Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Ibu hamil kerap mengeluhkan sesak napas, sangat cepat lelah, denyut jantung berdetak kencang. Saat hamil, rupanya jantung dan pembuluh darah ibu juga mengalami perubahan.
Perubahan tersebut terkadang diidentifikasi sebagai lemah jantung. Mengapa? Dikutip dari KlikDokter, sebagai proses penyesuaian diri pada masa kehamilan, tubuh akan menambah volume darah yang beredar sebanyak 40-50 persen.
Pertambahan akan dimulai sejak usia kehamilan 6–8 minggu. Selanjutnya, secara bertahap, volume darah bertambah hingga usia kehamilan 32–34 minggu.
Fungsi dari pertambahan volume darah adalah membantu pertukaran gas, nutrisi, dan hasil metabolisme yang kebutuhannya meningkat selama hamil. Hal tersebut juga demi meminimalkan efek kehilangan darah selama proses persalinan.
Karena volume darah bertambah, cardiac output atau jumlah volume darah yang dipompa jantung dalam waktu satu menit, juga akan meningkat 30–40 persen. Faktor lain yang memengaruhi pertambahan cardiac output adalah pertambahan laju detak jantung selama kehamilan sekitar 20-25 persen selama kehamilan, atau sekitar 10–20 kali/menit.
Tekanan darah ibu hamil umumnya cenderung serupa sebelum maupun selama kehamilan. Pada beberapa ibu, tekanan darah bisa menurun pada pertengahan kehamilan akibat berbagai perubahan hormon dan menumpuknya darah di daerah uterus.
Walaupun biasanya tidak memunculkan gejala, penting untuk terus memeriksakan tekanan darah selama kehamilan. Selain perubahan kerja, bentuk dan posisi organ jantung juga akan berubah. Jantung akan cenderung membesar akibat dilatasi pada ruang-ruang jantung, kurang lebih 12 persen dari ukuran sebelumnya.
Otot jantung juga akan menebal jika dibandingkan sebelum hamil. Perubahan ini dapat disebabkan oleh bertambahnya volume darah yang perlu dipompa jantung. Artinya, kerja otot jantung pun makin berat.
Sekali lagi, perubahan-perubahan terkait jantung lemah saat hamil adalah proses penyesuaian tubuh terhadap kebutuhan ibu. Ibu hamil tidak perlu khawatir jika mengalami dan merasakan berbagai gejala-gejala lemah jantung, seperti mudah lelah, agak sesak, dan pembengkakan tungkai.
Kondisi tersebut adalah normal dan akan segera membaik segera setelah melahirkan. Ada juga beberapa kasus, seseorang mengalami penyakit jantung tanpa terdiagnosis.
Lalu saat orang tersebut hamil, keluhan khas penyakit jantung bisa tiba-tiba muncul padahal sebelumnya baik-baik saja.
Bagi seseorang yang sudah memiliki penyakit jantung tertentu, kehamilan dapat menambah atau memperparah keluhan yang dirasakan. Inilah yang perlu mendapat perhatian lebih pada ibu hamil.
Selengkapnya baca di sini.
Dream - Kulit menggelap jadi kecokelatan atau kehitaman kerap dialami para ibu hamil. Kondisi ini juga disebut sebagai hiperpigmentasi. Perubahan warna kulit jadi lebih gelap cenderung terjadi pada area lipatan.
Seperti leher, paha, atau lengan. Ini termasuk munculnya termasuk linea nigra (garis gelap di sepanjang perut), melasma (bercak gelap di wajah), dan areola yang menggelap.
Bintik-bintik, tanda lahir dan bekas luka yang ada bisa membesar dan menjadi gelap selama kehamilan. Penyebab pasti penggelapan kulit atau perubahan warna kulit pada kehamilan tidak sepenuhnya diketahui.
" Ini sering dikaitkan dengan peningkatan kadar hormon tertentu selama kehamilan seperti estrogen, progesteron, dan hormon perangsang melanosit," ujar dr. Rana Choudhary, dikutip dari MomJunction.
Peregangan kulit saat hamil juga memperburuk perubahan ini. Ada beberapa faktor lain yang juga dapat meningkatkan kemungkinan penggelapan kulit saat hamil. Antara lain, faktor lingkungan seperti paparan sinar matahari, kondisi yang sudah ada sebelumnya seperti hipertiroidisme (tiroid yang terlalu aktif) dan genetik.
Lebih dari 90% ibu hamil mengalami beberapa jenis perubahan kulit. Peningkatan kadar estrogen dan progesteron dapat berkontribusi pada peningkatan produksi melanin yang mungkin dimulai sejak trimester pertama kehamilan.
" Untuk mengurangi risiko tersebut, ibu bisa menggunakan produk perawatan kulit hipoalergenik. Pilih pembersih, pelembab, atau krim wajah yang tidak mengiritasi kulit atau memperburuk melasma," ujar dr. Rana.
Kabar baiknya, warna kulit pada sebagian besar ibu akan kembali normal setelah persalinan. Pastikan saja menjaga kelembapan kulit dengan baik.
Advertisement
4 Glamping Super Cozy di Puncak Bogor, Instagramable Banget!
Menkeu Lapor Capaian Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Tingkat Pengangguran Turun
Cerita Darsono Setia Rawat Istrinya yang Tak Bisa Kena Cahaya Selama 32 Tahun
Shandy Aulia Sampai Sewa Makeup Artist untuk Foto Paspor dan Visa, Hasilnya Wow Banget!
Patrick Kluivert Tutup Kolom Komentar Akun Instagramnya Setelah `Dicerai` PSSI
Bahas Arah Kebijakan Ekonomi, Prabowo Adaptasi Ajaran Ayahnya
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Patrick Kluivert Tutup Kolom Komentar Akun Instagramnya Setelah `Dicerai` PSSI
Menkeu Bagikan Nomor WhatsApp `Lapor Pak Purbaya`, Warga Bisa Curhat Soal Pajak
6 Zodiak yang Lebih Rentan Gaslighting dan Digaslight: Hati-Hati Kalau Kamu Salah Satunya
4 Glamping Super Cozy di Puncak Bogor, Instagramable Banget!
8 Destinasi Wisata Alam Terbaik di Asia Versi Agoda, Ada Megamendung
Studi: Industri Kripto Berpotensi Ciptakan 1,22 Juta Lapangan Kerja di Indonesia