Ada Furnitur Kece dari Material Botol Bekas

Reporter : Mutia Nugraheni
Senin, 17 Mei 2021 16:00

Hoek Furniture

Cocok untuk apartemen mungil atau rumah yang tak terlalu luas.

Dream - Barang dan furnitur ramah lingkungan kini makin banyak dikembangkan dengan semangat keberlanjutan (sustainibilty). Kreasi furnitur pun kian berkembang dengan model dan fungsi yang maksimal.

Seperti yang dikembangkan oleh Hoek, produsen furnitur yang berbasis di Brooklyn, New York. Sebuah koleksi furnitu yang materialnya dibuat dari botol plastik bekas susu daur ulang.

Produknya dibuat sesuai pesanan. Desainnya modern dan cocok untuk rumah yang minimalis. Pilihannya tersedia dalam tiga warna dann ukuran yang berbeda. Sangat pas untuk apartemen atau ruangan mungil.

Hoek Furniture

Bagian kaki furnitur dapat dilipat agar mudah disimpan dan dibawa, sehingga lebih praktis. Untuk permukaannya, furnitur meja terbuat dari kayu lapis yang berasal dari kayu ramah lingkungan, sementara kaki-kakinya terbuat dari 100% botol plastik yang diparut, digiling dan dikompresi, sehingga menjadi material yang kokoh.

Penasaran Berapa harganya, Sahabat Dream? Koleksi furnitur ramah lingkungan ini dijual mulai dari US$199 hingga US$799 atau Rp2,8 juta hingga Rp11 juta.

1 dari 4 halaman

Ada Furnitur Robot, Satu Tombol Bisa Sulap Ruang Tamu Jadi Kamar Tidur

© Dream

Dream - Masalah keterbatasan lahan atau area selalu jadi isu saat mendekor dan membangun hunian yang nyaman. Cara-cara kreatif pun dikembangkan untuk menyiasati hal ini. Salah satunya seperti yang dilakukan Ori Living, sebuah perusahaan furnitur robotik.

Perusahaan ini baru saja mengembangkan Ori Cloud Bed, sofa dan tempat tidur combo. Hanya dengan satu tombol bisa mengubah ruangan dari ruang tamu menjadi ruang tidur. Rangka tempat tidur mekanis dibuat untuk menaruh kasur berukuran king atau queen. Kasur dapat dinaikkan dan diturunkan sesuai kebutuhan.

“ Oorang menghabiskan lebih banyak waktu di apartemen sempit, dan pemilik properti sedang mencari cara untuk mengoptimalkan dan meningkatkan utilitas, kegunaan, dan fleksibilitas setiap kaki persegi,” ujar Hasier Larrea pendiri dan CEO Ori Living, dikutip dari Apartment Therapy.

Terbuat dari kayu maple ringan, tidur memiliki desain yang modern. Sofa built-in mampu menampung tiga orang dan juga dilengkapi dengan laci penyimpanan di bagian bawah.

Fitur lainnya termasuk kasur busa memori, meja kopi, lampu LED, dan outlet internal untuk mengisi daya hingga empat perangkat.

" Orang-orang mengharapkan lebih banyak ruang dan kami berusaha memaksimalkannya," kata Larrea.

2 dari 4 halaman

Lihat Videonya

© Dream

View this post on Instagram
A post shared by Ori (@ori_living)

3 dari 4 halaman

Intip Kasur Favorit Keluarga Kerajaan Inggris, Harganya Rp113 Juta

© Dream

Dream - Mungkin banyak orang penasaran seperti apa kamar tidur anggota keluarga kerajaan Inggris? Apakah memiliki kanopi tinggi dengan kain beludru menjuntai? Apakah ranjangnya begitu empuk dan bisa bikin terlelap?

Kita memang tidak mungkin melihat langsung ke dalam, tapi bisa memperkirakan kemewahannya. Hal ini bisa diketahui dari matras yang mereka gunakan. Rupanya, matras yang digunakan di istana Buckingham adalah matras bermerek Hypnos.

Hypnos sejak 1929 menerima Royal Warrant dari Raja George V. Sejak itu, Hypnos memasok tempat tidur untuk seluruh kastil dan rumah tangga kerajaan Inggis.

Hypnos di Istana Buckingham

(Foto: Instagram Hypno Beds)

Seperti istana Buckingham, kastil Windsor, istana St James, kastil Balmoral, kediaman Sandringham, Holyroodhouse, dan istana Kensington, yang merupakan tempat tinggal Pangeran William dan Kate Middleton.

4 dari 4 halaman

Gunakan Serat Alami

© Dream

Sudah 90 tahun Hypnos memenuhi kebutuhan alas tidur keluarga kerajaan Inggris. Matras Hypnos ini rupanya mengandalkan bahan serat alami dalam membuat matras dan perlengkapan tidur.

Dikutip dari House Beautiful, Hypnos dibuat menggunakan material serat alami yang ramah lingkungan. Serat tersebut bisa menyesuaikan dengan membantu mengatur suhu tubuh sepanjang malam.

Jahitan sampingnya selalu dikerjakan dengan tangan untuk kualitas dan kerapian. Penasaran berapa harganya?

Ternyata mulai dari US$4.789 hingga US$8.280 atau Rp65,5 juta hingga Rp113juta. Duh, mahalnya.