Dream - Pernah mendengar istilah burnout? Dikutip dari Kemkes.go.id, burnout syndrome menggambarkan kondisi saat seseorang merasa stres dan mengalami kelelahan ekstrem emosional dan fisik.
Burnout syndrome menggambarkan perasaan kegagalan dan kelesuan akibat tuntutan berlebihan pada seseorang sehingga terjadi level stres sudah mencapai titik puncak.
Bukan hanya terjadi pada mereka yang bekerja tapi juga ibu rumah tangga yang sehari-hari mengurus anak dan rumah. Menurut Irma Gustiana, seorang psikolog keluarga, burnout pada ibu biasanya ditandai dengan kelelahan secara fisik maupun mental yang ekstrem, kemudian adanya perasaan tidak mampu mengatasi tuntutan sehari-hari.
" Munculnya perasaan putus asa dalam hal pengasuhan terutama dan kehilangan minat terhadap aktivitas yang sebelumnya dilakukan serta menyenangkan. Tanda lainnya meliputan perubahan suasana hati, gangguan pada tidur, lalu juga peningkatan iritabilitas, mungkin jadi lebih gampang tersinggung," kata Irma dalam video yang diunggahnya di Instagram @ayankirma.
Kondisi burnout pada ibu juga bisa ditandai dengan adanya perubahan pada kebiasaan makan. Bisa jadi nafsu makan berkurang atau justru makan dengan sangat berlebihan sebagai kompensasi dari perasaan tidak aman.
Kondisi ini sedang dialami Sahabat Dream?
Jika iya, tak boleh didiamkan. Segera cari solusi untuk meredakannya. Irma mengungkap ada beberapa langkah yang bisa diambil. Pertama adalah sediakan waktu untuk merawat diri sendiri.
" Perlu untuk menjaga keseimbangan antara apa yang dikerjakan dan juga waktu untuk diri sendiri. Bisa juga melakukan pendelegasian tugas. Pastinya harus memprioritaskan kesehatan secara fisik. Ibu harus cukup tidur dan kemudian juga cukup nutrisinya serta minum air putih yang banyak," kata Irma.
Bila hal tersebut sudah dilakukan tapi level stres dan burnout tak kunjung mereda dan makin parah, jangan segan untuk mencari bantuan. Bisa konsultasi dengan psikolog atau psikiater.
" Segera mencari bantuan dari dokter atau juga dari profesional mental health, apakah itu psikolog atau psikiater untuk bisa memberikan bantuan lebih lanjut sehingga burnout ibu bisa teratasi dan ibu bisa menjalankan fungsi atau perannya sehari-hari dengan cukup baik," pesan Irma.