Curhat Ibu yang Alami Bell's Palsy Saat Hamil

Reporter : Mutia Nugraheni
Selasa, 31 Mei 2022 14:12
Curhat Ibu yang Alami Bell's Palsy Saat Hamil
Ibu hamil ternyata memiliki risiko yang lebih tinggi terserang bell's palsy.

Dream - Wajah kaku mendadak atau mengalami lumpuh sebagian, tentunya menimbulkan kepanikan. Hal ini merupakan gangguan bell's palsy yaitu kelumpuhan atau kelemahan dari saraf spasialis (wajah) perifer yang terjadi secara akut (mendadak) dan mengenai salah satu sisi wajah.

“ Gangguan pada bell’s palsy terjadi pada saraf yang terjadi di belakang telinga yang berhubungan dengan bagian wajah, sehingga gangguan pada bagian ini berpengaruh pada wajah,” kata dr. Dwi Hanny Febrina, Sp.S, sesialis Saraf RS EMC Cikarang, dikutip dari EMC.id.

Ia mengungkap bahwa sampai saat ini penyebab bell’s palsy masih belum diketahui dengan pasti (idiopathic). Hanya saja, ada lima teori yang berkembang mengenai penyebabnya yaitu gangguan pembuluh darah, virus, genetik (herediter), imunologi (kekebalan tubuh), dan bakteri. Virus menjadi kemungkinan yang paling menonjol meski belum bisa dipastikan secara medis.

Kondisi ini bisa terjadi pada siapa pun, termasuk ibu hamil. Faktanya, ibu hamil berisiko tinggi mengalaminya, terutama ketika kehamilan memasuki trimester ketiga.

Seperti yang dialami Lauren Anderson, pemilik akun TikTok @laurensk9home yang membagikan pengalamannya mengalami bell's palsy saat tengah hamil besar. Usia kehamilannya sudah mencapai 38 minggu.

Lauren

" Kehamilanku nyaris 39 minggu dan tak memiliki kontrol pada wajah sebelah kanan. Sangat sulit untuk makan atau minum dan melakukan segalanya," ujar Lauren.

 

1 dari 4 halaman

Banyak Ibu Hamil yang Mengalaminya

Banyak Ibu Hamil yang Mengalaminya © Dream

Video yang diunggah Lauren tersebut viral di TikTok dan banyak dikomentari oleh para ibu hamil yang juga mengalami hal tersebut. Bukan hanya saat hamil, tapi juga setelah melahirkan.

" Itu terjadi ketika aku hamil anak pertama di usia 37 minggu. Terjadi sekitar 6 bulan dan setelahnya kembali normal, kirim peluk untukmu," tulis salah satu komentar.

" Aku juga mengalaminya! 10 hari setelah melahirkan! Tuhan, aku tak percaya aku juga menemukan orang yang mengalami sepertiku. Sudah mengalami ini selama 6 bulan dan belum pulih 100 persen," komentar lainnya.

Dikutip dari HaloDoc, saat hamil, wanita cenderung akan mengalami perubahan pada bentuk tubuh, serta perubahan hormon cairan yang ada di dalam tubuh dan imunitas. Perubahan-perubahan itu yang diduga berkaitan dengan risiko bell’s palsy.

2 dari 4 halaman

Keputihan Saat Hamil, Ketahui Saat Pertanda Bahaya

Keputihan Saat Hamil, Ketahui Saat Pertanda Bahaya © Dream

Dream - Beberapa ibu hamil mengalami keputihan lebih sering dari sebelumnya. Hal ini tentunya memunculkan kekhawatiran. Bukan hanya bagi kesehatan ibu tapi juga kondisi janin.

Keputihan, dikutip dari KlikDokter, dapat digolongkan menjadi dua yaitu keputihan normal dan abnormal. Pada keputihan normal, kondisi ini terjadi akibat perubahan hormon di dalam tubuh wanita. Sedangkan pada keputihan abnormal, kondisi ini biasanya terjadi akibat infeksi atau masalah medis lainnya.

Terkait bahaya keputihan saat hamil, memang benar bahwa kondisi tersebut bisa saja mengancam kesehatan janin. Kondisi ini bisa terjadi jika ibu hamil mengalami keputihan abnormal akibat suatu penyakit.

Berikut ini adalah penyebab keputihan saat hamil yang bisa berbahaya dan mengancam kesehatan janin dalam kandungan:

1. Keputihan Akibat Infeksi Jamur
Seorang wanita mengalami peningkatan hormon estrogen saat hamil. Di satu sisi, hal ini diperlukan agar tumbuh kembang janin terjaga dengan baik. Di sisi lain, gejolak hormon estrogen juga menyebabkan keputihan saat hamil.

Diketahui bahwa kadar hormon estrogen yang tinggi dapat mengubah derajat keasaman vagina, sehingga jamur yang secara normal ada di bagian tersebut bertumbuh berlebihan.

Alhasil, keputihan pada ibu hamil yang terjadi akibat infeksi jamur Candida albicans tidak bisa dihindari. Keputihan akibat infeksi jamur memiliki ciri sebagai berikut:
- Cairan vagina yang keluar menggumpal seperti keju.
- Keputihan disertai kemerahan dan rasa gatal.
- Terasa panas hingga perih pada vagina.
- Rasa nyeri ketika berkemih atau berhubungan intim.

Meski terjadi saat hamil, keputihan akibat infeksi jamur tidak berbahaya bagi janin. Ini karena infeksinya hanya bersifat lokal (di vagina), dan tidak akan naik ke arah rahim ataupun memicu keguguran hingga persalinan prematur. Keputihan akibat jamur murni hanya menimbulkan iritasi dan rasa tidak nyaman pada area kewanitaan.

 

3 dari 4 halaman

2. Keputihan Akibat Infeksi Bakteri

2. Keputihan Akibat Infeksi Bakteri © Dream

Vaginosis bakterialis merupakan suatu kondisi ketika terjadi pertumbuhan bakteri secara berlebihan pada vagina dan bisa jadi salah satu penyebab keputihan saat hamil. Kondisi ini umumnya terjadi akibat bakteri Gardnerella vaginalis.

Meski begitu, vaginosis bakterialis juga bisa terjadi akibat bakteri lain, seperti Lactobacillus, Prevotella, Mycoplasma hominis, Streptococcus viridans, dan Ureaplasma urealyticum. Beberapa ciri keputihan akibat bakterial vaginosis, antara lain:
- Bau amis pada vagina, terlebih saat berhubungan seksual
- Gatal pada vagina
- Keputihan berwarna abu-abu
- Kemerahan di sekitar bibir vagina
- Nyeri atau terdapat sensasi terbakar saat berkemih

Adanya bakterial vaginosis pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur, khususnya jika tidak ditangani dengan baik. Selain itu, kondisi tersebut juga bisa menyebar hingga ke rongga panggul dan menyebabkan Pelvic Inflammatory Disease (PID).

 

4 dari 4 halaman

3. Trikomoniasis

3. Trikomoniasis © Dream

Trikomoniasis merupakan salah satu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Bahaya keputihan saat hamil akibat trikomoniasis adalah meningkatkan risiko kelahiran prematur, bayi berat lahir rendah (BBLR), dan bayi rentan terinfeksi parasit tersebut saat lahir.

Gejala trikomoniasis yang bisa muncul pada wanita hamil, antara lain:
- Keputihan berbau busuk
- Carian keputihan berbusa dan berwarna kuning kehijauan
- Gatal dan kemerahan di sekitar vagina.
- Nyeri saat berkemih dan berhubungan seksual

Penjelasan selengkapnya baca di sini.

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More