Anak Diare/ Foto: Shutterstock
Dream - Akhir tahun banyak keluarga menghabiskan waktu untuk liburan bersama. Tentunya dengan membawa anak-anak demi menghibur mereka. Bisa pergi ke luar kota atau ke luar negeri.
Selama perjalanan jauh, baik lewat darat, laut maupun udara, biasanya waktu makan cenderung berantakan. Menu yang disantap pun seadanya. Kebersihan pun kadang tak terjamin. Hal ini membuat anak sangat berisiko mengalami diare.
Buang air besar berkali-kali, muntah hingga badan lemas. Diare sendiri merupakan pertanda adanya sesuatu yang membahayakan pada saluran cerna anak, dan usus akan berusaha mengeluarkan kuman tersebut.
Dokter Frieda Handayani, Sp.A(K) lewat akun Instagramnya @frieda.handayani, menjelaskan penyebaran diare biasa terjadi melalui infeksi (kuman penyakit) seperti bakteri, virus, dan parasit.
" Biasanya menyebar melalui makanan/minuman yang tercemar atau kontak langsung dengan tinja penderita. Penyebaran bisa juga terjadi karena menurunnya daya tahan tubuh yang disebabkan kurangnya asupan ASI pada bayi sampai 2 tahun atau lebih," ungkapnya.
Anak bisa dikatakan diare jika buang air besar lebih dari 3 kali dalam sehari dan kotorannya cair. Kadang disertai muntah dan terkadang tidak. Sebelum panik membawa anak ke rumah sakit, ada perawatan pertama yang bisa dilakukan.

" Beri minum dan makan, minuman seperti jus buah segar, air kelapa, atau air putih bisa menggantikan cairan yang terbuang saat BAB (buang air besar)," kata dr. Frieda.
Jika anak muntah, sebaiknya tunggu hingga 10 menit, kemudian mulai lagi memberinya minum secara perlahan, lakukan sedikit demi sedikit. Makanan tetap perlu diberikan pada anak yang sedang diare, meskipun anak menolak.
Dokter Frieda juga meminta orangtua untuk terus mengupayakan agar anak mau makan sedikit tapi sesering mungkin. Hal ini untuk memberikan energi yang surut ketika anak diare, agar anak tidak kehilangan berat badan berlebihan.
" Berikan makanan yang lunak; bubur nasi, bubur kacang hijau, ikan atau daging yang dimasak hingga lembut," pesannya.
Bila kondisi diare terus terjadi selama lebih dari 2 hari, mengeluarkan feses cair beberapa kali dalam 1 jam, dan feses bercampur darah, segera ke dokter. Jika dibiarkan anak bisa mengalami dehidrasi parah.
Dream - Salah satu keluhan yang sering terjadi pada anak-anak adalah sakit perut. Pada anak yang sudah lancar bicara, mereka bisa dengan mudah memberi tahu orangtua kalau mengalami sakit di area perut.
Jika mendengar si kecil mengeluh hal ini jangan menganggapnya sepele. Bisa jadi terdapat masalah serius di pencernaannya yang butuh pemeriksaan medis. Biasanya terjadi kram di perut si kecil, kembung atau perih. Kadang anak sampai merasa lemas dan kehilangan nafsu makan.

" Terkait masalah pencernaan, perhatikan kebiaasaan buang air besar anak Anda. Jika tak buang air besar selama dua hari bisa jadi ia mengalami konstipasi. Hal inilah yang membuat anak kesakitan. Konstipasi merupakan kasus yang paling sering memicu nyeri hebat pada perut anak," ujar Dan Thomas, MD, seorang pediatric gastroenterologist di Childrens Hospital Los Angeles, dikutip dari WebMD.
Masalah konstipasi pada anak sering terjadi karena anak kurang mengonsumsi makanan kaya serat, seperti sayur dan buah. Terutama pada anak yang mulai pilih-pilih makanan.
" Anak biasanya lebih suka makanan garing seperti keripik, roti, biskuit yang sangat kaya tepung dan level seratnya rendah. Ini membuat mereka konstipasi, minuman manis bergula tinggi juga sebaiknya dihindari. Berikan jus buah alami, smoothies atau yogurt tawar yang sangat baik untuk pencernaannya," ujar Thomas.
Pemicu lain anak mengalami sakit perut adalah gastroesophageal reflux. Yaitu zat asam lambung naik dan membuat dadanya panas dan menjadi sangat rewel serta sulit tidur. Untuk mengetahuinya, segera periksakan diri ke dokter.
Nyeri perut anak yang serius juga bisa disebabkan oleh adanya luka di sistem pencernaan. Biasanya ditandai dengan kesakitan saat tengah malam ketika perutnya kosong, muntah dan muncul bercak darah di muntah si kecil.
" Jika nyeri perut disertai muntah, demam dan dehidrasi, jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter. Masalah pencernaan bisa fatal apabila tak ditangani dengan segera karena akan sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak," ungkap Thomas.
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini


Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics

IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu