Hamil Membuat Jantung Ibu Jadi Lebih Lemah?

Reporter : Mutia Nugraheni
Jumat, 19 Maret 2021 10:04
Hamil Membuat Jantung Ibu Jadi Lebih Lemah?
Saat hamil, rupanya jantung dan pembuluh darah ibu juga mengalami perubahan.

Dream - Ibu hamil kerap mengeluhkan sesak napas, sangat cepat lelah, denyut jantung berdetak kencang. Saat hamil, rupanya jantung dan pembuluh darah ibu juga mengalami perubahan.

Perubahan tersebut terkadang diidentifikasi sebagai lemah jantung. Mengapa? Dikutip dari KlikDokter, sebagai proses penyesuaian diri pada masa kehamilan, tubuh akan menambah volume darah yang beredar sebanyak 40-50 persen.

Pertambahan akan dimulai sejak usia kehamilan 6–8 minggu. Selanjutnya, secara bertahap, volume darah bertambah hingga usia kehamilan 32–34 minggu.

Fungsi dari pertambahan volume darah adalah membantu pertukaran gas, nutrisi, dan hasil metabolisme yang kebutuhannya meningkat selama hamil. Hal tersebut juga demi meminimalkan efek kehilangan darah selama proses persalinan.

Karena volume darah bertambah, cardiac output atau jumlah volume darah yang dipompa jantung dalam waktu satu menit, juga akan meningkat 30–40 persen. Faktor lain yang memengaruhi pertambahan cardiac output adalah pertambahan laju detak jantung selama kehamilan sekitar 20-25 persen selama kehamilan, atau sekitar 10–20 kali/menit.

 

1 dari 4 halaman

Tekanan Darah Bisa Menurun

Tekanan Darah Bisa Menurun © Dream

Tekanan darah ibu hamil umumnya cenderung serupa sebelum maupun selama kehamilan. Pada beberapa ibu, tekanan darah bisa menurun pada pertengahan kehamilan akibat berbagai perubahan hormon dan menumpuknya darah di daerah uterus.

Walaupun biasanya tidak memunculkan gejala, penting untuk terus memeriksakan tekanan darah selama kehamilan. Selain perubahan kerja, bentuk dan posisi organ jantung juga akan berubah. Jantung akan cenderung membesar akibat dilatasi pada ruang-ruang jantung, kurang lebih 12 persen dari ukuran sebelumnya.

Otot jantung juga akan menebal jika dibandingkan sebelum hamil. Perubahan ini dapat disebabkan oleh bertambahnya volume darah yang perlu dipompa jantung. Artinya, kerja otot jantung pun makin berat.

 

2 dari 4 halaman

Normalkah Kondisi Ini?

Normalkah Kondisi Ini? © Dream

Sekali lagi, perubahan-perubahan terkait jantung lemah saat hamil adalah proses penyesuaian tubuh terhadap kebutuhan ibu. Ibu hamil tidak perlu khawatir jika mengalami dan merasakan berbagai gejala-gejala lemah jantung, seperti mudah lelah, agak sesak, dan pembengkakan tungkai.

Kondisi tersebut adalah normal dan akan segera membaik segera setelah melahirkan. Ada juga beberapa kasus, seseorang mengalami penyakit jantung tanpa terdiagnosis.
Lalu saat orang tersebut hamil, keluhan khas penyakit jantung bisa tiba-tiba muncul padahal sebelumnya baik-baik saja.

Bagi seseorang yang sudah memiliki penyakit jantung tertentu, kehamilan dapat menambah atau memperparah keluhan yang dirasakan. Inilah yang perlu mendapat perhatian lebih pada ibu hamil.

Selengkapnya baca di sini.

3 dari 4 halaman

Kehamilan Bikin Lipatan Kulit Menggelap, Ini Sebabnya

Kehamilan Bikin Lipatan Kulit Menggelap, Ini Sebabnya © Dream

Dream - Kulit menggelap jadi kecokelatan atau kehitaman kerap dialami para ibu hamil. Kondisi ini juga disebut sebagai hiperpigmentasi. Perubahan warna kulit jadi lebih gelap cenderung terjadi pada area lipatan.

Seperti leher, paha, atau lengan. Ini termasuk munculnya termasuk linea nigra (garis gelap di sepanjang perut), melasma (bercak gelap di wajah), dan areola yang menggelap.

Bintik-bintik, tanda lahir dan bekas luka yang ada bisa membesar dan menjadi gelap selama kehamilan. Penyebab pasti penggelapan kulit atau perubahan warna kulit pada kehamilan tidak sepenuhnya diketahui.

" Ini sering dikaitkan dengan peningkatan kadar hormon tertentu selama kehamilan seperti estrogen, progesteron, dan hormon perangsang melanosit," ujar dr. Rana Choudhary, dikutip dari MomJunction.

 

4 dari 4 halaman

Jaga Kelembapan Kulit

Jaga Kelembapan Kulit © Dream

Peregangan kulit saat hamil juga memperburuk perubahan ini. Ada beberapa faktor lain yang juga dapat meningkatkan kemungkinan penggelapan kulit saat hamil. Antara lain, faktor lingkungan seperti paparan sinar matahari, kondisi yang sudah ada sebelumnya seperti hipertiroidisme (tiroid yang terlalu aktif) dan genetik.

Lebih dari 90% ibu hamil mengalami beberapa jenis perubahan kulit. Peningkatan kadar estrogen dan progesteron dapat berkontribusi pada peningkatan produksi melanin yang mungkin dimulai sejak trimester pertama kehamilan.

" Untuk mengurangi risiko tersebut, ibu bisa menggunakan produk perawatan kulit hipoalergenik. Pilih pembersih, pelembab, atau krim wajah yang tidak mengiritasi kulit atau memperburuk melasma," ujar dr. Rana.

Kabar baiknya, warna kulit pada sebagian besar ibu akan kembali normal setelah persalinan. Pastikan saja menjaga kelembapan kulit dengan baik.

Beri Komentar