Fakta-fakta Pemakaian Vape pada Anak Remaja, Bisa Ganggu Perkembangan Otak

Reporter : Editor Dream.co.id
Rabu, 10 Januari 2024 16:12
Fakta-fakta Pemakaian Vape pada Anak Remaja, Bisa Ganggu Perkembangan Otak
Penggunaannya begitu masif di kalangan remaja, WHO bahkan sudah mengeluarkan pelarangan penggunaan.

1 dari 11 halaman

Fakta-fakta Pemakaian Vape pada Anak Remaja, Bisa Ganggu Perkembangan Otak

Fakta-fakta Pemakaian Vape pada Anak Remaja, Bisa Ganggu Perkembangan Otak © Fakta-fakta Pemakaian Vape pada Anak Remaja, Bisa Ganggu Perkembangan Otak shutterstock

2 dari 11 halaman

© Vape Termasuk Ilegal di Singapura, Turis yang Bawa Didenda Rp23 Juta 2023 maverick

Dream - Penggunaan vape di kalangan anak usia remaja kini semakin populer. Tampilan rokok elektrik ini memang sangat menarik, kecil, mudah disembunyikan, banyak pilihan warna dan rasa. 

3 dari 11 halaman

© Why you should quit vaping. 2023 maverick

Hal tersebut membuat rokok elektrik ini begitu digemari remaja. Satu lagi yang membuat rokok ini jadi begitu masif penggunaannya karena banyak yang menganggap kalau lebih sehat dan aman dibandingkan dengan rokok biasa. 

4 dari 11 halaman

Faktanya, tak demikian. Badan Kesehatan Dunia (WHO) bahkan meminta seluruh negara untuk melarang penggunakan rokok elektrik dengan perasa. Hingga kini ada 34 negara di dunia yang melarang penggunaan vape, seperti Thailand, Singapuran, Brasil, India dan Iran.


5 dari 11 halaman

Tentunya karena penggunaan vape/ rokok elektrik memunculkan sederet masalah kesehatan serius, terutama pada remaja yang masih dalam tahapan tumbuh kembang. Berikut efek buruk vape yang bisa muncul jika digunakan oleh anak remaja.  

6 dari 11 halaman

1. Bahaya Kimiawi dalam Vape

1. Bahaya Kimiawi dalam Vape © Fakta-fakta Pemakaian Vape pada Anak Remaja, Bisa Ganggu Perkembangan Otak shutterstock

Dikutip dari Kemkes.go.id vape mengandung berbagai bahan kimia yang berpotensi membahayakan. Salah satu contoh adalah diacetyl, yang sering digunakan untuk memberikan rasa mentega pada uap. 

7 dari 11 halaman

Diacetyl terkait erat dengan penyakit paru-paru yang serius, seperti bronkiolitis obliterans, yang dikenal juga sebagai " popcorn lung" . Selain itu, ketika cairan vape dipanaskan, proses ini dapat menghasilkan aldehida seperti formaldehida yang bersifat karsinogenik atau dapat memicu penyakit kanker.

Tingkat karsinogen pada vape memang lebih rendah dibandingkan dengan rokok konvensional, tapi risiko kesehatan tetap ada terutama dengan penggunaan jangka panjang

8 dari 11 halaman

2. Ganggu Perkembangan Otak

2. Ganggu Perkembangan Otak © Fakta-fakta Pemakaian Vape pada Anak Remaja, Bisa Ganggu Perkembangan Otak Shutterstock

Remaja cenderung penuh rasa penasaran. Biasanya saat melihat vape karena bentuk, warna dan rasaya, lalu ingin mencoba.

9 dari 11 halaman

Perlu diingat, seperti juga rokok, vape mengandung nikotin yang dapat menyebabkan ketergantungan dan memiliki dampak negatif pada perkembangan otak remaja.

Selain itu, studi menunjukkan bahwa remaja yang mulai dengan vaping memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk beralih ke rokok konvensional, menempatkan mereka pada risiko kesehatan tambahan.

10 dari 11 halaman

3. Risiko Penyakit Kardiovaskular dan Respirasi

3. Risiko Penyakit Kardiovaskular dan Respirasi © WHO tiba-tiba melarang pemakaian vape perasa di semua negara karena dianggap mengancam masa depan generasi muda. 2023 maverick

Penggunaan vape dapat memberikan dampak negatif pada sistem kardiovaskular. Nikotin meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, yang bisa berujung pada masalah jantung.

11 dari 11 halaman

Selain itu, ada bukti yang menunjukkan bahwa vaping dapat memicu respons inflamasi dalam tubuh yang berisiko terhadap kesehatan jantung.

Dampak terhadap sistem respirasi atau pernapasan juga signifikan. Meskipun vaping mungkin tidak menghasilkan tar seperti rokok konvensional, uapnya dapat menyebabkan iritasi dan peradangan di saluran pernapasan, serta mempengaruhi fungsi paru.

Sumber: Kementerian Kesehatan


Beri Komentar