Cara Mudah Cegah Si Kecil Lakukan 'Gerakan Tutup Mulut'

Reporter : Cynthia Amanda Male
Senin, 4 November 2019 08:02
Cara Mudah Cegah Si Kecil Lakukan 'Gerakan Tutup Mulut'
Penting untuk membuat variasi menu dan membuat camilan kaya rasa untuk balita.

Dream - Saat anak di usia dini, terutama di rentang 0 hingga 5 tahun nutrisi anak harus jadi perhatian utama. Pemberian makanan pendamping ASI jadi hal yang sangat krusial. Hal ini karena nutrisi anak akan sangat berdampak pada perkembangan dan pertumbuhan di masa mendatang.

Pastikan menu pendamping ASI mengandung gizi lengkap, berupa karbohidrat, vitamin, mineral, zat besi serta berbagai nutrisi lainnya. Jangan hanya memberikan sayur dan buah, tapi juga makanan kaya lemak seperti daging, ikan atau hidangan laut.

" Pemberiannya harus mencukupi tambahan kalori, protein, vitamin A dan zat besi. Diberikan secara responsif dan terjadwal supaya di jam tertentu anak akan merasa lapar. Jangan lupa juga kemanan dan kebersihan asupannya,” ujar Saptawati Bardosono, seorang profesor Gizi Medik di Kota Kasablanka, beberapa waktu lalu.

Makanan pendamping ASI (MPASI) mulai diberikan pada usia 6 bulan. Nah, pada usia 6-8 bulan, bayi mulai belajar mencerna makanan padat. Awalnya bisa diberikan bubur halus, tapi lama-kelamaan naikan teksturnya.

“ Jadi nggak bisa sepadat nasi. Harus yang lumat dan selanjutnya boleh dikasih yang lebih kasar," ujar Saptawati.

 

1 dari 5 halaman

Berikan menu keluarga

Berikan menu keluarga © Dream

Setelah mencapai usia 1 tahun, anak sudah bisa diberi makanan keluarga, walaupun porsinya tidak terlalu banyak. Coba berikan sekitar 2 sendok makan dan secara bertahap.

" Tidak usah banyak, cukup 2 sendok makan. Berikan secara bertahap sampai setengah mangkuk dengan konsistensi yang berbeda,” saran Saptawati.

Jangan lupa untuk membuat menu yang bervariasi. Padukan dengan camilan. Bayi dianjurkan menerima asupan 3 kali untuk makanan utama dan 2 kali makanan selingan. 

Hal tersebut agar anak tak mudah bosan. Saat bosan dengan menu yang sama, biasanya anak melakukan gerakan tutup mulut dan menolak apapun yang diberikan ibu.

“ Tambahkan topping berbagai rasa supaya anak merekam berbagai rasa. Kalau sudah bisa makan mandiri, dia akan mau makan berbagai macam. Jadi nggak akan ada gerakan tutup mulut," ungkap Saptawati.

 

2 dari 5 halaman

Bertahap

Bertahap © Dream

Pemberian asupan juga harus dilakukan secara bertahap untuk mengenal beragam rasa. Jika anak kurang menyukai rasanya, orangtua bisa mencoba lagi dengan porsi sedikit selama tidak alergi.

" Yang pasti dikenali sama beras karena itu adalah makanan pokok di Indonesia. Jangan lupa memenuhi kebutuhan protein hewani dan nabati. Lengkapi kandungan zat besi, seng dan kalsium,” pungkasnya.

3 dari 5 halaman

MPASI Diberikan Saat Bayi Berusia 6 Bulan, Ini Alasannya

MPASI Diberikan Saat Bayi Berusia 6 Bulan, Ini Alasannya © Dream

Dream - Air susu ibu (ASI) jadi asupan utama bayi sejak dilahirkan hingga berusia 6 bulan. Bisa berbahaya jika memberikan makanan lunak apalagi padat pada bayi yang masih berusia di bawah 6 bulan. Hal ini tentu bukan tanpa alasan.

Sistem pencernaan bayi pada usia 0 hingga 6 belum terbentuk dengan baik. Jika diberikan makanan maka saluran pencernaan akan bekerja ekstra keras. Akibatnya makanan tidak tercerna dengan sempurna dan bisa muncul masalah sembelit.

Selain itu, sistem kekebalan usus bayi belum sempurna sehingga enzim yang berfungsi melapisi protein makanan pemicu alergi belum cukup diproduksi. Akibatnya protein yang masuk ke dalam sel-sel usus malah merangsang reaksi alergi dan intoleransi.

 

4 dari 5 halaman

Sistem Pencernaan

Sistem Pencernaan © Dream

Baru saat usia 6 bulan, sistem pencernaan bayi terbentuk sempurna. Pankreasnya sudah berkembang dengan baik sehingga mampu mengolah, mencerna, serta menyerap protein lemak dan karbohidrat dari bahan makanan lain selain ASI.

Ginjal juga telah berkembang dengan baik dan mampu mengeluarkan produk sisa metabolisme termasuk dari bahan pangan tinggi protein seperti daging. Sistem saraf dan oramotor juga baru berkembang. Dari hanya mengisap menjadi menggigit.

 

5 dari 5 halaman

Oral Motorik

Oral Motorik © Dream

Kemampuan mengontrol lidah juga meningkat. Seiring dengan itu gigi geligi mulai tumbuh. Bayi juga mulai belajar mengunyah dan menelan sehingga risiko tersedak pun berkurang signifikan. Begitu juga kemampuan motorik kasarnya.

Bayi sudah bisa dalam posisi duduk saat makan. Ia juga mulai meraih benda dan memasukkannya ke dalam mulut. Hal ini sangat berguna untuk mulai mengenalkan aneka rasa dan tekstur makanan baru kepadanya.

Sumber: Buku Jurnal Program Nutritalk

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More