Dokter Tan Ungkap 3 Hal 'Haram' untuk Bayi saat MPASI tapi Lazim di Indonesia

Reporter : Editor Dream.co.id
Minggu, 26 November 2023 10:19
Dokter Tan Ungkap 3 Hal 'Haram' untuk Bayi saat MPASI tapi Lazim di Indonesia
Ada beberapa makanan yang di Indonesia sering diiberikan ketika pemberian MPASI yang sebenarnya bisa berbahaya.

1 dari 12 halaman

Dokter Tan Ungkap 3 Hal yang 'Haram' untuk Bayi saat MPASI tapi Lazim di Indonesia

Dokter Tan Ungkap 3 Hal yang 'Haram' untuk Bayi saat MPASI tapi Lazim di Indonesia © Dokter Tan Ungkap 3 Hal yang 'Haram' untuk Bayi saat MPASI tapi Lazim di Indonesia Shutterstock

2 dari 12 halaman

© Dokter Tan Ungkap 3 Hal 'Haram' untuk Bayi saat MPASI tapi Lazim di Indonesia Instagram @drtanshotyen

Dream - Sosok DR. dr. Tan Shot Yen,M.hum atau akrab disapa dokter Tan, selama ini begitu aktif memberikan edukasi nutrisi pada masyarakat Indonesia. Terutama pada para orangtua agar anaknya tidak mengalami masalah gizi, tumbuh kembang dan stunting.

3 dari 12 halaman

© Dokter Tan Ungkap 3 Hal 'Haram' untuk Bayi saat MPASI tapi Lazim di Indonesia Shutterstock

Ahli nutrisi tersebut selalu menyoroti pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) yang mulai diberikan pada bayi berusia 6 bulan ke atas. Menurutnya ada beberapa kebiasaan dan makanan yang di Indonesia sering dilakukan ketika pemberian MPASI yang sebenarnya bisa berbahaya.

4 dari 12 halaman

© Dokter Tan Ungkap 3 Hal yang 'Haram' untuk Bayi saat MPASI tapi Lazim di Indonesia Shutterstock

Hal tersebut membuat pemberian MPASI tidak tepat, penyerapan gizi tak optimal dan bisa berdampak jangka panjang terhadap tumbuh kembang anak serta kesehatannya di masa mendatang.

5 dari 12 halaman

© Dokter Tan Ungkap 3 Hal 'Haram' untuk Bayi saat MPASI tapi Lazim di Indonesia Shutterstock

" Memberi makan anak itu kuncinya adalah fokus di 3 hal: makanannya, anaknya dan CARA pemberian makan anaknya. Makanan harus benar kualitas dan kuantitasnya," ungkap dr. Tan dalam Instagramnya @drtanshotyen.

6 dari 12 halaman

Ia pun mengungkap tiga hal yang lazim di Indonesia yang sebenarnya 'haram' dilakukan saat pemberian MPASI pada bayi karena bisa berbahaya bagi kesehatan anak.

Apa saja?

7 dari 12 halaman

1.  Wadah Plastik Biasa

1.  Wadah Plastik Biasa © Dokter Tan Ungkap 3 Hal 'Haram' untuk Bayi saat MPASI tapi Lazim di Indonesia Instagram @drtanshotyen

Selama ini saat memberikan makanan untuk bayi orangtua sering menggunakan alat makan plastik. Baik piring, gelas, sendok, mangkuk dan sebagainya. Hal ini lantaran plastik bertekstur lembut dan tidak mudah hancur ketika dilempar atau dibanting anak.

8 dari 12 halaman

© Dokter Tan Ungkap 3 Hal 'Haram' untuk Bayi saat MPASI tapi Lazim di Indonesia Shutterstock

Menurut dr. Tan, plastik bukan wadah ramah pangan. Penggunaannya akan menimbulkan risiko kontaminasi senyawa bahaya dan tidak higienis. Termasuk
adanya kemungkinan mikroplastik tertelan bayi. Bila memang menggunakannya cari yang berlogo BPA (bisphenol A) free.

9 dari 12 halaman

2. Pindang Keranjang

2. Pindang Keranjang © Dokter Tan Ungkap 3 Hal 'Haram' untuk Bayi saat MPASI tapi Lazim di Indonesia shutterstock

Ikan pindang termasuk jenis panganan laut yang banyak di jual di pasar. Rasanya gurih dan harganya juga sangat terjangkau. Menurut dr. Tan, sebaiknya bayi, anak balita bahkan orang dewasa tak mengonsumsinya. Mengapa?

10 dari 12 halaman

© Dokter Tan Ungkap 3 Hal 'Haram' untuk Bayi saat MPASI tapi Lazim di Indonesia shutterstock

" Ini bukan makan ikan tapi awetan, bukan ikan segar, risiko busuk atau tinggi garam. Buat orang dewasa saja tidak sehat, (mengandung-red) nitrosamin sebagai salah satu senyawa karsinogen (penyebab kanker-red)," ungkap dr. Tan.

11 dari 12 halaman

3. Telur Asin

3. Telur Asin © Dokter Tan Ungkap 3 Hal 'Haram' untuk Bayi saat MPASI tapi Lazim di Indonesia Shutterstock

Satu lagi yang juga sebaiknya tak diberikan pada bayi dan nak-anak, bahkan orang dewasa adalah telur asin. Rasanya memang enak dan gurih, tapi bisa berbahaya bagi kesehatan.

12 dari 12 halaman

© Dokter Tan Ungkap 3 Hal 'Haram' untuk Bayi saat MPASI tapi Lazim di Indonesia Shutterstock

" Kadar garam tinggi, kebiasaan pangan asin dibawa hingga dewasa. Ginjal anak tidak siap mengelola pangan bergaram tinggi," tulis dr. Tan.

Menurutnya lebih baik mengonsumsi telur segar. Misalnya telur ayam atau telur bebek yang direbus.

Beri Komentar