakak Beradik

Dream - Bersikap adil memang sangat sulit, namun bukan berarti tak bisa diusahakan. Terutama adil pada anak-anak yang lahir dari buah cinta. Banyak orangtua menganggap kelebihan tiap anak harus sama.

Adik diminta mencotoh kelebihan kakak dan sebaliknya. Maksud hati mungkin ingin mencontohkan kebaikan, padahal hal tersebut malah bisa menimbulkan perpecahan. Dilansir dari I Heart Intelligence, hubungan saudara kandung harusnya dibangun atas dasar cinta, rasa hormat, salin, dan perhatian.

Tak bisa dipungkiri jika hubungan ini sangat sulit dan rumit. Apalagi jika hubungan persaudaraan berasal dari keluarga yang tak berfungsi sebagaimana mestinya. Kenyataannya dalam keluarga yang sehat aja beberapa saudara kandung bisa tak akur bahkan menjadi saingan.

 

5 dari 5 halaman

Jadi Toxic

Banyak alasan yang menyebabkan hubungan persaudaraan tak berjalan mulus, namun sikap orang tua yang toxic bisa menjadi penyebab yang paling umum. Jika orangtua punya anak kesayangan dan dengan terang-terangan menunjukkannya, maka tak heran jika hubungan persaudaraan antar anak terasa seperti sebuah persaingan.

Selain itu, sikap orangtua yang narsis, suka mengontrol, atau manipulatif juga akan membahayakan anak-anak mereka di masa depan. Lebih jauh lagi, orang tua narsistik dapat menggunakan strategi pengendalian pikiran dan manipulasi yang dapat merusak hubungan antar saudara.

Untuk mencegah hal tersebut, sebaiknya kita terus mengevaluasi tindakan yang kita lakukan pada anak-anak. Usahakan untuk selalu berlaku adil pada setiap anak agar mereka tak merasa mendapatkan kasih sayang yang berbeda. Selengkapnya baca di Diadona.id.

Beri Komentar