Pemeriksaan Dokter/ Foto: Shutterstock
Dream - Pada kondisi mendesak saat sedang sakit, ibu hamil atau menyusui obat terpaksa harus diminum. Perlu diingat tak semua obat aman dikonsumsi ibu hamil dan menyusui.
Keluhan seringan apapun yang dialami ibu hamil dan menyusui, sebelum minum obat sebaiknya konsultasi dengan dokter lebih dulu. Dikutip dari Instagram @bpom_ri, penggunaan obat pada masa kehamilan dapat mempengaruhi pertumbuhan janin.
Selama trimester pertama, obat dapat menyebabkan cacat lahir (teratogenesis). Selama trimester kedua dan ketiga, obat dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan secara fungsional pada janin atau dapat meracuni plasenta.
Penggunaan obat pada ibu menyusui dapat menghambat produksi ASI (air susu ibu). Selain itu obat yang dikonsumsi juga dapat ditemukan kandungannya di dalam ASI sehingga dapat memberikan pengaruh terhadap bayi yang menerima ASI.
Ada prinsip penggunaan obat pada ibu hamil. Hal ini penting untuk diketahui ibu hami dan menyusui.
1. Sebisa mungkin hindari penggunaan obat pada trimester pertama kehamilan
2. Apabila diperlukan gunakan obat-obatan yang telah dipakai secara luas pada kehamilan dan dilakukan di bawah pengawasan dokter dan apoteker
3. Obat harus digunakan pada dosis efektif terkecil dalam jangka waktu sesingkat mungkin
4. Hindari polifarmasi (penggunakan obat dalam jumlah banyak)
Penting untuk mengetahui contoh obat yang aman untuk ibu hamil dan menyusui. Antara lain Asetaminofen (parasetamol) dan Ibuprofen (penggunaan terbatas dapat digunakan apabila parasetamol kurang efektif). Antibiotik golongan sefalosporin, seperti cefaclor, cefalexin, cefuroxim.

Juga antibiotik golongan penicillin, seperti amoxicillin, ampicillin. Lalu antibiotik golongan carbapenem, seperti meropenem
Untuk contoh obat yang tidak aman untuk ibu hamil dan menyusui, yaitu warfarin, simvastatin, tramadol, asam mefenamat, dan salbutamol
Bila memang harus mengonsumsi obat, pastikan pilih obat yang manfaatnya lebih besar daripada risikonya terhadap ibu maupun bayi. Konsultasikan penggunaan obat dengan dokter atau apoteker sehingga dapat dipilih obat yang paling sedikit terkandung di dalam ASI.
Atur juga waktu menyusui, berikan jeda 1-3 jam setelah minum obat baru kemudian menyusui. Jangan langsung menyusui setelah minum obat. Hentikan sementara menyusui apabila obat yang digunakan tidak aman untuk bayi. Amati bayi apabila muncul tanda-tanda yang tidak biasa atau efek samping yang mungkin terjadi.
Advertisement
Bye Kering & Kaku, 7 Tips Agar Rambut Pria Terasa Lembut

Ferry Irwandi Galang Donasi Banjir Sumatera Tembus Rp10 Miliar: dari Rakyat untuk Rakyat

Ada Kuota 5 Persen Jemaah Haji Lansia di Setiap Provinsi, Ini Ketentuannya

PNS Dihukum Penjara 5 Tahun Setelah Makan Gaji Buta 10 Tahun

Potret Persaingan Panas di The Nationals Campus League Futsal 2025



Film `Agak Laen: Menyala Pantiku!` Tembus 2 Juta Penonton dalam 4 Hari


Bae Suzy dan Kim Seon-ho Bikin Geger Vietnam, Joging Santuy Tanpa Masker


YouTube Resmi Luncurkan Fitur 'Recap', Tampilkan Statistik Tontonan dan Profil Kepribadian Pengguna

Waspada! BPOM Rilis Daftar 34 Obat Herbal Ilegal Berbahaya, Ini Daftarnya