Cenderung Tertutup, Sebenarnya Anak Remaja Butuh Perhatian Lebih

Reporter : Mutia Nugraheni
Minggu, 27 Februari 2022 10:32
Cenderung Tertutup, Sebenarnya Anak Remaja Butuh Perhatian Lebih
Ketahui tanda-tanda saat anak butuh lebih banyak perhatian.

Dream - Sikap remaja memang cenderung sulit dipahami orangtua. Salah satu yang sering dilakukannya adalah menarik diri dan tertutup. Mereka lebih suka menghabiskan dengan teman-temannya.

Orangtua pun kadang menganggap anak remaja sudah mulai besar dan tak membutuhkan perhatian besar. Anggapan ini tak sepenuhnya benar. Justru ada masa di mana remaja membutuhkan perhatian yang lebih dan pendampingan.

“ Di masa transisi, ini banyak remaja yang mengeksplorasi banyak hal dan mencari identitas dirinya,” ujar Ikhsan Bella Persada, seorang psikolog dikutip dari KlikDokter.

Menurutnya, remaha memang banyak menghabiskan waktu bersama teman-temannya. Itu sebabnya, pengaruh lingkungan pertemanan sangat berpengaruh pada anak remaja.

“ Nah, agar tidak terjerumus dalam pergaulan dan perilaku yang salah, orang tua perlu dan wajib memberikan perhatian yang lebih besar,” ujar dia.

 

1 dari 6 halaman

Tanda Anak Remaja Butuh Perhatian Lebih

Tanda Anak Remaja Butuh Perhatian Lebih © Dream

Selain untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, memberikan perhatian juga bertujuan agar remaja tetap merasakan kasih sayang dari orangtua. Setiap anak, dalam rentang usia berapa pun, pada dasarnya selalu membutuhkan perhatian dari orang tuanya.

Akan tetapi, jika anak remaja Anda menampakkan tanda-tanda di bawah ini, artinya dia sedang membutuhkan perhatian lebih:

Menunjukan Perilaku Memberontak
Ciri-ciri anak yang membutuhkan perhatian orangtua adalah sering memberontak. Karena tidak merasa diperhatikan dan dianggap, anak jadi bersikap tak acuh pada setiap ucapan yang keluar dari mulut orangtua. Akibatnya, anak suka membantah, melawan, dan memberontak.

Anak Lebih Nyaman Pergi ke Luar
“ Karena kurang perhatian, anak jadi merasa lebih nyaman pergi nongkrong dan berada di luar rumah. Jika hal ini dibiarkan dalam jangka waktu yang lama, bukan tak mungkin anak jadi minggat dan memilih untuk tinggal sendiri tanpa bantuan dari orang tua,” kata Ikhsan.

2 dari 6 halaman

Perhatikan Juga Tanda Ini

Perhatikan Juga Tanda Ini © Dream

Anak Nyaman dengan Teman-temannya
Anak yang butuh perhatian juga lebih senang menghabiskan waktu bersama teman-temannya ketimbang bersama orang tua. Misalnya, anak lebih sering menghabiskan waktu di rumah teman ketimbang rumahnya sendiri. Bahkan di waktu libur pun, mereka akan memilih bermain dengan teman-teman ketimbang orangtuanya.

Punya Emosi Tidak Stabil
Ciri-ciri remaja kurang perhatian berikutnya adalah memiliki emosi yang tidak stabil. Mereka jadi cepat marah dan jauh lebih sensitif ketimbang anak-anak yang cukup perhatian.

Penjelasan selengkapnya baca di sini.

3 dari 6 halaman

Cara Jitu Biar Ayah Tak Kesulitan Komunikasi dengan Putri Remajanya

Cara Jitu Biar Ayah Tak Kesulitan Komunikasi dengan Putri Remajanya © Dream

Dream - Masa remaja bisa menjadi masa yang sulit bagi ayah dan anak perempuan. Ketika gadis kecil tumbuh menjadi wanita muda, mungkin sulit bagi ayah untuk mencari tahu bagaimana cara 'masuk' ke dunia mereka.

Dalam momen ini, seringkali ayah jadi sosok yang galak, kaku dan tak mau berkompromi. Alasannya, tentu saja untuk melindungi putri kesayangan mereka. Sayangnya hal ini justru membuat hubungan keduanya malah merenggang.

“ Sebagai orang tua, peran kita berubah dari waktu ke waktu. Ketika anak perempuan masih balita, tugas kita adalah melindungi mereka secara fisik dan emosional, tetapi seiring bertambahnya usia kita harus mengambil lebih banyak peran sebagai 'konsultan'," kata Jerry Bubrick, PhD, psikolog klinis di Child Mind Institute, dikutip dari Child Mind.

Konsisten menjaga komunikasi tetap baik di momen transisi anak perempuan ke usia remaja memang sangat menantang dan menguras emosi bagi para ayah. Untuk tetap berjalan dengan baik, coba lakukan beberapa hal berikut, yang sangat direkomendasikan para psikolog anak.

 

4 dari 6 halaman

1. Jadilah pendengar yang baik

1. Jadilah pendengar yang baik © Dream

Ketika anak-anak masih kecil, penting untuk menjadi selalu memberi tahu, seperti " Jangan lari!" , " Jangan sentuh air panas" , " Tak boleh bicara dengan orang asing" .

Saat anak perempuan mulai remaja, hal itu tak bisa diterapkan. Pemikirannya mulai kritis, mereka punya argumentasi sendiri dan mulai mencari lebih banyak kebebasan.

“ Daripada membuat keputusan untuk mereka, coba untuk membimbingnya untuk membuat keputusan yang cerdas bagi diri mereka sendiri," kata Bubrick.

Membicarakan masalah bersama, alih-alih hanya memberikan solusi. Buka diskusi, ini akan membantu putri kesayangan merasa lebih nyaman datang kepada ayahnya saat ia ada masalah. Hal ini juga akan membantu anak keterampilan berpikir kritis yang sangat penting dan bakal dia gunakan sepanjang hidupnya.

 

5 dari 6 halaman

2. Diskusikan, jangan hanya mendikte

2. Diskusikan, jangan hanya mendikte © Dream

Mengambil komunikasi yang tidak terlalu otoriter tidak berarti melepaskan semua aturan. Selalu sediakan ruang untuk diskusi dan negosiasi. Ini memberi anak-anak kesempatan untuk mengatakan apa yang paling penting bagi mereka, sehingga mereka memiliki dukungan.

“ Ketika diskusi dibuka berarti kita berusaha memahami anak, begitu pun anak akan menyiapkan argumentasinya. Dari sini kita bisa berbagi pengalaman dan memberi bimbingan, bukan perintah yang kaku," ujara Bubrick.

 

6 dari 6 halaman

3. Jangan pelit pujian

3. Jangan pelit pujian © Dream

Ketika anak perempuan sedang dalam masa remaja, masalah yang kerap dihadapinya adalah masalah kepercayaan diri. Terutama dalam hal penampilan. Saat anak perempuan tumbuh dewasa, ibu cenderung memimpin dalam percakapan pribadi dan menawarkan dukungan dan dorongan, dan ayah cenderung jadi penonton.

Sebaiknya, ayah lebih proaktif, terutama dalam melontarkan pujian. Misalnya saat anak berpakaian dengan warna cerah, saat hasil ulangannya bagus, atau ketika ia membuat masakan, lontarkan pujian. Ini akan sangat berdampak pada rasa percaya dirinya.

4. Biarkan anak yang memimpin

Obrolan singkat dalam perjalanan ke atau dari sekolah memang menyenangkan, tetapi untuk benar-benar menjalin hubungan, ayah juga perlu terlibat dengan hal-hal yang dia minati.

Menunjukkan minat pada hal-hal yang remaja putri sukai tidak harus rumit. Sesederhana mendengarkan musik favoritnya bersama, menonton pertunjukan bersamanya, atau pergi bersepeda bersama.

" Hal terpenting adalah dengan membiarkan dia memimpin, komunikasikan bahwa ayah menghargai minatnya. Hal ini akan membuat remaja perempuan anak merasa sangat dimengerti dan dihargai. Pada akhirnya, komunikasi pun jadi lebih baik dan lancar," ungkap Burbick.

Beri Komentar