Ajaran Nabi Muhammad Agar Rumah Tangga Selalu Harmonis

Reporter : Mutia Nugraheni
Rabu, 22 Januari 2020 10:03
Ajaran Nabi Muhammad Agar Rumah Tangga Selalu Harmonis
Rasulullah mengajarkan berbagai cara agar rumah tangga tetap harmonis.

Dream - Rumah tangga yang hangat, harmonis, dilandasi dengan keimanan merupakan pintu menuju surga. Pengasuhan anak pun bisa berjalan baik jika rumah tangga yang dijalani berdasarkan ajaran-ajaran Islam.

Setelah menikah, untaian doa yang dilantunkan terdiri dari sakinah, mawaddah, warahmah yang artinya ketenangan, kasih sayang dan keberkahan. Untuk mewujudkannya, dibutuhkan usaha suami dan istri.

Salah satunya dengan meneladani sikap Nabi Muhammad saat berumah tangga. Dikutip dari BincangMuslimah, Rasulullah mengajarkan berbagai cara agar rumah tangga tetap harmonis sebagaimana yang dituliskan oleh Nizar Abzhah dalam karyanya Fi Bayt Ar-Rasul.

Seperti apa ajarannya? Yuk simak

 

 

 

 

 

1 dari 2 halaman

Komunikasi

Komunikasi © Dream

Pertama, menjalin dan menjaga komunikasi dengan baik kepada pasangan. Komunikasi merupakan bekal terbesar yang harus dimiliki oleh pasangan. Melalui komunikasi yang baik, aspirasi dan keinginan satu sama lain dapat tersalurkan dengan baik.

Pasangan suami istri hendaknya memiliki waktu khusus untuk saling berbicara dan berinteropeksi diri. Hal ini juga yang dilakukan Nabi Muhammad untuk menjaga komunikadi, yaitu bercengkerama dan bercakap-cakap dengan istrinya. Seperti yang diceritakan Ibnu Abbas:

“ Aku menginap di rumah bibiku, maimunah, (aku mendengar) Rasulullah berbincang-bincang dengan istrinya (maimunah) beberapa lama lalu beliau tidur. (H.R. Bukhari Muslim).

Kedua, mendengarkan saran. Meskipun Nabi Muhammad adalah pemimpin dalam rumah tangganya, akan tetapi hal itu tidak membuat beliau tidak mau mendengarkan aspirasi istri-istrinya. Beliau dalam suatu kesempatan justru memberikan kesempatan istrinya untuk memberikan dan beliau dengan antusias mendengarkan dan melaksanakan saran tersebut.

Adalah kisah pada perjanjian Hudaibiyah yang merugikan kaum muslim yang tidak diizinkan masuk ke Makkah untuk berhaji. Pada saat itu, Nabi memerintahkan ummat muslim untuk bertahallul dan menyembelih hewan kurban yag telah dibawanya.

Akan tetapi tidak ada yang menghiraukan beliau sampai beliau masuk ke tenda Ummu Salamah. Saat melihat kekesalan itu, Ummu Salamah kemudian memberikan saran sebagai berikut

" Wahai Nabi Allah, apakah engkau menyukai hal itu? Keluarlah tanpa mengucap satu kata pun kepada mereka sampai engkau menyembelih hewanmu dan memanggil mereka untuk mencukurmu" .

Atas saran dari Ummu Salamah tersebut, Nabi kemudian melaksanakannya dan ketika melihat apa yang dikerjakan Nabi, para sahabat pun mengikutinya.

 

2 dari 2 halaman

Sikap Romantis Nabi Muhammad

Sikap Romantis Nabi Muhammad © Dream

Ketiga, bersikap romantis. Nabi Muhammad SAW adalah pribadi yang romantis. Beliau memberikan panggilan khusus kepada Aisyah dengan julukan Humaira. Beliau juga minum dari gelas yang sama dengan Sayyidah ‘Aisyah tepat di tempat Sayyidah Aisyah menggunakan gelasnya. Juga mandi bersama sebagai salah satu bentuk keromantisan.

Keempat bersikap lemah lembut. Saat sedang marah pada Aisyah, Nabi Muhammad tetaplah bersikap lemah lembut. Kisah ini sangat masyhur ketika Abu Bakar masuk ke rumah rasul karena beliau mendengar putrinya bersuara keras di depan Nabi dan menegurnya secara langsung. Akan tetapi, Nabi Muhammad justru melarang Abu Bakar untuk memarahi putrinya dan berpesan

" Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya di antara orang mukmin yang paling mulia adalah yang paling baik akhlaknya dan paling lembut kepada keluarganya (istrinya) di antara kalian”. (H.R. Tirmudzi)" .

Selengkapnya baca di sini.

 

Beri Komentar