Curhatan Nikita Willy Tak Sadar Menangis Saat Hadapi Putranya

Curhatan Nikita Willy Tak Sadar Menangis Saat Hadapi Putranya

© Dream

© Dream

Dream - Nikita Willy sejak melahirkan putra pertamanya, Issa Xander Djokosoetono, memutuskan untuk tidak menggunakan jasa baby sitter. Ia ingin sepenuhnya mengurus sang putra dan dibantu oleh keluarganya.

© Dream

Bersama sang suami, Indra Priawan, ia memang cukup kompak dalam mengasuh Issa. Mereka terbiasa jadi 'tim' sejak menyiapkan kelahiran Issa di AS, di mana tak ada banyak bantuan. Sebagai ibu, Niki juga dikenal sebagai sosok yang menerapkan gentle parenting.

© Dream

Lewat media sosial miliknya, Niki kerap berbagi tips mengurus putranya dengan konsep dan prinsip gentle parenting, yaitu
pola asuh anak yang mengedepankan komunikasi, kolaborasi, tanpa menekan, menyalahkan, atau menghukum jika perilaku anak tidak sesuai dengan keinginan.

© Dream

Tak dipungkiri kadang kala sebagai ibu, emosi begitu terkuras. Terutama ketika ibu merasa sedang kelelahan dan harus menghadapi anak yang tantrum atau mengamuk. Nikita Willy pun juga mengalaminya, bahkan sampai menangis.

© Dream

Hal tersebut diungkapkan Niki di Instagramnya @nikitawillyofficial94. Ia bercerita kalau dirinya saat itu sepulang dari aktivitas dan menghadapi Issa yang  tantrum.

© Dream

" Issa tantrum cukup lama, ya seperti toddler pada umumnya dia mencoba mengekspresikan kemarahannya dan rasa frustasinya ketika dia tidak mendapatkan hal yang dia mau," tulis Niki.

© Dream

Setelah Issa tidur Niki merasa dirinya begitu kelelahan. Ia merasa energinya sangat terkuras. Sampai tak sadar kalau dirinya memangis.

" Tanpa sadar tiba-tiba aku menangis, karena aku merasa drained (energi terkuras)," ungkap Niki.

© Dream

Situasi tersebut membuat Niki tersadar kalau hal yang dialaminya berarti dirinya harus belajar mengelola emosi dengan baik.  " Ketika anak belajar untuk mengatur emosi mereka, kita pun juga sedang belajar menghadapinya dan menjadi yang terbaik untuknya," ungkap Niki.

© Dream

Kondisi tersebut bagi Niki buakan berarti dirinya gagal atau tak bisa mengelola emosi. Sebaliknya, menangis di momen tersebut membuatnya menerima kondisi emosinya dengan baik.

" Bukan karena kita lemah atau kita gagal, tapi kita sedang menghormati perasaan kita sendiri," ungkapnya.